JAKARTA - Upaya Indonesia untuk memperluas pasar ekspor ke Jepang semakin menunjukkan perkembangan positif, khususnya dalam sektor energi terbarukan. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan siap menggenjot ekspor berbagai produk unggulan energi terbarukan ke Negeri Sakura menyusul meningkatnya minat Jepang terhadap komoditas ramah lingkungan asal Indonesia.
Peningkatan minat Jepang terhadap produk-produk energi terbarukan asal Indonesia disambut baik oleh Kemendag. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia untuk mendukung transisi energi hijau global, sekaligus memperkuat kontribusi sektor ekspor terhadap perekonomian nasional.
Komitmen tersebut ditegaskan dalam pertemuan bilateral antara Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi, dengan jajaran petinggi Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) Jepang, yaitu General Manager Asia Pacific SMBC, Tomohiro Suzuki, dan General Manager Global Advisory Department SMBC, Tetsuya Kainaka, di Tokyo, Jepang.
Fokus Ekspor Produk Energi Terbarukan
Dalam pertemuan tersebut, Fajarini Puntodewi menegaskan bahwa salah satu prioritas kerja sama dengan SMBC adalah peningkatan ekspor produk energi terbarukan, khususnya cangkang sawit (palm kernel shell) dan serbuk kayu (wood pellet). Kedua produk ini semakin diminati pasar Jepang sebagai bagian dari kebijakan transisi energi mereka menuju sumber energi hijau dan rendah emisi karbon.
"Salah satu fokus utama kerja sama yang dijalin yaitu peningkatan ekspor produk energi terbarukan, seperti cangkang sawit (palm kernel shell) dan serbuk kayu (wood pellet), yang kini makin diminati di pasar Jepang sebagai bagian dari transisi menuju energi hijau. Produk lain yang akan ditingkatkan ekspornya yaitu produk hasil pertanian dan produk perikanan,” ujar Fajarini Puntodewi.
Lebih lanjut, Fajarini menjelaskan bahwa permintaan Jepang terhadap produk-produk energi terbarukan dari Indonesia merupakan peluang besar yang harus dimanfaatkan secara maksimal oleh para pelaku usaha di tanah air, baik skala besar maupun pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
SMBC Siap Dukung Ekspor Indonesia
SMBC sebagai salah satu institusi keuangan terbesar di Jepang menyampaikan komitmennya untuk mendukung peningkatan ekspor Indonesia dalam berbagai sektor strategis. Dengan jaringan bisnis yang kuat dan luas, SMBC siap berperan sebagai mitra strategis dalam mendorong ekspor produk-produk unggulan Indonesia ke pasar Jepang dan kawasan Asia lainnya.
Dalam pertemuan tersebut, General Manager Asia Pacific SMBC, Tomohiro Suzuki, menyampaikan keyakinannya terhadap potensi besar produk Indonesia, khususnya dari sektor energi terbarukan dan produk berkelanjutan. Tak hanya itu, SMBC juga akan mendukung program UMKM Bisa Ekspor yang diinisiasi oleh Kemendag, sebuah program untuk meningkatkan kapasitas UMKM Indonesia agar mampu bersaing di pasar global.
"SMBC memiliki jaringan bisnis yang luas di Jepang dan pengalaman mendukung ekspor dari berbagai negara Asia. Kami percaya UMKM Indonesia memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan pasar Jepang, khususnya untuk produk-produk berkualitas dan berkelanjutan," tegas Tomohiro Suzuki.
Dukungan Konkret untuk UMKM
Komitmen SMBC terhadap program UMKM Bisa Ekspor bukan hanya sekadar wacana. Bank raksasa asal Jepang ini menyatakan kesiapannya untuk memberikan berbagai bentuk fasilitasi bagi UMKM Indonesia, mulai dari dukungan pembiayaan ekspor, akses pasar, koneksi bisnis dengan buyer potensial di Jepang, hingga pelatihan dan asistensi teknis yang akan membantu meningkatkan daya saing UMKM Indonesia di pasar internasional.
