Danantara Gandeng JBIC Dukung Energi Hijau

Senin, 14 Juli 2025 | 08:57:44 WIB
Danantara Gandeng JBIC Dukung Energi Hijau

JAKARTA - Upaya Indonesia untuk mempercepat transisi menuju energi hijau dan berkelanjutan mendapatkan dukungan signifikan dari mitra internasional. Danantara Indonesia, sebagai lembaga investasi milik negara, menunjukkan keseriusannya dalam menggerakkan transformasi energi melalui kolaborasi strategis dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC).

Kolaborasi tersebut bukan sekadar komitmen seremonial, melainkan langkah konkret yang membuka akses pembiayaan proyek-proyek berkelanjutan di berbagai sektor penting. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Danantara dan JBIC mempertegas posisi Indonesia di mata dunia sebagai negara yang serius dalam mengejar pembangunan hijau dan berkelanjutan.

CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menyatakan bahwa kemitraan ini merupakan simbol kepercayaan global terhadap arah pembangunan Indonesia. Ia menekankan pentingnya dukungan internasional terhadap misi strategis nasional yang saat ini tengah difokuskan pada dekarbonisasi dan ekonomi sirkular.

“Kemitraan dengan JBIC ini merupakan sinyal kuat kepercayaan global terhadap arah pembangunan hijau Indonesia,” ujar Rosan.

Menurutnya, Danantara berperan sebagai katalisator pembiayaan yang tidak hanya mengikuti prioritas nasional, tetapi juga selaras dengan prinsip tata kelola dan keberlanjutan global. Peran tersebut, kata Rosan, sangat penting dalam menarik modal strategis dari luar negeri untuk mempercepat realisasi proyek-proyek energi terbarukan di Tanah Air.

Fokus pada Proyek Dekarbonisasi dan Ekonomi Sirkular

Isi MoU yang ditandatangani antara kedua lembaga memuat kesepakatan untuk mengidentifikasi dan mengembangkan proyek-proyek yang berfokus pada pengurangan emisi karbon dan peningkatan efisiensi sumber daya. Area yang menjadi prioritas dalam kerja sama ini mencakup pembangunan dan ekspansi energi terbarukan, penguatan jaringan transmisi listrik, pengelolaan air dan limbah secara berkelanjutan, serta pembangunan pusat data hijau dan layanan kesehatan yang ramah lingkungan.

Kerja sama strategis ini juga mencakup akses ke berbagai skema pendanaan. Tak hanya berbentuk pinjaman, tetapi juga ekuitas, jaminan, dan solusi keuangan lainnya yang dirancang khusus untuk mendukung keberlangsungan proyek jangka panjang.

Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir, menegaskan bahwa lembaganya telah menyiapkan pendanaan besar untuk mendukung ekspansi proyek panas bumi yang tengah menjadi prioritas nasional.

“Kalau saya tidak salah, nilainya mendekati sekitar US$120 juta,” kata Pandu.

Dana tersebut akan difokuskan untuk mendukung pengembangan proyek panas bumi oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), salah satu pelaku utama dalam sektor energi terbarukan di Indonesia. Proyek-proyek strategis ini, menurut Pandu, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pembangkit hingga mencapai 3 gigawatt, sekaligus membuka potensi besar energi bersih nasional yang selama ini belum sepenuhnya digarap.

PLTP Gunung Tiga: Simbol Keseriusan Transisi Energi

Salah satu proyek yang menjadi fokus utama Danantara adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Gunung Tiga dengan kapasitas 55 megawatt. Proyek ini telah diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai bentuk dukungan konkret terhadap sektor energi terbarukan.

Dalam pernyataannya, Presiden menekankan bahwa transisi energi tidak hanya penting bagi pembangunan ekonomi, tetapi juga menyangkut kedaulatan negara. Indonesia, menurutnya, memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa, dan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri sekaligus mendukung agenda global mengurangi emisi karbon.

“Ketahanan energi adalah bagian penting dari kedaulatan bangsa dan Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam transisi energi bersih,” tegas Presiden.

Proyek PLTP Gunung Tiga menjadi simbol bahwa Indonesia telah memasuki fase baru dalam pembangunan sektor energi. Tak lagi bergantung sepenuhnya pada energi fosil, Indonesia kini perlahan beralih ke sumber energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Danantara sebagai Penggerak Pembangunan Hijau

Dengan kemitraan strategis bersama JBIC, Danantara mempertegas perannya sebagai tulang punggung pembiayaan pembangunan hijau di Indonesia. Selain menggerakkan investasi besar dalam bidang energi, kerja sama ini juga diharapkan menciptakan efek domino dalam menarik lebih banyak mitra global untuk berkontribusi dalam proyek-proyek transisi energi.

Akses terhadap teknologi Jepang, standar keberlanjutan internasional, dan instrumen pembiayaan inovatif menjadi keuntungan besar dalam kemitraan ini. Tidak hanya memperkuat posisi Indonesia secara ekonomi, tetapi juga memperkokoh fondasi pembangunan nasional yang lebih bersih, lebih hijau, dan lebih mandiri.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah serta kehadiran lembaga strategis seperti Danantara, Indonesia tampaknya berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan ambisinya sebagai pemimpin dalam transisi energi hijau di kawasan dan dunia.

Terkini