JAKARTA - Transformasi digital yang dijalankan PT Kereta Api Indonesia (KAI) menunjukkan hasil menggembirakan. Salah satu buktinya tampak dari kinerja aplikasi Access by KAI, yang mencatat jumlah transaksi tertinggi dibanding kanal penjualan tiket lainnya selama Januari hingga Juni 2025. Aplikasi ini kini memegang peranan sentral dalam sistem distribusi tiket kereta api, sekaligus mencerminkan kepercayaan pelanggan terhadap kemudahan layanan berbasis teknologi.
Menurut laporan terbaru KAI, sebanyak 12.644.411 transaksi tiket kereta api tercatat melalui Access by KAI selama enam bulan pertama 2025. Jumlah ini mewakili sekitar 72 persen dari total keseluruhan transaksi tiket yang dilakukan oleh pengguna layanan KAI. Capaian tersebut menempatkan aplikasi ini di posisi teratas sebagai kanal penjualan paling diminati, melampaui kanal lainnya secara signifikan.
“Ini menunjukkan dominasi dan kepercayaan pelanggan terhadap layanan digital KAI,” jelas Anne Purba, Vice President Public Relations KAI, dalam keterangan resmi di Jakarta.
Kinerja transaksi pada aplikasi ini terus menunjukkan tren pertumbuhan yang stabil dari bulan ke bulan. Berdasarkan data internal, berikut adalah rincian jumlah transaksi bulanan di Access by KAI sepanjang Semester I 2025:
-Januari: 1.886.728 transaksi
-Februari: 2.134.543 transaksi
-Maret: 1.977.324 transaksi
-April: 2.052.666 transaksi
-Mei: 2.174.170 transaksi
-Juni: 2.418.980 transaksi
Kenaikan konsisten ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin akrab dan nyaman dengan layanan digital KAI. Bukan hanya karena faktor kemudahan akses, tetapi juga karena KAI terus menyempurnakan platform tersebut sesuai kebutuhan pelanggan.
Sementara itu, kanal-kanal penjualan lainnya mencatat angka yang jauh lebih kecil dibanding aplikasi Access by KAI. Misalnya, sistem Business-to-Business (B2B) mencatat 3.597.819 transaksi, loket stasiun hanya 1.225.048 transaksi, situs web resmi booking.kai.id mencatat 227.319 transaksi, vending machine 34.828 transaksi, dan Contact Center 121 hanya mencatat 3.112 transaksi.
Hal ini menunjukkan perubahan pola konsumsi layanan masyarakat, di mana digitalisasi kini menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup pengguna jasa transportasi kereta api.
Komitmen pada Penguatan Layanan Digital
Keberhasilan Access by KAI tidak lepas dari strategi besar KAI dalam transformasi digital layanan pelanggan. Strategi ini mencakup perbaikan sistem aplikasi, pembaruan fitur, peningkatan user interface (UI) dan user experience (UX), serta integrasi dengan sistem pembayaran yang lebih beragam.
Menurut Anne, kehadiran Access by KAI bukan sekadar inovasi teknologi, melainkan representasi dari komitmen perusahaan dalam menjawab dinamika kebutuhan pelanggan. Ia menekankan bahwa perusahaan selalu terbuka menerima kritik dan saran untuk terus menyempurnakan platform tersebut.
“Kami sangat terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas layanan Access by KAI. Performa layanan ini akan terus kami evaluasi dan kembangkan agar semakin baik dan relevan di masa mendatang,” ujar Anne.
Tak hanya mengandalkan satu platform, KAI juga menjalin kerja sama strategis dengan berbagai layanan pemesanan tiket eksternal melalui skema B2B. Kolaborasi ini bertujuan memperluas jangkauan distribusi tiket serta memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan KAI melalui platform digital pilihan mereka.
Langkah ini juga sejalan dengan misi KAI untuk mendorong efisiensi operasional dan menyesuaikan diri dengan ekosistem digital yang terus berkembang. Ke depan, digitalisasi akan terus menjadi pilar utama dalam strategi bisnis KAI, terutama dalam hal pelayanan publik.
Proyeksi Positif di Paruh Kedua 2025
Dengan kinerja semester pertama yang menunjukkan tren positif, KAI optimistis jumlah transaksi melalui Access by KAI akan meningkat tajam di paruh kedua tahun ini. Jika tren ini berlanjut, bukan tidak mungkin aplikasi tersebut akan mencetak lebih dari 25 juta transaksi hingga akhir 2025, melampaui capaian tahun sebelumnya yang hanya mencapai 22,8 juta transaksi.
KAI juga terus melakukan kampanye dan edukasi kepada masyarakat agar memanfaatkan aplikasi Access by KAI, terutama menjelang momen puncak seperti libur panjang, mudik, dan akhir tahun. Melalui aplikasi ini, pelanggan dapat memesan tiket hingga 30 menit sebelum keberangkatan untuk kereta jarak jauh, dan 10 menit sebelumnya untuk kereta lokal. Fleksibilitas ini menjadi keunggulan utama yang belum bisa ditawarkan secara optimal oleh kanal lainnya.
Perjalanan Access by KAI sebagai aplikasi unggulan dalam layanan pemesanan tiket kereta api membuktikan bahwa inovasi digital mampu mengubah cara masyarakat mengakses transportasi publik. Keberhasilan aplikasi ini tak lepas dari kepercayaan pelanggan yang terus tumbuh, serta komitmen KAI dalam memberikan layanan berbasis teknologi yang andal, praktis, dan aman.
Dengan terus memperkuat ekosistem digitalnya, KAI berharap Access by KAI tidak hanya menjadi pilihan utama di Indonesia, tetapi juga menjadi standar baru dalam layanan transportasi publik yang modern dan berbasis pelanggan.