JAKARTA - Contoh bentuk kerja sama ASEAN mencerminkan sifat manusia sebagai makhluk sosial yang menjalin relasi, tak hanya antarindividu, tapi antarnegara.
Organisasi ini telah menjadi salah satu bentuk kolaborasi regional yang semakin diakui berkat peran strategisnya dalam berbagai sektor. Salah satu sektor penting yang menjadi perhatian utama adalah bidang ekonomi.
Lantas, seperti apa kerja sama ekonomi yang dijalin oleh negara-negara anggota ASEAN? Mari kita pahami lebih dalam mengenai contoh bentuk kerja sama ASEAN dalam bidang ini.
Proses Berdirinya ASEAN
Sebelum membahas lebih jauh mengenai kerja sama di bidang ekonomi, penting untuk memahami lebih dulu apa itu ASEAN serta latar belakang berdirinya.
ASEAN merupakan kepanjangan dari Association of Southeast Asian Nations, atau dalam Bahasa Indonesia dikenal sebagai Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
Organisasi ini menjadi wadah kerja sama regional bagi sepuluh negara yang berada di kawasan Asia Tenggara.
Awalnya, ASEAN dibentuk oleh lima negara pendiri, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Pembentukan ini ditandai dengan ditandatanganinya Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967.
Penandatanganan tersebut dilakukan di Bangkok, Thailand, oleh para Menteri Luar Negeri dari masing-masing negara: Adam Malik dari Indonesia, Thanat Khoman dari Thailand, Narciso Ramos dari Filipina, S. Rajaratnam dari Singapura, serta Tun Abdul Razak dari Malaysia.
Adam Malik, sebagai perwakilan dari Indonesia, memiliki peranan penting dalam merancang dan menyusun berdirinya ASEAN yang secara resmi dibentuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkok.
Cerita lengkap mengenai kiprahnya dapat ditemukan dalam buku yang mengangkat perannya dalam sejarah berdirinya ASEAN.
Deklarasi Bangkok menjadi simbol tekad kelima negara pendiri untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, stabil, aman, dan sejahtera.
Gagasan pembentukan organisasi ini muncul karena pada era 1960-an, kawasan Asia Tenggara masih diwarnai berbagai konflik.
Salah satunya adalah pertarungan pengaruh ideologi dari negara-negara besar, serta konflik internal antarnegara di kawasan tersebut.
Apabila konflik seperti ini terus dibiarkan, maka stabilitas kawasan akan terganggu dan pembangunan pun terhambat. Oleh sebab itu, kehadiran ASEAN menjadi langkah penting untuk menjaga perdamaian dan mendorong kemajuan bersama.
Dengan berjalannya waktu, lima negara lainnya turut bergabung dalam ASEAN. Brunei Darussalam menjadi anggota pada 8 Januari 1984.
Menyusul kemudian Vietnam pada 28 Juli 1995. Dua tahun setelahnya, tepatnya 23 Juli 1997, Laos dan Myanmar resmi bergabung. Kamboja menjadi anggota terakhir yang melengkapi keanggotaan ASEAN pada 30 April 1999.
Sejak saat itu, ASEAN menjadi organisasi regional yang menaungi seluruh negara di Asia Tenggara.
Tujuan Kerjasama ASEAN
Secara umum, tujuan utama berdirinya ASEAN adalah untuk membangun kerjasama, menciptakan kesejahteraan, dan menjaga perdamaian di wilayah Asia Tenggara. Namun, secara lebih rinci, tujuan tersebut tercantum dalam Deklarasi Bangkok, yaitu:
- Mempercepat perkembangan ekonomi, kebudayaan, serta kemajuan sosial melalui upaya bersama yang didasari oleh persahabatan dan kesamaan visi, guna memperkokoh masyarakat Asia Tenggara yang damai dan sejahtera.
- Mempererat kerja sama dan saling membantu dalam mengatasi berbagai masalah yang menjadi kepentingan bersama, terutama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, administrasi, serta sektor ekonomi dan sosial.
- Menguatkan stabilitas dan perdamaian kawasan dengan menghormati aturan hukum dan keadilan dalam hubungan antarnegara di Asia Tenggara, serta menjalankan prinsip-prinsip yang termaktub dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
- Memberikan dukungan antarnegara dalam menyediakan berbagai sarana penelitian dan pelatihan profesional di bidang teknik, pendidikan, serta administrasi.
