KAI Hadirkan Jalur Jakarta–Bandung Super Hemat

Minggu, 27 Juli 2025 | 11:16:58 WIB
KAI Hadirkan Jalur Jakarta–Bandung Super Hemat

JAKARTA - Siapa sangka, di tengah mahalnya biaya transportasi antar kota, terselip satu rute menarik dari Jakarta ke Bandung yang hanya membutuhkan ongkos sebesar Rp16.000. Bukan promo terbatas atau fasilitas eksklusif, melainkan opsi perjalanan reguler yang terbuka setiap hari melalui layanan terintegrasi dari KAI Group. Kombinasi dari Commuter Line, KA Lokal Walahar, dan KA Lokal Garut ini tidak hanya menawarkan alternatif yang ramah kantong, tetapi juga menyuguhkan pengalaman penuh cerita, lanskap, dan kebudayaan yang jarang tersentuh oleh perjalanan darat biasa.

Perjalanan dimulai dari Stasiun Manggarai di Jakarta, tempat awal berbagai konektivitas Commuter Line. Untuk menuju Cikarang, penumpang cukup merogoh kocek Rp4.000 saja. Di jalur ini, geliat masyarakat urban yang tinggi terlihat dari lonjakan jumlah penumpang. Pada 2023, Commuter Line lintas Cikarang mencatat 71,6 juta penumpang. Angka itu naik signifikan menjadi 84,4 juta pada 2024. Hanya dalam setengah tahun 2025, sudah lebih dari 40 juta penumpang memanfaatkan rute ini. Angka ini menjadi cermin kuatnya kepercayaan terhadap transportasi berbasis rel yang efisien dan bebas kemacetan.

Setibanya di Cikarang, petualangan dilanjutkan ke Purwakarta menggunakan KA Lokal Walahar, juga bertarif Rp4.000. Perjalanan menyusuri rel ini menyuguhkan pemandangan khas pedesaan Jawa Barat. Melintasi Karawang dan Cikampek, penumpang akan disuguhi hamparan sawah hijau, ladang jagung, hutan jati, hingga punggung bukit yang membentang di kejauhan. KA Walahar telah melayani lebih dari 3,2 juta penumpang pada 2023 dan meningkat menjadi 3,8 juta pada tahun berikutnya. Di paruh pertama 2025 saja, kereta ini sudah mengangkut 2 juta lebih penumpang.

Sesampainya di Purwakarta, pengalaman perjalanan tak lantas berhenti. Kota kecil ini menyimpan nuansa khas yang patut disinggahi. Dengan waktu tunggu kereta lanjutan sekitar satu jam, penumpang dapat bersantai di sekitar stasiun, mencicipi kuliner legendaris seperti sate maranggi, atau sekadar berjalan santai ke Taman Air Mancur Sri Baduga yang menjadi ikon kota. Momen rehat di Purwakarta ini menghadirkan suasana lokal yang hangat dan sulit ditemukan dalam perjalanan antarkota yang serba cepat.

Sore harinya, perjalanan dilanjutkan dengan KA Lokal Garut relasi Purwakarta–Bandung. Tersedia dua pilihan jadwal: pagi pukul 04.25 dan sore pukul 16.25 WIB, dengan tarif hanya Rp8.000. Jika memilih keberangkatan sore, kereta tiba di Stasiun Bandung sekitar pukul 18.54 WIB, memberikan waktu ideal untuk menyatu dengan ritme malam kota yang penuh kreativitas. Bandung menyambut dengan hangat lewat warung kopi, angkringan, hingga hotel-hotel terjangkau yang mudah dipesan lewat aplikasi Access by KAI.

Bagian ini mungkin menjadi segmen paling memikat dalam keseluruhan perjalanan. KA Lokal Garut membawa penumpang melintasi jalur menanjak khas pegunungan Priangan, melalui Ciganea, Padalarang, Cimahi hingga akhirnya masuk ke jantung Kota Bandung. Jalur ini dihiasi lanskap menawan berupa tebing, bukit kapur, sawah berundak, dan terowongan legendaris Sasaksaat yang menjadi favorit para pecinta kereta api. Panorama ini bukan hanya menyegarkan mata, tetapi juga menjadi pengalaman sensorik tersendiri yang tak bisa digantikan kendaraan pribadi atau bus.

Tak heran, rute ini terus menunjukkan pertumbuhan pesat. KA Commuter Line Garut mencatat jumlah penumpang sebesar 2,3 juta orang pada 2023, meningkat menjadi 2,7 juta pada tahun berikutnya, dan lebih dari 1,4 juta dalam paruh pertama 2025. Ini menandakan bahwa kereta lokal kini menjadi pilihan utama masyarakat, bukan sekadar opsi alternatif.

Apa yang ditawarkan oleh rute senilai Rp16.000 ini bukan sekadar efisiensi biaya. Lebih dari itu, ia mempertemukan berbagai aspek: keterhubungan antarkota, pengalaman lokal yang autentik, serta kenyamanan yang bersumber dari waktu tempuh yang tidak terburu-buru. Penumpang tidak hanya berpindah dari satu titik ke titik lainnya, tetapi juga menyerap suasana, kebudayaan, dan lanskap yang mewarnai tiap daerah yang dilewati.

“Kami ingin masyarakat tahu bahwa ada cara hemat dan menyenangkan untuk menjelajahi kota ke kota. Layanan ini tersedia setiap hari, bebas macet, terintegrasi, dan menyuguhkan pemandangan khas,” ungkap Vice President Public Relations KAI, Anne Purba.

Bagi mereka yang rindu akan pengalaman perjalanan yang perlahan namun berkesan, moda transportasi ini menawarkan ruang untuk mengamati kehidupan dari balik jendela. Tidak tergesa-gesa, tanpa tekanan lalu lintas, dan dengan kesempatan untuk berhenti sejenak, menikmati sate khas daerah, udara pegunungan, atau bahkan sekadar membaca buku dalam heningnya kabin kereta.

“Untuk Anda yang rindu melihat sawah, bukit, hingga air terjun, KAI memberi ruang untuk menikmati semuanya dari balik jendela kereta api, dengan tarif terjangkau dan perjalanan yang perlahan namun penuh kesan,” pungkas Anne.

Bagi siapa pun yang ingin menikmati keindahan perjalanan, bukan hanya destinasinya, jalur Rp16.000 ini membuktikan bahwa bepergian bisa tetap terjangkau tanpa kehilangan makna. Dan semua itu bisa dirasakan setiap hari, cukup dengan menyusun waktu dan keberangkatan lewat aplikasi Access by KAI—penghubung modern antara kepraktisan dan pengalaman.

Terkini