JAKARTA - Kesadaran akan pentingnya kesehatan jamaah umroh semakin menjadi sorotan di kalangan penyelenggara perjalanan ibadah umroh (PPIU). Salah satunya datang dari Safar Mubarok Indonesia, travel resmi di Surabaya, yang mendukung penuh kebijakan pemerintah terkait kewajiban vaksinasi meningitis dan polio bagi calon jamaah umroh.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa vaksinasi meningitis dan polio wajib dilakukan sebelum keberangkatan umroh. Kebijakan ini bukan tanpa alasan. Kondisi keramaian di tanah suci yang melibatkan jutaan umat Islam dari berbagai negara berpotensi menjadi tempat penularan berbagai penyakit, termasuk penyakit menular berbahaya seperti meningitis dan polio.
“Sebagai travel resmi yang sudah berizin, kami sangat mendukung kebijakan pemerintah soal vaksinasi ini. Ini bukan hanya syarat administrasi, tapi bagian dari upaya perlindungan kesehatan jamaah kita,” ujar pimpinan Safar Mubarok Indonesia, H. Ahmad Nurhadi, saat ditemui di kantor pusat mereka di Surabaya.
Peran Travel dalam Edukasi Kesehatan Jamaah
Ahmad menjelaskan, pihaknya secara aktif mengedukasi calon jamaah sejak pendaftaran tentang pentingnya vaksinasi meningitis dan polio. Menurutnya, sebagian jamaah masih belum memahami bahwa vaksinasi bukan hanya kewajiban dari pemerintah Indonesia, tetapi juga dari pemerintah Arab Saudi.
“Kadang jamaah bertanya-tanya, kenapa harus divaksin? Kita jelaskan bahwa ini sudah menjadi ketentuan internasional. Kita juga sampaikan bahwa menjaga kesehatan bukan hanya kewajiban individu, tapi juga bagian dari tanggung jawab sosial, agar tidak menularkan penyakit ke orang lain saat ibadah,” ungkap Ahmad.
Untuk mendukung kebijakan ini, pihak travel tidak hanya memberikan sosialisasi, tetapi juga bekerja sama dengan fasilitas kesehatan resmi. Jamaah umroh Safar Mubarok Indonesia diarahkan ke klinik-klinik yang ditunjuk Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan vaksinasi, sehingga prosesnya sesuai ketentuan dan dijamin keabsahannya.
Tingginya Kesadaran Jamaah di Surabaya
Menurut data internal Safar Mubarok Indonesia, sejak kebijakan vaksinasi diperketat, lebih dari 90 persen jamaah sudah melakukan vaksin meningitis dan polio setidaknya satu bulan sebelum keberangkatan. Hal ini, kata Ahmad, menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan sebelum beribadah ke tanah suci.
“Kami lihat dari tahun ke tahun, kesadaran jamaah semakin baik. Kalau dulu masih ada yang protes soal vaksin, sekarang mereka lebih paham. Apalagi banyak informasi tentang risiko meningitis yang bisa mengancam keselamatan jamaah,” katanya.
Sinergi dengan Pemerintah untuk Kenyamanan Beribadah
Di sisi lain, Safar Mubarok Indonesia mengapresiasi langkah pemerintah dalam menyediakan fasilitas vaksinasi yang mudah diakses. Kerja sama lintas sektor antara Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan pemerintah daerah dinilai sangat membantu proses keberangkatan jamaah.
“Kalau dari pengalaman kami, sistem sekarang jauh lebih baik. Dulu banyak jamaah yang bingung di mana harus vaksin. Sekarang sudah banyak puskesmas dan rumah sakit rujukan yang bisa melayani vaksinasi meningitis dan polio untuk calon jamaah umroh,” jelas Ahmad.
Efektivitas Vaksinasi dan Perlindungan Jamaah
Mengutip penjelasan dokter spesialis penyakit dalam yang juga konsultan perjalanan ibadah haji dan umroh, dr. Rizka Novita Indriani, vaksinasi meningitis dan polio menjadi penting karena kedua penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius dan bahkan kematian, terutama pada orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah.
“Lingkungan ibadah seperti umroh dan haji melibatkan kerumunan besar dari berbagai negara. Ini menciptakan risiko tinggi penularan penyakit menular. Vaksinasi terbukti efektif menurunkan risiko penularan dan mencegah wabah,” tegas dr. Rizka.
Ia menambahkan, vaksin meningitis sebaiknya diberikan minimal dua minggu sebelum keberangkatan agar antibodi berkembang optimal, sedangkan vaksin polio oral direkomendasikan untuk memberikan perlindungan tambahan.
Jamaah Juga Diminta Perhatikan Kesehatan Pribadi
Selain vaksinasi, Ahmad menekankan kepada para jamaah untuk menjaga kondisi fisik dengan pola makan sehat, cukup istirahat, dan membawa obat pribadi bila memiliki riwayat penyakit tertentu. Pihak travel juga menyediakan pembekalan manasik dengan materi kesehatan agar jamaah lebih siap secara fisik dan mental.
“Vaksin itu penting, tapi tidak cukup kalau jamaah tidak menjaga diri. Kami selalu ingatkan agar tidak memaksakan diri, terutama bagi jamaah lanjut usia. Kita ingin mereka bisa beribadah dengan khusyuk dan kembali ke Indonesia dalam keadaan sehat,” ujar Ahmad.
Kebijakan wajib vaksinasi meningitis dan polio bagi jamaah umroh ini menjadi langkah strategis pemerintah dalam melindungi kesehatan masyarakat. Dukungan penuh dari travel resmi seperti Safar Mubarok Indonesia menjadi kunci sukses pelaksanaan kebijakan ini. Dengan edukasi yang tepat dan fasilitas vaksinasi yang memadai, jamaah diharapkan dapat beribadah dengan aman dan nyaman, serta kembali ke tanah air dalam kondisi sehat.