GARUDA INDONESIA

Sultan Hamid II: Sosok di Balik Desain Lambang Negara Garuda Pancasila

Sultan Hamid II: Sosok di Balik Desain Lambang Negara Garuda Pancasila
Sultan Hamid II: Sosok di Balik Desain Lambang Negara Garuda Pancasila

JAKARTA - Lambang negara Republik Indonesia yang kita kenal saat ini, Garuda Pancasila, bukanlah hasil karya instan. Di balik wujud gagah burung Garuda yang mencengkeram pita bertuliskan semboyan kebangsaan "Bhinneka Tunggal Ika" terdapat seorang tokoh penting yang memainkan peran besar dalam proses penciptaannya, yakni Sultan Hamid II. Nama aslinya Syarif Abdul Hamid Alkadrie, Sultan Hamid II adalah penguasa Kesultanan Pontianak di Kalimantan Barat sekaligus perancang berbakat yang berkontribusi besar pada lambang negara Indonesia.

Peran Sultan Hamid II dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia

Sultan Hamid II bukan hanya dikenal sebagai seorang bangsawan dan pemimpin lokal di Kalimantan Barat, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang ikut mengisi kemerdekaan Indonesia dengan identitas simbolik yang kuat. Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia membutuhkan simbol negara yang merefleksikan nilai-nilai perjuangan dan keberagaman bangsa.

Sultan Hamid II kemudian dipercayakan untuk mendesain lambang negara yang tidak hanya mewakili persatuan, tetapi juga filosofi Pancasila sebagai dasar negara. Dengan latar belakang kebangsawanan dan pengaruh budaya yang kaya, Sultan Hamid II mampu menciptakan desain yang sarat makna dan estetika.

Proses Kreatif Pembuatan Garuda Pancasila

Desain Garuda Pancasila merupakan hasil pengembangan dari berbagai konsep dan ide yang muncul pada masa awal kemerdekaan. Sultan Hamid II merancang sosok Garuda yang gagah dan penuh kekuatan, yang menjadi simbol keberanian dan keagungan bangsa Indonesia.

Burung Garuda digambarkan mencengkeram pita bertuliskan semboyan negara "Bhinneka Tunggal Ika" yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu.” Ini melambangkan persatuan Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya.

Dalam sebuah wawancara, Sultan Hamid II pernah menyampaikan, “Lambang negara ini bukan sekadar gambar, tapi representasi jiwa bangsa yang hendak kita bangun bersama. Saya berharap Garuda Pancasila menjadi simbol kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia.”

Filosofi dan Simbolisme di Balik Garuda Pancasila

Garuda Pancasila bukan hanya burung mitologi biasa, melainkan simbol negara yang sarat makna filosofis. Setiap elemen pada lambang negara ini memiliki arti khusus yang menguatkan nilai-nilai Pancasila:

Burung Garuda: Melambangkan kekuatan dan keberanian bangsa Indonesia.

Jumlah bulu pada sayap, ekor, dan leher: Mengandung angka 17, 8, dan 45 yang mengacu pada tanggal kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945.

Perisai di dada Garuda: Mewakili kelima sila Pancasila, dengan setiap lambang di perisai melambangkan nilai-nilai dasar negara.

Pita bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika: Menggambarkan semboyan persatuan di tengah keberagaman yang ada di Indonesia.

Sultan Hamid II berhasil mengintegrasikan unsur sejarah, budaya, dan falsafah dalam satu desain yang menjadi identitas visual Indonesia hingga hari ini.

Kiprah Sultan Hamid II Selain Sebagai Perancang Lambang Negara

Selain kiprahnya dalam merancang lambang negara, Sultan Hamid II juga aktif dalam berbagai kegiatan politik dan pemerintahan pada masa awal kemerdekaan. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Negara dalam kabinet Republik Indonesia Serikat (RIS) dan ikut berkontribusi dalam diplomasi negara.

Keberadaannya sebagai tokoh dari daerah sekaligus bangsawan membawa pengaruh penting dalam proses konsolidasi negara yang baru merdeka. Sultan Hamid II juga dikenal memiliki pandangan tentang pentingnya persatuan nasional tanpa menghilangkan identitas kedaerahan.

Warisan Sultan Hamid II dalam Sejarah Indonesia

Peran Sultan Hamid II dalam merancang Garuda Pancasila menjadi salah satu tonggak penting dalam pembentukan simbol nasional yang menjadi pengikat bagi seluruh rakyat Indonesia. Lambang ini bukan hanya sekedar logo negara, melainkan lambang dari cita-cita dan perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaannya.

Sejarawan mencatat bahwa kontribusi Sultan Hamid II sangat berharga, meskipun namanya tidak selalu mendapat sorotan yang luas di kalangan masyarakat umum. Namun lambang Garuda Pancasila yang terus digunakan dan dihormati di seluruh Indonesia adalah bukti nyata warisan abadi dari jasanya.

Pentingnya Mengenal Tokoh di Balik Simbol Nasional

Memahami sosok Sultan Hamid II memberi kita pelajaran penting tentang bagaimana simbol-simbol negara lahir dari proses panjang dan dipenuhi makna mendalam. Ia menjadi contoh bagaimana seorang individu dari daerah dapat memberikan kontribusi besar terhadap pembentukan identitas nasional.

“Lambang negara bukan hanya soal gambar, tapi juga jiwa bangsa yang hidup dalam setiap anak negeri,” demikian kata Sultan Hamid II dalam suatu kesempatan yang menegaskan visinya terhadap Garuda Pancasila.

Garuda Pancasila, lambang negara yang megah dan penuh makna, merupakan hasil karya Sultan Hamid II, seorang bangsawan sekaligus perancang berbakat dari Kesultanan Pontianak. Melalui desainnya, ia berhasil menyatukan nilai-nilai perjuangan, keberagaman, dan persatuan Indonesia dalam sebuah simbol yang kini menjadi identitas bangsa.

Peran Sultan Hamid II memperkuat fakta bahwa lambang negara bukanlah produk instan, melainkan hasil pemikiran mendalam dan kecintaan pada tanah air. Sebagai bangsa yang besar, Indonesia patut mengenang dan menghargai jasa-jasa tokoh seperti Sultan Hamid II yang memberikan warna sejarah dan simbol nasional yang lestari sepanjang masa.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index