JAKARTA - Di Klaten, Jawa Tengah, pengalaman bersantap bisa menjadi lebih dari sekadar mengisi perut—bisa juga menjadi perjalanan rasa dan suasana. Salah satu tempat yang menawarkan sensasi tersebut adalah Soto Bathok Tengah Sawah, warung sederhana yang menyajikan soto dalam batok kelapa. Terletak di Desa Meger, Kecamatan Ceper, warung ini berhasil memadukan cita rasa tradisional dengan pengalaman makan yang berbeda dari biasanya.
Kelebihan utama Soto Bathok Tengah Sawah adalah cara penyajiannya yang unik. Alih-alih menggunakan mangkuk biasa, soto dihidangkan di dalam batok kelapa. Aroma alami dari batok diyakini menambah kelezatan soto, sekaligus memberikan nuansa pedesaan yang kental. Meski tampil sederhana, warung ini selalu ramai pengunjung, khususnya pada pagi hari, saat udara sekitar masih sejuk dan segar.
Menu andalan di warung ini adalah soto kuah bening dengan rasa gurih khas Jawa. Pengunjung bisa memilih antara daging sapi atau ayam. Soto dilengkapi dengan seledri, tauge, irisan kentang, bihun, serta taburan bawang goreng, menghasilkan rasa yang autentik dan memuaskan. Banyak pelanggan yang merasa ketagihan dan kembali lagi untuk menikmati soto tradisional ini.
Selain soto, warung ini juga menawarkan berbagai lauk pendamping. Pilihan seperti tempe goreng, sate usus, perkedel, hingga gorengan lainnya disajikan di atas tampah beralaskan daun pisang, memperkaya pengalaman bersantap dengan sentuhan tradisional. Harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau. Semangkuk soto ukuran besar dibanderol Rp 7.000, sedangkan ukuran kecil hanya Rp 4.000. Lauk pendamping dijual mulai Rp 2.000 hingga Rp 4.000, membuat tempat ini cocok bagi semua kalangan.
Suasana pedesaan menjadi daya tarik lain dari Soto Bathok Tengah Sawah. Berada di tengah area persawahan, warung ini menggunakan meja dan kursi kayu serta saung-saung sederhana, menghadirkan pengalaman santai yang menenangkan. Pengunjung bisa menikmati soto sambil menikmati pemandangan sawah hijau dan udara pagi yang segar, menjadikan makan pagi lebih dari sekadar rutinitas.
Sejumlah pengunjung menyatakan kepuasan mereka terhadap rasa dan suasana warung. Meta, 19 tahun, warga Klaten, mengaku sering mampir ke warung ini karena rasa sotonya yang khas. “Rasanya segar, enak, khas Jawa banget. Apalagi disajikan pakai batok, jadi unik dan beda,” ujarnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Firdi, 19 tahun. “Lokasinya sejuk tidak terlalu panas, sotonya benar-benar enak dan harganya murah,” tambahnya.
Pemilik warung, Candra Yoga, menjelaskan filosofi di balik penggunaan batok kelapa sebagai wadah. “Ya, pengin beda dengan yang lainnya dan memberi kesan pedesaan,” katanya. Ide ini lahir untuk menghadirkan pengalaman makan yang berbeda sekaligus menekankan identitas tradisional warung.
Soto Bathok Tengah Sawah buka setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 13.00 WIB, kecuali hari Selasa. Lokasinya yang mudah dijangkau membuat warung ini menjadi destinasi kuliner favorit di Klaten. Tidak hanya warga lokal, wisatawan dari luar kota juga sering datang untuk mencicipi soto dengan sensasi unik dan rasa autentik khas Jawa.
Bagi pecinta kuliner yang ingin merasakan kombinasi tradisi dan inovasi, Soto Bathok Tengah Sawah menawarkan pengalaman yang tidak hanya memuaskan lidah, tetapi juga menenangkan pikiran. Mengonsumsi soto sambil menikmati panorama sawah memberikan nuansa santai yang jarang ditemui di warung biasa, membuat setiap kunjungan menjadi momen yang berkesan.
Secara keseluruhan, keunikan penyajian dalam batok kelapa, cita rasa soto khas Jawa, harga yang terjangkau, dan suasana pedesaan menjadikan Soto Bathok Tengah Sawah lebih dari sekadar tempat makan. Warung ini berhasil menciptakan pengalaman kuliner yang autentik, nyaman, dan menyenangkan. Bagi mereka yang ingin menikmati soto dengan cara berbeda, warung ini menjadi destinasi wajib saat berada di Klaten.