JAKARTA - Dalam beberapa waktu terakhir, harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di Indonesia mengalami penyesuaian yang signifikan. Empat perusahaan pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) terbesar, yaitu Pertamina, Shell, BP, dan Vivo, serentak menaikkan harga jual BBM mereka. Kenaikan ini merupakan refleksi langsung dari kondisi pasar minyak dunia dan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Penyesuaian harga BBM dilakukan sebagai bagian dari mekanisme evaluasi yang rutin dijalankan setiap bulan. Hal ini sesuai dengan regulasi pemerintah yang mewajibkan penyesuaian harga berdasarkan formula yang diatur dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 62.K/HK.02/MEM.M/2020. Kenaikan harga BBM ini bervariasi antara Rp 230 hingga Rp 590 per liter, tergantung jenis dan merek produk.
Kenaikan Harga BBM Pertamina
- Baca Juga Minyak Naik Dipicu Optimisme Ekonomi
Pertamina sebagai operator utama BBM di Indonesia melaporkan kenaikan harga untuk produk nonsubsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Mengutip dari laman resmi Pertamina, berikut daftar harga BBM terbaru untuk wilayah Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara:
Pertamax (RON 92): Rp 12.500 per liter
Pertamax Turbo (RON 98): Rp 13.500 per liter
Dexlite (CN 51): Rp 13.320 per liter
Pertamina Dex (CN 53): Rp 13.650 per liter
Pertamax Green 95 (RON 95): Rp 13.250 per liter
Kenaikan harga produk Pertamina ini berkisar antara Rp 400 hingga Rp 590 per liter jika dibandingkan bulan sebelumnya. Dampaknya terasa signifikan terutama pada konsumen kendaraan bermotor yang menggunakan BBM nonsubsidi.
Harga BBM Shell Juga Turut Naik
Shell Indonesia, operator SPBU asing yang juga beroperasi di Indonesia, tidak ketinggalan menyesuaikan harga seluruh jenis BBM yang mereka tawarkan. Berdasarkan informasi di laman resmi Shell, harga BBM terbaru adalah:
Shell Super (RON 92): Rp 12.810 per liter
Shell V-Power (RON 95): Rp 13.300 per liter
Shell V-Power Nitro+ (RON 98): Rp 13.540 per liter
Shell V-Power Diesel (CN 51): Rp 13.830 per liter
Kenaikan harga di SPBU Shell berkisar antara Rp 440 hingga Rp 580 per liter, menunjukkan tren serupa dengan operator lain yang terdampak oleh kondisi pasar global.
Penyesuaian Harga di SPBU BP
British Petroleum (BP), yang juga menjadi salah satu pemain besar dalam distribusi BBM di Indonesia, melakukan penyesuaian harga dengan rincian sebagai berikut:
BP 92 (RON 92): Rp 12.600 per liter
BP Ultimate (RON 95): Rp 13.300 per liter
BP Ultimate Diesel (CN 53): Rp 13.800 per liter
Perubahan harga BBM BP tercatat naik antara Rp 230 sampai Rp 550 per liter dari bulan sebelumnya.
Vivo Ikut Naikkan Harga BBM
Sementara itu, Vivo, operator SPBU yang turut meramaikan pasar BBM nonsubsidi, juga menaikkan harga seluruh produk BBM-nya. Berikut daftar harga BBM Vivo terbaru:
Revvo 90 (RON 90): Rp 12.730 per liter
Revvo 92 (RON 92): Rp 12.810 per liter
Revvo 95 (RON 95): Rp 13.300 per liter
Diesel Primus Plus (CN 51): Rp 13.800 per liter
Kenaikan harga BBM Vivo berkisar antara Rp 470 hingga Rp 590 per liter, mengikuti tren penyesuaian dari operator lain.
Alasan di Balik Kenaikan Harga BBM
Kenaikan harga BBM nonsubsidi yang terjadi secara serentak oleh berbagai operator SPBU ini bukan tanpa alasan. Faktor utama yang memengaruhi adalah perubahan harga minyak mentah di pasar dunia serta nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Karena harga BBM sangat bergantung pada dua faktor ini, fluktuasi yang terjadi di tingkat global langsung berdampak ke harga jual eceran di Indonesia.
Penyesuaian ini dilakukan secara berkala dengan mengacu pada aturan resmi yang tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM No. 62.K/HK.02/MEM.M/2020. Keputusan tersebut menetapkan formula harga jual eceran BBM umum yang digunakan oleh operator untuk menentukan harga jual sesuai kondisi pasar.