Kereta Api, Pilihan Turis Asing Jelajahi Indonesia

Selasa, 22 Juli 2025 | 12:43:25 WIB
Kereta Api, Pilihan Turis Asing Jelajahi Indonesia

JAKARTA - Peran kereta api sebagai moda transportasi andalan di Indonesia tak hanya dinikmati oleh masyarakat lokal, tetapi juga telah merambah ke ranah global. Kini, semakin banyak wisatawan mancanegara yang menjadikan kereta api sebagai pilihan utama dalam menjelajahi keindahan alam dan budaya Tanah Air. Fenomena ini mencerminkan adanya pergeseran paradigma dalam sektor pariwisata, di mana kenyamanan, konektivitas, serta keberlanjutan menjadi pertimbangan utama dalam menentukan sarana transportasi.

Salah satu indikator penting yang mencerminkan tren ini datang dari wilayah Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya, yang mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah pengguna jasa kereta api dari kalangan wisatawan asing. Sepanjang semester pertama 2025, tercatat sebanyak 34.533 wisatawan internasional memanfaatkan layanan kereta api untuk berkeliling Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Timur. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 13,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni 29.913 wisatawan.

Peningkatan jumlah penumpang asing ini tidak hanya mencerminkan peningkatan kepercayaan terhadap layanan PT Kereta Api Indonesia (Persero), tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa kereta api telah menjadi bagian integral dari pengalaman wisata di Indonesia. Mereka tidak sekadar berpindah tempat, namun juga menikmati perjalanan sebagai bagian dari petualangan yang mengesankan.

Tiga stasiun besar di wilayah Daop 8 Surabaya yang menjadi titik akses utama bagi wisatawan asing adalah Stasiun Surabaya Gubeng dengan 15.347 wisatawan, Stasiun Malang dengan 14.198 wisatawan, dan Stasiun Surabaya Pasar Turi sebanyak 4.988 wisatawan. Ketiga stasiun ini tak hanya berperan sebagai titik keberangkatan atau kedatangan, tetapi juga sebagai pintu gerbang menuju destinasi-destinasi unggulan yang tersebar di Jawa Timur.

Menurut Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, pertumbuhan ini merupakan bukti bahwa KAI telah berhasil melakukan transformasi layanan yang sesuai dengan ekspektasi wisatawan internasional. "KAI kini bukan hanya sarana transportasi, tapi juga gerbang utama wisatawan dunia untuk menjelajahi keindahan Indonesia. Kami menghadirkan layanan yang modern, mudah diakses, dan terintegrasi, demi memberikan pengalaman terbaik," ungkap Luqman.

Dari Stasiun Surabaya Gubeng, misalnya, para pelancong bisa menjelajahi situs bersejarah seperti House of Sampoerna, Jembatan Suramadu, hingga Tugu Pahlawan. Sementara Stasiun Malang menjadi titik awal ideal menuju berbagai objek wisata alam seperti kawasan Batu, Gunung Bromo, dan Kusuma Agrowisata. Di sisi lain, Stasiun Pasar Turi membuka akses ke berbagai sisi historis dan budaya Kota Surabaya yang kini juga dipadukan dengan nuansa modern.

KAI secara aktif terus memperkuat konektivitas antar moda. Upaya integrasi dengan bus antarkota, taksi, hingga layanan transportasi daring menjadi salah satu langkah strategis untuk memastikan kelancaran perjalanan wisatawan. Dengan sistem transportasi yang saling terhubung, pengalaman wisata pun menjadi lebih praktis dan menyenangkan.

Selain mengedepankan kenyamanan, KAI juga menempatkan aspek keberlanjutan sebagai prioritas dalam pengembangan layanannya. Moda transportasi berbasis rel seperti kereta api terbukti lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil lainnya. Kontribusi ini sejalan dengan tren global menuju pengurangan emisi karbon serta mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan.

Berbagai inovasi pun terus diluncurkan untuk menyempurnakan pengalaman pelanggan. Aplikasi Access by KAI yang memudahkan pemesanan tiket, sistem informasi perjalanan yang akurat, hingga peningkatan fasilitas di stasiun dan dalam kereta merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk menjawab kebutuhan wisatawan modern.

“Dengan layanan yang ramah wisatawan dan teknologi yang terus dikembangkan, KAI berkomitmen menjadi pilihan utama perjalanan baik bagi warga lokal maupun wisatawan asing,” tambah Luqman.

Lonjakan jumlah wisatawan asing yang memilih kereta api sebagai moda perjalanan juga memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata nasional secara keseluruhan. Ketersediaan transportasi publik yang andal, tepat waktu, dan berstandar internasional menjadi komponen penting dalam membangun daya tarik destinasi wisata.

KAI pun semakin optimistis bahwa kontribusinya terhadap pertumbuhan pariwisata akan terus meningkat. Melalui penyediaan layanan transportasi yang efisien dan terintegrasi, perusahaan ini berharap dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata unggulan di kawasan Asia Tenggara.

“Kami mengajak semua pihak untuk menjadikan kereta api sebagai bagian dari pengalaman menjelajahi negeri ini. Naik kereta, nikmati Indonesia dengan cara yang aman, nyaman, dan berkesan,” tutup Luqman.

Dengan meningkatnya jumlah wisatawan asing yang menjadikan kereta api sebagai pilihan utama untuk berkeliling, maka tak dapat disangkal bahwa moda transportasi berbasis rel kini memegang peran strategis dalam mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan. Kereta api bukan hanya alat untuk mencapai destinasi, tetapi telah menjadi bagian dari pengalaman wisata itu sendiri sebuah perjalanan yang tak hanya cepat, tapi juga penuh cerita.

Terkini

10 Wisata Terbaik di Trenggalek untuk Liburan Singkat

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:21:18 WIB

Penerbangan Langsung Lombok–Labuan Bajo Diresmikan

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:24:20 WIB

Pemutihan Pajak Kendaraan di Jatim

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:27:44 WIB

Poirier Pensiun dari UFC, Makhachev Beri Tribut

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:30:48 WIB