- Meningkatkan efektivitas kerja sama untuk memperkuat pemanfaatan sumber daya industri dan pertanian antarnegara, memperluas perdagangan, melakukan studi tentang komoditas internasional, memperbaiki sarana komunikasi dan transportasi, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat.
- Mendukung pelaksanaan kajian terkait kawasan Asia Tenggara.
- Membangun dan menjaga hubungan kerja sama yang erat dan saling menguntungkan dengan berbagai organisasi, baik di tingkat regional maupun internasional, yang memiliki tujuan dan visi serupa, serta membuka peluang untuk mempererat hubungan antarnegara anggota ASEAN.
Pendorong Kerja Sama Antar Negara-negara ASEAN
Membangun kerja sama antarnegara bukanlah hal yang mudah karena banyak aspek yang harus diperhatikan. Hal ini juga berlaku bagi negara-negara di Asia Tenggara.
Kerja sama yang terjalin dalam ASEAN tentu didasarkan pada fondasi yang kuat. Ada dua faktor utama yang mendorong terbentuknya kerja sama antarnegara ASEAN, yaitu:
Perbedaan dan persamaan dalam sumber daya alam
Walaupun berada dalam satu kawasan, negara-negara ASEAN memiliki kondisi sumber daya alam yang berbeda-beda.
Misalnya, Singapura dan Indonesia yang letaknya berdekatan, namun Singapura tidak memiliki kekayaan sumber daya tambang seperti Indonesia. Di sisi lain, Indonesia kalah dalam pengelolaan pelabuhan dibanding Singapura.
Kondisi ini justru menciptakan keuntungan bersama, karena hasil tambang Indonesia diangkut melalui pelabuhan Singapura yang berada di lokasi strategis jalur perdagangan dunia, menghubungkan Asia Tenggara dengan Eropa.
Selain itu, perbedaan sumber daya pangan juga mendorong kerja sama, seperti Indonesia yang mengekspor produk pertanian ke Singapura, sekaligus mengimpor beras dari Thailand dan Myanmar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Kesamaan dan perbedaan kondisi geografis
Secara geografis, negara-negara Asia Tenggara berada di kawasan Asia bagian tenggara yang dikelilingi oleh Benua Asia dan Australia serta Samudra Hindia dan Pasifik.
Kesamaan posisi geografis ini membuat negara-negara di wilayah tersebut cenderung membangun kerja sama guna menjaga keamanan dan stabilitas baik di tingkat kawasan maupun di masing-masing negara.
ASEAN menjadi contoh nyata kerja sama yang terbentuk berdasarkan faktor geografis ini.
Hasil Kerja Sama ASEAN
Partisipasi aktif negara-negara anggota ASEAN dalam menjalin kerja sama menghasilkan manfaat yang dapat dinikmati bersama. Kolaborasi ini mencakup hampir semua aspek kehidupan. Berikut beberapa contoh hasil kerja sama ASEAN:
Infrastruktur
ASEAN sukses membangun beberapa pabrik yang berfungsi untuk kepentingan bersama, seperti:
- Pabrik pupuk di Indonesia
- Pabrik pupuk urea-amoniak di Malaysia
- Pabrik tembaga di Filipina
- Pabrik abu soda di Thailand
- Pabrik vaksin Hepatitis B di Singapura
Selain pabrik, kerja sama juga diwujudkan dalam bidang pendidikan melalui pembangunan Universitas ASEAN yang berada di Pematangsiantar, Sumatera Utara.
Kerja sama dengan negara maju di luar ASEAN
Untuk memperluas manfaat bagi anggotanya, ASEAN melakukan kerja sama dengan negara-negara maju, salah satunya Jepang. Di Tokyo, Jepang, ASEAN mendirikan pusat promosi pariwisata, investasi, dan perdagangan untuk negara-negara anggotanya.
Keamanan
Penyelesaian sengketa wilayah di Laut Cina Selatan merupakan salah satu contoh kerja sama ASEAN di bidang keamanan. ASEAN juga membentuk Zona Perdamaian, Kebebasan, dan Netralitas (ZOPFAN) guna menjaga kedaulatan negara-negara anggotanya.
