Kemitraan Strategis BSI dan GAHC

BSI Gandeng GAHC, Fasilitasi Sertifikasi Halal Australia untuk UMKM Indonesia

BSI Gandeng GAHC, Fasilitasi Sertifikasi Halal Australia untuk UMKM Indonesia
Foto: Atase Perdagangan Canberra Harris Setiawan, Presiden Direktur Global Australian Halal Certification Pty. Ltd. (GAHC) Asroni, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Kementerian Perdagangan RI Deden Muhammad, Direktur Sales & Distribution BSI

Jakarta, 3 Juli 2025 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjalin kemitraan strategis dengan Global Australian Halal Certification Pty. Ltd. (GAHC) dalam upaya memperkuat daya saing produk halal Indonesia di pasar global, khususnya Australia.

Berdasarkan Australian Bureau of Statistics 2021, populasi muslim di Australia mencapai 813.000 jiwa atau setara 3,2 persen dari total penduduk. Peran Australia sebagai negara ramah wisatawan muslim juga mendorong peningkatan berbagai permintaan produk halal di Australia. Impor produk halal Australia mencapai USD 8,13 miliar pada 2024 dengan tren pertumbuhan 14,13 persen per tahun. Sementara itu, Indonesia menempati peringkat ke-7 sebagai pemasok produk halal untuk Australia dengan pertumbuhan ekspor mencapai 29,96 persen per tahun. Sementara itu, permintaan dunia untuk produk halal mencapai USD 1,3 triliun pada 2024.

Direktur Sales and Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan “Inisiatif kerjasama ini akan memperkuat hubungan dagang dua negara terutama penguatan UMKM Indonesia melalui sertifikasi halal berstandar internasional.  BSI dan GAHC akan memfasilitasi pemberian sertifikasi halal kepada pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) binaan BSI yang memiliki produk halal unggulan dan berpotensi eskpor”. ujarnya.

"Inisiatif ini merupakan bagian dari dukungan BSI terhadap program Kementerian Perdagangan, “UMKM BISA Ekspor” dan langkah nyata untuk membangun ekosistem halal UMKM yang terintegrasi dari hulu ke hilir dan mampu menembus pasar global”, kata Anton.

Kerja sama ini mencakup sejumlah aktivitas strategis seperti fasilitas penerbitan sertifikat halal Australia bagi UKM terkurasi. Selain itu, pendampingan teknis dan workshop terkait standar halal di Australia, penyediaan informasi peluang pasar ekspor di Australia hingga promosi dan business matching untuk memperluas akses pasar ekspor.

Tidak hanya itu, Anton menjelaskan bahwa kerja sama ini juga membuka akses terhadap alokasi 1.000 sertifikat halal Australia yang difasilitasi GAHC dalam kerja sama sebelumnya dengan Kementerian Perdagangan RI.

“Kami meyakini penguatan ekosistem halal tidak cukup hanya di dalam negeri. Sertifikasi halal global menjadi kunci bagi UKM untuk naik kelas dan menjadi pelaku utama industri halal dunia. Melalui kerja sama ini, kami ingin UKM Indonesia punya kepercayaan diri menembus pasar ekspor, khususnya Australia," pungkas Anton.

BSI International Expo 2025 menjadi momentum penting dalam menghadirkan kolaborasi lintas sektor dan lintas negara demi mewujudkan cita-cita menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia. Melalui pameran ini, BSI terus memperluas jangkauan, membangun jejaring global, serta mempertemukan pelaku industri halal lokal dengan mitra internasional.

BSI terus berkontribusi terhadap kemajuan UMKM Indonesia. Mulai dari pendampingan usaha, peningkatan kapasitas usaha melalui peran BSI UMKM Center di empat lokasi Aceh, Yogyakarta, Surabaya dan Makassar, program Talenta Wirausaha BSI dan BSI Aceh Muslimpreneur dengan memberikan peluang bagi para wirausaha untuk berkompetisi memberikan ide usaha. Sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM, perseroan juga telah memberikan sertifikasi halal kepada lebih dari 862 UMKM. Harapannya dengan kerjasama ini akan bertambah sekitar 10.000 sertifikasi halal bagi UMKM yang nantinya akan mampu masuk dalam kancah global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index