JAKARTA - Memasuki minggu pertama Juli 2025, kondisi harga sembako di sejumlah wilayah Jawa Timur menunjukkan tren bervariasi. Beberapa komoditas mengalami kenaikan, sementara yang lain cenderung stabil. Masyarakat yang bergantung pada kebutuhan pokok sehari-hari pun diminta untuk lebih cermat dalam mengatur pengeluaran, khususnya di tengah fluktuasi harga bahan pangan.
Data terkini dari sistem informasi harga bahan pokok di Jawa Timur menunjukkan bahwa sejumlah komoditas mengalami pergerakan harga yang signifikan. Kenaikan mencolok terjadi pada cabai dan daging sapi, dua bahan pokok yang cukup vital di meja makan masyarakat Indonesia.
Cabai dan Daging Sapi Tunjukkan Kenaikan
Kenaikan paling mencolok terlihat pada cabai rawit merah yang kini menyentuh angka Rp61.504 per kg, diikuti oleh cabai merah keriting seharga Rp33.326 per kg, serta cabai merah besar di angka Rp30.794 per kg. Selain cabai, daging sapi paha belakang juga mengalami kenaikan dan kini dijual dengan harga Rp118.969 per kg.
Lonjakan ini diperkirakan terjadi akibat terganggunya distribusi pasokan dari daerah penghasil, serta tingginya permintaan menjelang musim hajatan dan acara keluarga yang lazim terjadi pada pertengahan tahun.
Beras dan Gula Stabil, Jadi Penopang Konsumsi
Di tengah gejolak harga, beras sebagai makanan pokok utama masih menunjukkan kestabilan. Beras premium dijual rata-rata Rp14.836 per kg, sementara beras medium berada pada Rp12.763 per kg. Kondisi ini cukup melegakan, mengingat beras menjadi indikator utama inflasi bahan pangan.
Begitu pula dengan gula kristal putih, yang berada di kisaran Rp16.675 per kg, masih tergolong wajar dan tidak menunjukkan lonjakan yang mengkhawatirkan.
Minyak Goreng dan Telur Ayam Konsisten
Harga minyak goreng juga relatif stabil, meskipun terjadi variasi antar jenis. Minyak goreng curah saat ini berada di kisaran Rp18.431 per kg, sedangkan kemasan premium dijual Rp20.032 per liter dan MINYAKITA sekitar Rp16.521 per liter. Harga ini dinilai masih dalam ambang wajar meski sempat naik menjelang bulan lalu.
Sementara itu, telur ayam ras yang menjadi salah satu protein utama masyarakat, dijual Rp26.966 per kg, relatif stabil dibandingkan pekan sebelumnya. Sedangkan telur ayam kampung tetap tinggi di harga Rp46.651 per kg.
Harga Ikan dan Sayur-Sayuran Cenderung Terjaga
Di kategori protein hewani selain daging, ikan-ikanan seperti bandeng (Rp32.634/kg), kembung (Rp33.524/kg), dan tongkol (Rp30.822/kg) menunjukkan harga yang cenderung stabil. Demikian juga dengan ikan tuna dan ikan cakalang yang masing-masing dipasarkan seharga Rp37.759/kg dan Rp31.905/kg.
Sementara itu, harga beberapa sayuran seperti tomat (Rp24.895/kg), kentang (Rp15.411/kg), wortel (Rp11.823/kg), dan buncis (Rp11.095/kg) masih berada dalam kisaran yang relatif wajar.
Susu dan Produk Olahan Tidak Banyak Berubah
Harga susu kemasan dan bubuk juga stabil. Susu kental manis merk Bendera dijual dengan harga Rp12.404 per kaleng, sedangkan Indomilk seharga Rp12.295. Sementara itu, susu bubuk instant ukuran 400 gram merk Bendera dan Indomilk dijual masing-masing Rp41.606 dan Rp40.284.
Komoditas Kering dan Pokok Lainnya
Komoditas kering seperti tepung terigu (Rp11.167/kg), jagung pipilan kering (Rp7.486/kg), dan kacang tanah (Rp27.668/kg) juga tak banyak berubah. Demikian pula dengan kacang hijau dan kedelai impor/lokal yang masing-masing berada di kisaran Rp22.633/kg, Rp12.535/kg, dan Rp13.222/kg.
Produk instan seperti mi instan rasa kari ayam juga relatif murah dan stabil di angka Rp3.198 per bungkus.
Material Bangunan dan Gas Rumah Tangga
Tidak hanya sembako, harga material bangunan dan kebutuhan energi rumah tangga juga terpantau. Harga semen berbagai merek seperti Gresik, Tiga Roda, Padang, dan Bosowa berkisar antara Rp48.000–Rp56.000 per 40 kg, tergantung merek dan daerah distribusi.
Gas Elpiji 3 kg, yang menjadi kebutuhan utama dapur rumah tangga, dijual seharga Rp19.649, tidak menunjukkan perubahan drastis dari bulan sebelumnya.
Pupuk dan Kebutuhan Pertanian
Harga pupuk nonsubsidi juga tetap penting bagi petani di wilayah Jawa Timur. Harga urea berada di angka Rp8.484/kg, KCL sekitar Rp10.789/kg, dan NPK di Rp13.665/kg. Harga ini cukup stabil, meskipun petani berharap akan ada bantuan pupuk bersubsidi lebih merata.
Secara umum, fluktuasi harga sembako di Jawa Timur masih dalam batas yang dapat dikendalikan. Meskipun terjadi kenaikan pada beberapa komoditas seperti cabai rawit merah dan daging sapi, kestabilan harga beras, gula, dan telur memberikan ruang bernapas bagi konsumen rumah tangga.
Masyarakat diimbau untuk terus memantau perkembangan harga, merencanakan belanja dengan cermat, dan memanfaatkan saluran distribusi resmi agar tetap bisa mendapatkan harga terbaik. Pemerintah daerah juga diharapkan tetap siaga dalam menjaga ketersediaan bahan pokok, terutama menghadapi potensi tekanan pasokan di musim-musim mendatang.