Masyarakat Ekonomi ASEAN
Masyarakat Ekonomi ASEAN, yang dikenal juga dengan singkatan MEA atau ASEAN Economic Community (AEC) dalam bahasa internasional, dibentuk untuk menciptakan integrasi ekonomi di kawasan ASEAN.
Integrasi ini mencakup wilayah Asia Tenggara yang aman, dengan tingkat pembangunan yang lebih maju dan terhubung secara menyeluruh.
MEA bertujuan mengurangi kemiskinan di kalangan masyarakat ASEAN serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan merata.
Dalam mewujudkan tujuan tersebut, MEA memiliki empat ciri utama, yaitu sebagai basis produksi dan pasar tunggal, kawasan ekonomi yang kompetitif, wilayah dengan pemerataan pembangunan ekonomi, serta kawasan regional yang terintegrasi sepenuhnya dengan perekonomian dunia.
Pilar-pilar Komunitas ASEAN
MEA didukung oleh beberapa pilar komunitas ekonomi yang berperan sebagai fondasi dalam memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi, baik di dalam ASEAN maupun dengan mitra luar kawasan. Empat pilar utama ASEAN tersebut meliputi:
- Pilar pertama adalah Pasar Tunggal dan Basis Produksi, yang mencakup arus bebas barang dan jasa, tenaga kerja terampil, modal, serta fokus pada sektor pertanian, pangan, dan kehutanan.
- Pilar kedua adalah Wilayah Ekonomi yang Kompetitif, yang mengatur perlindungan konsumen, hak kekayaan intelektual, perpajakan, perdagangan elektronik (e-commerce), kebijakan persaingan, serta pengembangan infrastruktur.
- Pilar ketiga dikenal sebagai Pemerataan Pembangunan Ekonomi, yang mencakup berbagai inisiatif untuk integrasi ASEAN dan pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM).
- Pilar keempat adalah Integrasi dengan Ekonomi Global, yang menekankan pendekatan terpadu dalam hubungan ekonomi eksternal dan peran aktif dalam jaringan pasokan global.
Keempat pilar ini tertuang dalam dokumen cetak biru yang disepakati pada Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) ke-38 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Agustus 2006.
Manfaat Kerja Sama ASEAN bagi Indonesia
Setiap negara anggota ASEAN pastinya merasakan keuntungan dari kerja sama yang terjalin, begitu pula dengan Indonesia. Lalu, apa saja keuntungan yang diperoleh Indonesia dari keterlibatannya dalam kerja sama ASEAN?
Memperkuat Rasa Kebersamaan di Kalangan Masyarakat ASEAN
Manfaat utama yang dirasakan oleh Indonesia, khususnya masyarakatnya, adalah terbangunnya rasa kebersamaan antar warga ASEAN.
Kebersamaan ini mendorong setiap komunitas untuk saling menjaga ketenangan dan keharmonisan di kawasan.
Meningkatkan Kondisi Aman dan Damai
Kerja sama di ASEAN memberikan kontribusi penting bagi Indonesia dalam menciptakan suasana aman dan damai, baik di dalam negeri maupun dengan sesama anggota ASEAN.
Kondisi tersebut mempererat hubungan kerja sama, sehingga perdagangan dan pertumbuhan ekonomi antar negara anggota dapat berlangsung lancar.
Mendorong Sikap Saling Membantu Antar Anggota
Melalui kerja sama ASEAN, Indonesia memiliki kesempatan untuk membantu sesama anggota yang tengah menghadapi kesulitan. Sebagai imbal balik, Indonesia juga dapat memperoleh dukungan dari anggota lain saat menghadapi tantangan serupa.
Memperjuangkan Kepentingan Nasional
Setiap negara, termasuk Indonesia, memiliki kepentingan nasional yang harus diprioritaskan agar pembangunan dan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.
Dalam kerja sama ASEAN, Indonesia dapat memperjuangkan kepentingan nasionalnya dengan lebih efektif dan terarah, mempercepat pencapaian tujuan pembangunan negara.