Program ini merupakan bentuk nyata dukungan lintas negara untuk mewujudkan ekspor berkelanjutan, sejalan dengan visi Kemendag dalam memperluas pangsa pasar Indonesia di luar negeri, terutama di sektor produk ramah lingkungan.
Selain mendukung ekspor produk energi terbarukan, SMBC juga menyatakan akan berperan aktif dalam pengembangan jaringan logistik dan distribusi untuk memperkuat ekspor produk perikanan Indonesia, termasuk komoditas unggulan seperti tuna dan berbagai hasil laut lainnya yang permintaannya cukup tinggi di Jepang.
Jepang Pasar Strategis Ekspor Indonesia
Menurut Fajarini, Jepang merupakan salah satu pasar strategis yang perlu digarap secara serius oleh Indonesia. Negara tersebut merupakan mitra dagang utama Indonesia di kawasan Asia Timur. Peningkatan ekspor produk unggulan ke Jepang juga menjadi langkah strategis dalam menghadapi ketidakpastian global, termasuk perubahan kebijakan perdagangan dari negara-negara mitra lainnya.
“Kami mengapresiasi komitmen SMBC yang siap berkolaborasi mendukung ekspor Indonesia, termasuk mendorong UMKM naik kelas dan memperluas pasar Jepang serta pasar prospektif lainnya. Ini langkah nyata dalam mewujudkan ekspor yang berkelanjutan,” ujar Fajarini.
Ia juga menegaskan, kerja sama ini menjadi peluang penting untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan tren energi hijau di Jepang, sekaligus memperkuat hubungan ekonomi bilateral antara Indonesia dan Jepang di masa mendatang.
Di sisi lain, potensi besar ekspor energi terbarukan dari Indonesia akan berkontribusi positif terhadap pencapaian target net zero emission (NZE) yang dicanangkan Pemerintah Indonesia. Dengan meningkatnya ekspor produk energi hijau, Indonesia akan semakin berperan aktif dalam mendukung agenda global untuk mengurangi emisi karbon.
Strategi Penguatan Ekspor ke Jepang
Sebagai langkah konkret, Kemendag bersama SMBC akan menyusun roadmap kerja sama jangka menengah hingga panjang, termasuk membentuk tim kerja bersama untuk mempercepat realisasi ekspor produk-produk energi terbarukan dan hasil pertanian Indonesia.
Selain penguatan sektor energi terbarukan, Kemendag juga berupaya mendorong ekspor produk hasil pertanian seperti kopi, kakao, dan rempah-rempah, serta produk perikanan yang menjadi unggulan ekspor Indonesia ke Jepang. Seluruh langkah tersebut akan diintegrasikan dalam strategi nasional penguatan ekspor yang berkelanjutan.
Harapan Tumbuhnya UMKM Ekspor
Melalui kolaborasi ini, diharapkan semakin banyak pelaku UMKM Indonesia yang mampu naik kelas menjadi eksportir, terutama untuk produk yang mendukung energi hijau dan ramah lingkungan. Dengan fasilitasi pembiayaan dari SMBC dan dukungan teknis dari Kemendag, Indonesia optimistis dapat meningkatkan daya saing UMKM di pasar Jepang yang dikenal sangat selektif dan mengutamakan kualitas.
Kerja sama Indonesia dan Jepang ini juga mencerminkan sinergi nyata antarnegara dalam menghadapi tantangan global, termasuk krisis energi dan isu perubahan iklim. Dengan memperkuat sektor energi hijau, Indonesia berkontribusi aktif terhadap masa depan yang lebih berkelanjutan, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat hubungan ekonomi Indonesia-Jepang dan mendorong pertumbuhan ekspor nasional yang lebih inklusif dan tangguh," tutup Fajarini Puntodewi.
Dengan semangat ekspor berkelanjutan, Indonesia optimistis mampu memperluas penetrasi pasar ke Jepang dan menjadi salah satu pemain utama dalam rantai pasok energi terbarukan dunia.