Proyek Tol Samarinda Bontang Didukung DPRD Kaltim

Selasa, 15 Juli 2025 | 08:41:44 WIB
Proyek Tol Samarinda Bontang Didukung DPRD Kaltim

JAKARTA - Upaya memperkuat fondasi ekonomi Kalimantan Timur terus menunjukkan kemajuan nyata. Salah satu tonggak penting dalam akselerasi pembangunan daerah ini adalah rencana pembangunan jalan tol yang akan menghubungkan Kota Samarinda dengan Kota Bontang. Infrastruktur tersebut tidak hanya menjanjikan kemudahan transportasi antarkota, tetapi juga diharapkan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi regional yang merata dan berkelanjutan.

Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Syarifatul Sya’diah, memberikan respons positif terhadap rencana pembangunan tol ini. Menurutnya, konektivitas yang semakin baik antarwilayah akan berdampak langsung pada kelancaran distribusi barang dan jasa, peningkatan investasi, serta pemerataan pembangunan di wilayah tengah dan pesisir timur Kaltim.

“Kehadiran tol ini akan mempercepat konektivitas antarwilayah, memperlancar distribusi logistik, dan secara langsung mendorong pertumbuhan ekonomi Kaltim, khususnya wilayah tengah dan pesisir timur,” ujar Syarifatul.

Peran Vital Tol Samarinda–Bontang dalam Rantai Logistik dan Aksesibilitas Wilayah

Selama ini, rute jalan nasional yang menghubungkan Samarinda dan Bontang masih menghadapi tantangan seperti kemacetan, kondisi jalan yang tidak merata, dan jarak tempuh yang relatif lama. Jika proyek jalan tol ini terealisasi, maka waktu tempuh yang biasanya mencapai dua hingga tiga jam diharapkan bisa dipangkas hingga separuhnya.

Dampak langsungnya akan terasa pada sektor logistik dan distribusi barang, terutama untuk komoditas unggulan Kalimantan Timur seperti batu bara, kelapa sawit, serta produk perikanan dan pertanian dari wilayah pesisir. Tak hanya itu, kalangan pelaku usaha juga menilai keberadaan jalan tol akan mempermudah mobilitas tenaga kerja, memperluas pasar, dan menekan biaya operasional distribusi.

Selain itu, konektivitas yang lebih cepat dan efisien juga membuka peluang lebih luas bagi integrasi kawasan industri yang tersebar di sekitar dua kota tersebut. Samarinda sebagai ibu kota provinsi dan Bontang sebagai kota industri akan terhubung secara lebih solid, mendukung sinergi antarwilayah dalam pengembangan ekonomi makro maupun mikro.

Dukungan Politik sebagai Modal Awal Realisasi Proyek Strategis

Dukungan dari kalangan legislatif seperti yang disampaikan oleh Syarifatul Sya’diah menjadi sinyal positif terhadap kelanjutan proyek ini. Sebab, salah satu tantangan pembangunan infrastruktur skala besar kerap berada pada aspek koordinasi lintas sektor, terutama di level kebijakan dan penganggaran.

Dengan adanya dukungan dari DPRD, pemerintah provinsi diharapkan dapat mempercepat proses perencanaan, pengadaan lahan, hingga sinkronisasi dengan pemerintah pusat. Proyek jalan tol ini juga disebut-sebut sebagai bagian dari proyek strategis nasional (PSN), yang berarti memiliki prioritas tinggi dalam kerangka pembangunan nasional.

Syarifatul menambahkan bahwa pihaknya di DPRD siap melakukan pengawalan secara menyeluruh, baik dari sisi legislasi maupun pengawasan anggaran, agar proyek ini berjalan sesuai target waktu dan spesifikasi teknis yang telah direncanakan.

Mendorong Pemerataan Pembangunan di Wilayah Tengah dan Pesisir

Selama ini, wilayah pesisir timur Kalimantan Timur, termasuk Bontang, terkadang menghadapi keterbatasan akses yang memperlambat pembangunan ekonomi lokal. Dengan hadirnya jalan tol Samarinda–Bontang, diharapkan terjadi pergeseran positif yang memungkinkan wilayah tersebut tidak lagi berada di pinggiran pertumbuhan ekonomi provinsi.

Syarifatul Sya’diah melihat bahwa pemerataan pembangunan hanya bisa dicapai jika seluruh wilayah terhubung dengan baik. Oleh karena itu, proyek ini tidak hanya soal infrastruktur fisik, tapi juga menjadi simbol pemerataan keadilan pembangunan di Benua Etam.

“Kita ingin pembangunan tidak hanya terpusat di wilayah perkotaan atau pusat pemerintahan, tetapi juga menjangkau masyarakat di wilayah pesisir dan perbatasan,” katanya menegaskan.

Potensi Multiplier Effect bagi Masyarakat Lokal

Efek domino dari pembangunan jalan tol biasanya meluas ke berbagai sektor. Tak terkecuali untuk masyarakat sekitar, proyek ini diperkirakan akan membuka lapangan kerja, baik dalam fase konstruksi maupun pasca-operasional. Usaha kecil seperti rumah makan, warung, bengkel, dan jasa penginapan bisa tumbuh di sepanjang koridor tol sebagai bagian dari ekosistem pendukung.

Selain itu, akses yang lebih baik juga akan mendorong mobilitas pelajar dan mahasiswa, mempermudah layanan kesehatan rujukan ke rumah sakit di kota besar, serta mempercepat penyaluran bantuan logistik di masa bencana atau darurat.

Jika dikelola dengan baik, tol ini bisa menjadi titik awal integrasi pembangunan wilayah dengan visi pembangunan hijau dan inklusif, sebagaimana dicanangkan dalam rencana pembangunan jangka menengah Kalimantan Timur.

Tantangan dan Harapan

Meski mendapat dukungan kuat, pembangunan jalan tol Samarinda–Bontang juga dihadapkan pada beberapa tantangan, mulai dari persoalan pengadaan lahan, koordinasi antarpemerintah, hingga kelayakan lingkungan. Syarifatul menilai bahwa tantangan ini bisa diatasi jika semua pihak berkomitmen dan terbuka terhadap dialog.

“Yang penting semua berjalan sesuai mekanisme. Masyarakat juga perlu diedukasi agar tidak terjadi resistensi. Komunikasi yang baik adalah kunci,” ujarnya.

Ia juga berharap bahwa dalam proses perencanaan dan pembangunan, partisipasi masyarakat lokal tetap dikedepankan, agar proyek ini memberikan manfaat nyata tanpa meninggalkan persoalan sosial di kemudian hari.

Jalan Tol Sebagai Akselerator Ekonomi Kawasan

Rencana pembangunan jalan tol yang menghubungkan Samarinda dan Bontang bukan sekadar proyek fisik, melainkan pondasi penting untuk menyongsong pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur yang lebih inklusif, terintegrasi, dan berkelanjutan. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk legislatif, menjadi energi positif untuk memastikan proyek ini berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal.

Ketika konektivitas meningkat, maka daya saing daerah pun ikut terdongkrak. Dan dalam konteks pembangunan Kalimantan Timur sebagai salah satu daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), proyek tol ini akan memainkan peran strategis dalam menyokong transformasi wilayah secara keseluruhan.

Terkini