Prinsip-prinsip Kerja Sama ASEAN
Dalam menjalin kerja sama, setiap anggota ASEAN harus berpegang pada beberapa prinsip dasar berikut:
- Anggota ASEAN dilarang untuk mencampuri urusan dalam negeri negara anggota lain.
- Setiap bentuk kerja sama di ASEAN harus dilaksanakan dengan tujuan yang jelas, efektif, efisien, dan masuk akal.
- Anggota ASEAN wajib saling menghormati kedaulatan, kesetaraan, kemerdekaan, serta keutuhan wilayah masing-masing negara.
Jika terjadi perselisihan antara anggota, penyelesaian harus dilakukan secara damai tanpa menggunakan kekerasan atau senjata yang dapat menimbulkan konflik atau peperangan.
Contoh Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang Ekonomi
Hubungan kerja sama antar negara anggota ASEAN semakin kokoh seiring berjalannya waktu. Berbagai inovasi muncul sebagai hasil dari kolaborasi tersebut.
Dengan demikian, salah satu manfaat kerja sama ASEAN di sektor ekonomi adalah penguatan kondisi ekonomi di kawasan ini. Sebagai gambaran, berikut adalah contoh bentuk kerja sama ASEAN dalam bidang ekonomi yang telah terbentuk:
Kerja Sama di Bidang Industri Melalui ASEAN Industrial Cooperation (AICO)
Melalui AICO, ASEAN mengembangkan sejumlah pusat industri di beberapa negara anggota. Contohnya adalah proyek-proyek berikut:
- Proyek Vaksin ASEAN, berupa pabrik vaksin yang berlokasi di Singapura.
- Proyek Urea ASEAN, pabrik pupuk urea yang dibangun di Malaysia.
- Proyek Pupuk Aceh ASEAN, sentra produksi pupuk yang berada di Aceh, Indonesia.
- Proyek Fabrikasi Tembaga ASEAN, yaitu pabrik industri tembaga yang berdiri di Filipina.
- Proyek Abu Soda, pabrik yang memproduksi abu soda berlokasi di Thailand.
Kerja Sama di Sektor Cadangan Pangan
Vietnam dan Thailand menjadi dua lumbung padi utama ASEAN, yang berkomitmen menyediakan cadangan pangan bagi negara-negara anggota lain di kawasan ini.
Selain itu, negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, Filipina, dan Indonesia juga berperan dalam penyediaan cadangan pangan sebagai langkah antisipasi dalam kondisi darurat.
Kerja Sama Melalui Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Area/AFTA)
AFTA merupakan inisiatif kerja sama yang memberikan kemudahan bagi produsen lokal di negara-negara anggota dengan menawarkan fasilitas khusus, seperti Tarif Efektif Bersama (Common Effective Preferential Tariff) yang berkisar antara 5% hingga 10% untuk setiap produk.
Ketentuan ini berlaku bagi produk impor maupun ekspor. AFTA memainkan peran penting dalam kelancaran perdagangan antar negara anggota, dengan mengatasi berbagai hambatan perdagangan yang ada.
Dampaknya, kerja sama ini turut meningkatkan daya saing produk lokal di pasar ASEAN.
Selain barang, kerja sama di bawah AFTA juga mencakup produk jasa, yang sangat beragam mulai dari telekomunikasi, transportasi, layanan keuangan, hingga sektor pariwisata, semuanya dapat difasilitasi oleh kerangka kerja ini.
Kerja Sama di Bidang Ekonomi Pariwisata
Sektor pariwisata sangat mungkin menjadi prioritas utama bagi Indonesia. Tidak dapat disangkal bahwa bidang ini menjadi salah satu penopang terbesar ekonomi, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga bagi mayoritas negara anggota ASEAN.
Selain itu, pariwisata merupakan sektor strategis yang mampu membuka lapangan kerja karena menyerap banyak tenaga kerja.
Melalui kerja sama ini, ASEAN berupaya untuk memajukan sekaligus melestarikan budaya lokal dari masing-masing negara anggota.
Hal ini penting karena para wisatawan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, sangat tertarik pada kekayaan budaya tersebut. Oleh karena itu, budaya terus dikembangkan sebagai daya tarik utama dalam sektor pariwisata.
