JAKARTA - Di tengah dinamika pasar yang penuh tantangan, para pelaku pasar kini tengah mencermati peluang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diproyeksi berpotensi mengalami pelemahan dalam jangka pendek. Meskipun sebelumnya IHSG sempat menguat dan bergerak menuju level psikologis penting, tekanan jual yang mendominasi perdagangan membuat pasar harus kembali berhitung ulang terhadap arah pergerakan berikutnya.
MNC Sekuritas melalui riset terbarunya memprediksi bahwa secara teknikal IHSG memiliki kemungkinan untuk melemah ke kisaran 7.460–7.539. Meskipun terdapat potensi penguatan menuju area 7.675–7.699, tetap ada kemungkinan koreksi teknikal yang akan membawa indeks kembali menguji area support.
"Namun, tetap cermati akan adanya potensi koreksi dari IHSG untuk menguji rentang 7.460–7.539," tulisnya.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah sebesar 0,89 persen dan berakhir di posisi 7.549. Koreksi tersebut ditandai dengan tekanan jual yang kuat, membuat indeks menutup area gap yang sempat terbuka sebelumnya. Kondisi ini memberikan sinyal bahwa investor masih berhati-hati dan selektif dalam memilih saham, sembari memantau arah sentimen global maupun domestik.
Strategi Saham: Momentum Tepat Memanfaatkan Peluang di Tengah Volatilitas
Dalam situasi pasar yang cenderung fluktuatif ini, MNC Sekuritas tetap optimistis terhadap peluang jangka pendek pada beberapa saham pilihan. Mereka memberikan rekomendasi strategis untuk saham-saham yang dinilai memiliki prospek menarik berdasarkan analisis teknikal, baik dalam kategori "Buy on Weakness" maupun "Speculative Buy".
ADRO – Buy on Weakness
PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) menjadi salah satu saham yang masuk radar rekomendasi. Saham ini terkoreksi 1,04 persen dan ditutup pada harga 1.900. Koreksi tersebut terjadi di tengah tekanan jual yang masih cukup besar, dan pergerakannya belum mampu menembus Moving Average 60 hari (MA60).
Dalam analisanya, MNC Sekuritas menilai bahwa posisi ADRO saat ini berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [a].
Buy on Weakness: 1.855–1.895
Target Price: 1.975, 2.050
Stoploss: di bawah 1.800
BUKA – Buy on Weakness
PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) justru mencatat penguatan sebesar 2,04 persen dan ditutup pada level 150. Kenaikan ini didorong oleh volume pembelian yang tinggi, menandakan adanya minat beli dari investor.
Menurut analisis gelombang, posisi BUKA diperkirakan berada pada bagian dari wave [v] dari wave C.
Buy on Weakness: 143–148
Target Price: 154, 157
Stoploss: di bawah 141
MBMA – Speculative Buy
Saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mengalami koreksi sebesar 2,83 persen dan ditutup pada level 515. Meski begitu, tekanan jual yang muncul masih dalam batas wajar. Selama saham ini mampu bertahan di atas 496, analis MNC Sekuritas meyakini bahwa MBMA berada di awal fase wave [v] dari wave C.
Spec Buy: 505–515
Target Price: 555, 590
Stoploss: di bawah 496
TPIA – Speculative Buy
PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) juga masuk daftar saham potensial meskipun sempat terkoreksi 1,33 persen ke level 9.275. Dengan tekanan jual yang masih dominan dan pergerakan di bawah MA60, saham ini tetap memiliki peluang teknikal untuk rebound.
Analis memproyeksikan TPIA sedang berada di awal wave (5) dari wave [A].
Spec Buy: 9.025–9.200
Target Price: 9.550, 10.025
Stoploss: di bawah 8.750
Sentimen Pasar Masih Rentan, Strategi Selektif Diperlukan
Melihat situasi yang berkembang, investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan menerapkan strategi yang disiplin. Dalam fase pasar yang berpotensi mengalami koreksi jangka pendek, pendekatan “Buy on Weakness” atau “Speculative Buy” dapat menjadi pilihan bagi mereka yang memahami risiko serta memiliki pandangan jangka menengah hingga panjang.
Dalam konteks teknikal, pelaku pasar juga diingatkan agar tidak hanya terpaku pada sinyal penguatan sesaat, tetapi perlu memperhatikan level-level kunci seperti MA60, level gap, dan struktur gelombang (wave structure) yang dianalisis dalam setiap saham. Pendekatan ini tidak hanya membantu mengidentifikasi potensi teknikal, tetapi juga mengantisipasi potensi downside yang bisa terjadi jika pasar kembali mengalami tekanan.
Cermati Peluang di Tengah Ketidakpastian
Meskipun IHSG tengah menghadapi tekanan jangka pendek, tidak berarti peluang di pasar saham tertutup sepenuhnya. Dengan strategi yang tepat dan pemahaman teknikal yang mendalam, investor tetap bisa memanfaatkan momentum pada saham-saham tertentu yang dinilai memiliki struktur harga yang menarik dan potensi upside menjanjikan.
Seiring perkembangan situasi makro dan dinamika pasar global, penting bagi investor untuk selalu memperbarui informasi dan riset sebelum mengambil keputusan investasi. Rekomendasi seperti yang diberikan oleh MNC Sekuritas menjadi salah satu referensi penting untuk menyusun strategi portofolio yang adaptif dan berbasis analisis yang terukur.