JAKARTA - Langkah strategis dilakukan PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), perusahaan yang dikenal sebagai pemegang lisensi merek Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia. Dengan menjual sebagian kepemilikan saham di PT Jagonya Ayam Indonesia (JAI) kepada entitas bisnis milik pengusaha Andi Syamuddin Arsyad atau yang lebih dikenal sebagai Haji Isam, FAST tak hanya merestrukturisasi kepemilikan, tetapi juga membuka peluang sinergi baru dalam ekosistem bisnis ayam terintegrasi.
Transaksi ini menjadi sorotan publik bukan hanya karena nilai investasi yang mencapai puluhan miliar rupiah, melainkan juga karena keterlibatan figur penting dari dunia usaha asal Kalimantan Selatan. Perusahaan milik keluarga Haji Isam, PT Shankara Fortuna Nusantara, resmi menjadi pemegang saham baru JAI setelah mengakuisisi 15 persen kepemilikan saham.
Pengalihan Saham dan Status Pengendali
- Baca Juga Emas Antam Naik, Investasi Tetap Menarik
Menurut Dalimin Juwono, Corporate Secretary PT Fast Food Indonesia Tbk, transaksi ini mencakup 41,8 persen saham Seri A milik JAI yang dialihkan kepada Shankara Fortuna Nusantara. Meski begitu, FAST menegaskan tetap mempertahankan posisi sebagai pemegang saham pengendali dengan sisa kepemilikan sebesar 55 persen di JAI.
“Perseroan tetap mempertahankan sebagai pemegang saham pengendali dengan kepemilikan saham sebesar 55 persen di JAI yang karenanya masih menempatkan Perseroan sebagai pemegang saham pengendali pada JAI,” kata Dalimin dalam keterangannya.
Kepemilikan mayoritas ini memungkinkan FAST untuk tetap memiliki kendali atas arah strategis JAI, termasuk dalam pengambilan keputusan penting serta pengelolaan operasional dan komersial perusahaan.
Alasan Strategis di Balik Transaksi
FAST melihat kehadiran investor baru sebagai bagian dari langkah memperkuat daya saing bisnis dan efisiensi rantai pasok, khususnya dalam sektor unggulan mereka yaitu pasokan ayam. Efisiensi harga pasokan dan peningkatan profitabilitas menjadi dua hal utama yang menjadi perhatian dalam kerja sama ini.
Dalimin mengungkapkan bahwa posisi FAST sebagai pengendali tetap memberikan keuntungan dari sisi rantai suplai ayam dari JAI. Hal ini mencakup seluruh kegiatan terintegrasi, mulai dari usaha perkebunan, pabrik pakan, penetasan ayam, pembesaran ayam, rumah potong ayam, hingga pengolahan daging ayam.
“FAST dapat memperoleh manfaat dari efisiensi harga pasokan daging ayam dan olahannya dari JAI. Posisi ini juga bisa meningkatkan profitabilitas perseroan dari kegiatan usaha peternakan ayam terintegrasi milik JAI,” jelasnya.
Peluang Kolaborasi dan Ekspansi JAI
Dalam pernyataan resminya, FAST juga menyebutkan bahwa kerja sama ini berpotensi membuka ruang bagi pelibatan pihak lain dalam memperluas kegiatan operasional JAI. Kolaborasi dengan Shankara Fortuna Nusantara diyakini akan memberikan nilai tambah dalam hal daya saing, kemampuan finansial, dan jangkauan pasar.
“Adapun dengan pelaksanaan transaksi, dapat membuka ruang bagi pelibatan pihak lain dalam memperluas daya saing, kegiatan operasional ataupun kemampuan finansial JAI,” ujar Dalimin.
Siapa PT Shankara Fortuna Nusantara?
PT Shankara Fortuna Nusantara merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan Haji Isam. Entitas ini bergerak di sektor perdagangan besar daging ayam dan daging ayam olahan, termasuk daging ayam beku dan diawetkan. Fokus bisnisnya sangat beririsan dengan aktivitas JAI, sehingga kehadirannya dinilai mampu memperkuat integrasi vertikal dan memperluas jangkauan distribusi.
Perusahaan ini didirikan berdasarkan Akta Notaris Lawrensiea Angelina S.H., M.Kn. No. 028, yang telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan Keputusan AHU-0100480.AH.01.021.TAHUN 2024. Dalam struktur kepemilikan, terdapat nama Liana Saputri, anak dari Haji Isam, yang memiliki 45 persen saham. Ia juga menjabat sebagai komisaris perusahaan tersebut.
Sementara itu, suaminya Putra Rizky Bustaman memiliki porsi saham yang sama besar, yakni 45 persen, dan menjabat sebagai Direktur Utama. Sisanya, 10 persen saham dimiliki oleh Bani Adityasuny Ismiarso, yang juga menjabat sebagai salah satu direktur.
Strategi Jangka Panjang dan Potensi Ekspansi
Keterlibatan perusahaan milik keluarga Haji Isam dalam JAI tidak bisa dilepaskan dari potensi bisnis ayam olahan yang masih terus berkembang di Indonesia. Dengan reputasi KFC yang kuat di pasar makanan cepat saji dan infrastruktur peternakan ayam yang terintegrasi secara vertikal melalui JAI, kerja sama ini menjadi fondasi untuk ekspansi yang lebih luas—baik secara geografis maupun produk.
Selain itu, kolaborasi ini juga dipandang sebagai bentuk diversifikasi portofolio investasi bagi grup usaha Haji Isam yang selama ini lebih dikenal dalam sektor energi dan tambang. Masuknya ke sektor konsumsi menunjukkan upaya untuk memperluas cakupan bisnis keluarga ini ke ranah yang lebih berkelanjutan dan stabil di tengah fluktuasi harga komoditas.
Sinergi Strategis Menuju Kinerja Lebih Kompetitif
Transaksi pelepasan saham ini bisa dipandang sebagai langkah kolaboratif yang saling menguntungkan. Bagi FAST, ini merupakan jalan untuk memperkuat efisiensi operasional dan memperluas jejaring bisnis. Bagi Shankara Fortuna Nusantara, transaksi ini membuka akses ke rantai pasok dan distribusi yang lebih luas serta reputasi merek besar seperti KFC.
Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana penguatan sinergi antara sektor hulu dan hilir dapat menciptakan efisiensi bisnis sekaligus mendongkrak daya saing perusahaan di tengah persaingan industri makanan dan minuman yang semakin ketat.
Dengan tetap menjaga posisi pengendali dan memperluas mitra strategis, FAST menunjukkan bahwa restrukturisasi kepemilikan bukan sekadar soal melepas saham, tetapi langkah maju untuk pertumbuhan jangka panjang.