Rencana strategis yang menempatkan budaya sebagai prioritas di sektor pariwisata sebenarnya sudah mulai dijalankan sejak tahun 2016 dan akan dievaluasi kembali pada tahun 2025.
Selain memperkenalkan budaya, program ini juga berfokus pada pemahaman pola pikir serta mempererat dialog antarbudaya di antara negara-negara anggota ASEAN.
Tak hanya sektor pariwisata, kompetisi olahraga antarnegara juga berperan dalam menarik wisatawan.
Salah satu event olahraga yang populer adalah SEA Games (Southeast Asian Games), sebuah ajang kompetisi olahraga yang diselenggarakan dua tahun sekali antar negara anggota ASEAN.
Pendirian Pusat Promosi ASEAN
Meski ASEAN sudah cukup dikenal di tingkat internasional, promosi tetap menjadi hal penting untuk meningkatkan eksistensi blok ini. Beberapa sektor strategis yang menjadi fokus promosi antara lain pariwisata, perdagangan, dan investasi.
Salah satu Pusat Promosi ASEAN sudah dibuka di Jepang dengan harapan dapat mendorong ekspor produk negara-negara anggota ke pasar Jepang.
Selain itu, keberadaan pusat ini juga bertujuan menarik minat investor dari Jepang untuk menanamkan modalnya di negara-negara ASEAN.
Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang Politik
Kerja sama ASEAN tidak hanya terbatas pada bidang ekonomi, tetapi juga meluas ke ranah politik, yang mencakup beberapa hal berikut:
Pengiriman Duta dari Konsulat untuk Mewakili Negara
Salah satu bentuk kerja sama politik di ASEAN adalah pengiriman duta dari konsulat yang mewakili setiap negara anggota. Dengan adanya pengiriman duta ini, proses hubungan internasional antar anggota ASEAN menjadi lebih lancar.
Selain itu, duta konsulat memiliki peran penting dalam menjaga komunikasi serta mendukung stabilitas politik di kawasan ASEAN.
Pembentukan Perjanjian Bebas Senjata Nuklir
ASEAN juga memiliki perjanjian yang melarang penggunaan senjata nuklir. Perjanjian ini menegaskan larangan bagi anggota ASEAN untuk memproduksi maupun merancang senjata nuklir, sebagai upaya bersama untuk menjaga keamanan dan perdamaian regional.
Perjanjian Perdamaian, Kenetralan, dan Kebebasan
Semua negara anggota ASEAN menginginkan kawasan yang damai, netral, dan bebas dari konflik. Oleh karena itu, mereka sepakat pada perjanjian yang mengatur hal tersebut.
Dalam perjanjian ini, anggota ASEAN diwajibkan untuk menjaga wilayah yang telah disepakati serta menghindari pelanggaran dan intervensi terhadap negara anggota lainnya.
Perjanjian Ekstradisi Antar Negara Anggota
Kerja sama politik ASEAN juga mencakup kesepakatan untuk memudahkan penangkapan tersangka pelaku kejahatan yang melarikan diri ke negara anggota lain.
Dengan adanya perjanjian ekstradisi ini, penegakan hukum dapat berjalan lebih efektif sehingga membantu menjaga stabilitas dan keamanan kawasan.
Kerjasama ASEAN di Bidang Pendidikan
Berikut ini penjelasan lebih rinci mengenai kerja sama ASEAN di bidang pendidikan.
Pertukaran Pelajar
Salah satu bentuk kerja sama di bidang pendidikan adalah program pertukaran pelajar yang bertujuan untuk meningkatkan semangat belajar para siswa.
Program ini biasanya diselenggarakan melalui ASEAN University Network, dengan durasi yang berbeda-beda tergantung kesepakatan antar lembaga pendidikan dari negara anggota.
Misalnya, ada pertukaran yang berlangsung selama satu semester, sementara yang lain hanya berlangsung sekitar tiga bulan.
Penyediaan Beasiswa Pendidikan
Kerja sama ASEAN di bidang pendidikan juga mencakup pemberian beasiswa. Program beasiswa ini memungkinkan pelajar dari negara anggota untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri sehingga mereka bisa memperluas wawasan dan pengetahuan.
Tidak hanya dari dalam ASEAN, beasiswa juga sering diberikan oleh negara-negara lain kepada pelajar dari negara berkembang di kawasan ini.
