JAKARTA - Ajang mode bergengsi Paris Men’s Fashion Week kembali digelar dengan menghadirkan koleksi Spring/Summer 2026. Diselenggarakan pada 24–29 Juni 2025, pekan mode khusus pria ini menghadirkan lebih dari 70 label, termasuk 40 peragaan runway dan 30 presentasi. Agenda ini bukan hanya menjadi ajang fashion show, melainkan ruang diskursus kreatif yang menyoroti identitas maskulinitas modern, inklusivitas gender, serta kesadaran lingkungan dalam industri mode.
Paris Men’s Fashion Week Spring/Summer 2026 menjadi saksi bagaimana kreativitas desainer muda berpadu dengan isu-isu penting seperti keberlanjutan, inklusivitas, hingga eksplorasi maskulinitas yang lebih cair.
Salah satu momen paling dinanti adalah kembalinya Saint Laurent ke kalender resmi Paris Fashion Week. Di bawah arahan Anthony Vaccarello, rumah mode legendaris ini menampilkan koleksi bertema “escape” yang kental dengan aura sensual dan nostalgia, merujuk pada gaya tahun 1970 hingga awal 1980-an.
“Melalui koleksi ini, saya ingin menghadirkan interpretasi maskulinitas yang bebas, emosional, dan stylish,” ungkap Anthony Vaccarello.
Koleksi Saint Laurent yang Penuh Nostalgia
Koleksi Saint Laurent menghadirkan siluet retro yang menghidupkan kembali kejayaan masa lalu. Short pendek berpinggang tinggi dengan pleats, trench coat ringan berbahan silk dan nylon transparan, hingga blazer dan kemeja dengan bahu lebar menjadi highlight koleksi. Palet warna mustard, pale green, powder blue, hingga burgundy semakin menegaskan kesan kebebasan yang elegan.
Desain Vaccarello ini memberikan alternatif gaya bagi pria modern yang mendambakan maskulinitas yang lebih ekspresif dan tidak terkungkung oleh stereotip lama. Saint Laurent berhasil menyatukan unsur sensual, nostalgia, dan modernitas dalam satu narasi fashion yang solid.
Pharrell Williams Hidupkan Eksotisme Louis Vuitton
Nama Pharrell Williams kembali menjadi sorotan di Paris Men’s Fashion Week 2026 lewat koleksi Louis Vuitton. Kali ini, sang Direktur Kreatif mengusung tema penghormatan pada budaya India. Koleksinya digelar megah di Centre Pompidou dengan setting instalasi ular tangga raksasa yang memesona.
Williams mempersembahkan gaya dandy modern dengan potongan jas klasik, jaket anorak dan bomber, loose pleated trousers yang longgar, hingga flared pants ala retro. Denim pudar yang terlihat usang alami menjadi aksen yang menambah kesan vintage sekaligus eksotis.
“Koleksi ini menjadi wujud penghormatan saya pada kekayaan budaya India dan semangat petualangan,” kata Pharrell Williams dalam konferensi pers usai show Louis Vuitton.
Aksesori yang mendampingi koleksi ini juga tak kalah ikonik, seperti sandal chunky bergaris minimalis yang menyerupai paduka, serta koper bermotif flora-fauna tropis terinspirasi dari film The Darjeeling Limited karya Wes Anderson. Palet warna putih krem, tangerine, terracotta, dan jeans pudar menyiratkan nuansa musim panas yang hangat dan ceria.
Isu Keberlanjutan dan Inklusivitas Jadi Sorotan
Paris Men’s Fashion Week 2026 juga diwarnai kepekaan terhadap isu-isu global, terutama keberlanjutan dan inklusivitas gender. Banyak desainer yang memanfaatkan bahan ramah lingkungan dan memprioritaskan material dengan rantai pasok yang bertanggung jawab.
Gaya androgini, tailoring uniseks, serta aksesoris genderless mendominasi sejumlah koleksi, menunjukkan keseriusan para desainer dalam mendobrak batas-batas konvensional busana pria.
“Mode saat ini bukan hanya soal estetika, tapi juga cara kita merespons isu-isu penting yang dihadapi dunia, termasuk kelestarian lingkungan,” ujar seorang juru bicara Fédération de la Haute Couture et de la Mode, penyelenggara Paris Fashion Week.
Tren yang Menggambarkan Identitas Pria Modern
Selain itu, tren preppy modern, oversized utilitarian, serta palet earth tones menjadi benang merah dari banyak koleksi yang tampil di panggung. Gaya preppy dengan kemeja rapi dipadu sweater, oversized jacket yang praktis, hingga tone warna alam seperti olive, cokelat, beige, dan terracotta menunjukkan bahwa busana pria kini lebih beragam, adaptif, dan sarat makna.
Banyak label menegaskan bahwa koleksi mereka bukan sekadar tren, tetapi sebagai bentuk perayaan identitas pria modern yang lebih sadar diri, bebas mengekspresikan kepribadian, dan mendukung praktik berkelanjutan.
Momentum Inklusivitas Fashion Pria
Keberhasilan Paris Men’s Fashion Week 2026 menunjukkan bahwa mode pria kini tak lagi terpaku pada maskulinitas tradisional. Fashion show ini menjadi bukti bahwa industri mode pria semakin merangkul keanekaragaman ekspresi gender, latar budaya, dan kesadaran sosial.
Bagi para pelaku industri, Paris Men’s Fashion Week 2026 tak hanya menjadi panggung selebrasi, tetapi juga inspirasi dan panggilan untuk berkontribusi dalam menciptakan mode yang inklusif, beretika, dan ramah lingkungan.
Paris Kembali Jadi Pusat Mode Global
Secara keseluruhan, kesuksesan Paris Men’s Fashion Week 2026 semakin mengukuhkan posisi Paris sebagai pusat mode global, khususnya dalam mengarahkan tren busana pria. Selama sepekan penuh, para desainer, pembeli, jurnalis mode, selebritas, dan influencer dari seluruh dunia berbondong-bondong hadir menyaksikan langsung inovasi dan eksplorasi baru di bidang fashion pria.
Event ini bukan hanya berhasil mendongkrak geliat industri kreatif dan ekonomi mode di Prancis, tetapi juga memengaruhi tren busana pria secara global dalam satu tahun ke depan.
Paris Men’s Fashion Week 2026 telah membuktikan bahwa identitas, kreativitas, keberlanjutan, dan inklusivitas dapat berjalan beriringan untuk menciptakan mode yang lebih relevan dengan dinamika sosial dan kebutuhan zaman.