JAKARTA - Kebijakan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) oleh Pertamina kembali berlaku pada awal Juli 2025. Kenaikan harga ini terjadi di berbagai wilayah Indonesia dan mencakup beberapa jenis BBM nonsubsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, hingga Pertamina Dex. Sementara itu, harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Bio Solar masih dipertahankan.
Pembaruan harga ini berlaku serentak di seluruh SPBU Pertamina per Selasa, 8 Juli 2025. Tren penyesuaian harga BBM ini merupakan langkah responsif terhadap pergerakan harga minyak dunia serta nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku dan atas kewenangan bersama Pertamina dan pemerintah.
Salah satu wilayah yang mengalami penyesuaian cukup signifikan adalah Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan daftar resmi dari mypertamina.id, lima jenis BBM nonsubsidi mengalami kenaikan harga dibandingkan bulan sebelumnya. Adapun rincian harga di Jawa Barat adalah:
Pertamax: naik dari Rp12.100 menjadi Rp12.500 per liter
Pertamax Turbo: naik dari Rp13.050 menjadi Rp13.500 per liter
Pertamax Green 95: naik dari Rp12.800 menjadi Rp13.250 per liter
Dexlite: naik dari Rp12.740 menjadi Rp13.320 per liter
Pertamina Dex: naik dari Rp13.200 menjadi Rp13.650 per liter
Harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Bio Solar belum mengalami penyesuaian. Hingga Juli 2025, harga Pertalite masih dipatok Rp10.000 per liter, sedangkan Bio Solar Rp6.800 per liter, dan tidak mengalami perubahan sejak 2022 lalu.
Penerapan penyesuaian harga ini tidak merata secara nominal di setiap wilayah, mengingat Indonesia memiliki sistem harga berbeda berdasarkan wilayah distribusi dan logistik. Meski demikian, pola penyesuaiannya tetap mengacu pada fluktuasi harga minyak mentah global dan kurs dolar yang menjadi acuan utama penentuan harga.
Kondisi geopolitik global turut memengaruhi fluktuasi ini. Eskalasi konflik antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat dalam beberapa waktu terakhir membuat harga minyak dunia bergejolak. Ketegangan tersebut menyebabkan kekhawatiran atas gangguan suplai minyak mentah dunia, yang berdampak pada naiknya harga referensi internasional seperti Brent dan WTI.
Kebijakan harga BBM juga mencerminkan strategi pemerintah dan Pertamina dalam menyesuaikan pasar domestik terhadap dinamika energi global. Oleh sebab itu, penting bagi masyarakat untuk terus mengikuti pembaruan harga secara berkala melalui kanal resmi, termasuk situs mypertamina.id dan aplikasi MyPertamina.
Berikut adalah cuplikan harga BBM Pertamina per liter di beberapa provinsi besar per 8 Juli 2025:
Contoh Wilayah Sumatera:
Provinsi Sumatera Utara
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.800
Dexlite: Rp13.610
Pertamina Dex: Rp13.950
Pertamax di Pertashop: Rp12.700
Provinsi Riau
Pertamax: Rp13.100
Pertamax Turbo: Rp14.100
Dexlite: Rp13.900
Pertamina Dex: Rp14.250
Pertamax di Pertashop: Rp13.000
Contoh Wilayah Jawa dan Bali:
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.500
Pertamax Green 95: Rp13.250
Dexlite: Rp13.320
Pertamina Dex: Rp13.650
Pertamax di Pertashop: Rp12.400
Contoh Wilayah Timur:
Nusa Tenggara Timur
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.500
Pertamax Green 95: Rp13.250
Dexlite: Rp13.320
Pertamina Dex: Rp13.650
Solar Nonsubsidi: Rp13.220
Pertamax di Pertashop: Rp12.400
Papua dan Papua Barat
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.800
Dexlite: Rp13.610
Pertamax di Pertashop: Rp12.700
Wilayah lain seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga FTZ (Free Trade Zone) seperti Batam dan Sabang, juga mengalami penyesuaian harga dengan besaran yang kurang lebih serupa, tergantung kondisi logistik lokal.
Dalam konteks ini, pemerintah tetap berupaya menjaga stabilitas harga energi, khususnya untuk BBM subsidi agar tetap terjangkau bagi masyarakat. Di sisi lain, harga BBM nonsubsidi akan terus disesuaikan berdasarkan prinsip keekonomian dan dinamika pasar global.
Bagi masyarakat pengguna kendaraan, perubahan harga ini tentu menjadi perhatian penting, terutama dalam pengaturan anggaran harian. Disarankan untuk memantau informasi harga secara berkala melalui platform resmi, guna menghindari informasi yang keliru.
Penyesuaian ini juga menggarisbawahi pentingnya strategi jangka panjang menuju energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, seperti pemanfaatan Pertamax Green 95 yang mulai diperluas distribusinya sebagai bagian dari transisi menuju BBM rendah emisi.
Penyesuaian harga BBM pada Juli 2025 menunjukkan bagaimana Pertamina dan pemerintah berupaya menjaga keseimbangan antara dinamika pasar global dan kebutuhan dalam negeri. Kenaikan harga jenis-jenis BBM nonsubsidi seperti Pertamax dan Dexlite mencerminkan respons terhadap fluktuasi minyak dunia. Sementara itu, Pertalite dan Solar tetap dijaga agar stabil, memberi ruang perlindungan bagi masyarakat umum.
Untuk informasi terperinci dan akurat, masyarakat dapat terus merujuk ke situs mypertamina.id atau aplikasi resmi Pertamina.