Pertemuan Menteri Pendidikan Anggota ASEAN
Untuk memastikan ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang secara merata, para menteri pendidikan dari negara anggota ASEAN rutin mengadakan pertemuan.
Mereka tergabung dalam organisasi yang dikenal dengan nama Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO).
Organisasi ini bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan di kawasan Asia Tenggara sekaligus menciptakan kesetaraan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat di wilayah tersebut.
Olimpiade Pendidikan
Melalui kerja sama ini, pelajar ASEAN berkesempatan mengikuti olimpiade pendidikan yang mendorong peningkatan mutu pendidikan di Asia Tenggara.
Partisipasi dalam olimpiade tersebut juga membuka peluang bagi pelajar untuk mengikuti kompetisi di tingkat yang lebih tinggi, memperluas pengalaman dan prestasi mereka di kancah internasional.
Kerja Sama ASEAN di Bidang Sosial
Setiap negara anggota ASEAN juga menjalin kerja sama di bidang sosial dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan Asia Tenggara. Berikut beberapa bentuk kerja sama ASEAN di bidang sosial:
ASEAN Ministerial Meeting on Rural Development and Poverty Eradication (AMMRDPE)
Kerja sama ini berbentuk pertemuan tingkat menteri yang fokus membahas isu-isu terkait pembangunan pedesaan serta upaya pengentasan kemiskinan di negara-negara anggota ASEAN.
ASEAN Ministers Meeting on Social Welfare and Development (AMMSDW)
Pertemuan tingkat menteri ini menitikberatkan pada kesejahteraan sosial masyarakat. Melalui forum ini, para anggota ASEAN berdiskusi dan mengambil langkah untuk meningkatkan kualitas kehidupan sosial di kawasan.
ASEAN Conference on Civil Service Matters (ACCSM)
Karena sektor ekonomi erat kaitannya dengan pegawai atau aparatur negara, konferensi ACCSM diselenggarakan untuk membahas kesejahteraan pegawai dalam lingkup ASEAN agar mereka dapat berkontribusi secara maksimal dan memperoleh perlindungan yang layak.
ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response (AADMER)
Bencana alam yang sulit diprediksi memerlukan langkah antisipasi dan penanganan yang cepat.
Dengan AADMER, negara-negara anggota ASEAN bisa saling membantu saat terjadi bencana, baik dalam hal mitigasi maupun pemulihan agar masyarakat dapat segera kembali menjalani kehidupan normal.
Forum ASEAN GO-NGO untuk Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan
Forum ini berfungsi sebagai wadah untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat anggota ASEAN serta membahas berbagai program pembangunan yang dapat memperkuat kemajuan sosial di kawasan.
Kerja Sama ASEAN di Bidang Budaya
Negara-negara anggota ASEAN juga menjalin kerja sama di bidang kebudayaan. Berikut adalah beberapa contoh kerja sama ASEAN dalam bidang budaya:
Pekan Budaya ASEAN
Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperkenalkan kebudayaan dari masing-masing negara anggota ASEAN kepada masyarakat luas.
Pekan Budaya ASEAN biasanya dilakukan secara bergiliran oleh setiap anggota dan berlangsung selama beberapa hari hingga minggu.
Pertunjukan Kesenian ASEAN
Melalui pertunjukan seni ini, berbagai kesenian khas dari setiap negara anggota ASEAN dapat ditampilkan. Acara ini berperan penting dalam mempromosikan kekayaan seni dan budaya anggota ASEAN ke tingkat internasional.
Pameran Budaya ASEAN
Acara pameran ini menampilkan beragam kebudayaan dari negara-negara ASEAN yang diperkenalkan kepada masyarakat global, sehingga meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap warisan budaya di kawasan ini.
Festival Film Internasional ASEAN dan Penghargaan
ASEAN mengadakan festival film dan pemberian penghargaan bagi karya-karya perfilman dari anggota ASEAN. Festival ini membantu mempromosikan film-film tersebut dan mendorong perkembangan industri perfilman di wilayah ASEAN.
Sebagai penutup, contoh bentuk kerja sama ASEAN menunjukkan betapa pentingnya sinergi antarnegara dalam berbagai bidang untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama.