JAKARTA - Di tengah tantangan yang dihadapi industri keuangan, sektor asuransi jiwa menunjukkan sinyal positif pada awal 2025. Salah satu pendorong utama performa tersebut adalah pertumbuhan premi lanjutan yang mencerminkan loyalitas pemegang polis terhadap perlindungan finansial jangka panjang mereka.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total pendapatan premi pada kuartal I-2025 mencapai Rp47,45 triliun, meningkat 3,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kinerja ini terutama disokong oleh premi lanjutan yang tumbuh 8,2%, menunjukkan keberlanjutan hubungan nasabah dengan perusahaan asuransi.
“Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan premi lanjutan sebesar 8,2%, yang mencerminkan loyalitas nasabah terhadap polis yang mereka miliki,” kata Togar Pasaribu, Direktur Eksekutif AAJI.
Premi Bisnis Baru Masih Tumbuh Tahunan
Meski total premi bisnis baru mengalami koreksi tipis dibandingkan kuartal I-2024, yakni tercatat sebesar Rp26,51 triliun, secara tahunan masih mencatatkan pertumbuhan yang menggembirakan.
“Secara tahunan, premi bisnis baru masih menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 8%,” jelas Togar, menegaskan bahwa minat terhadap produk asuransi jiwa tetap tinggi di kalangan masyarakat.
Efisiensi Operasional dan Penurunan Klaim Dorong Kinerja
Tak hanya dari sisi premi, kinerja keuangan industri asuransi jiwa juga mengalami perbaikan. Menurut Togar, hasil usaha pada kuartal ini membaik karena adanya efisiensi di sektor operasional serta penurunan pada jenis klaim tertentu seperti surrender (penarikan penuh polis) dan partial withdrawal (penarikan sebagian dana).
Namun, ia menekankan bahwa perbaikan ini belum bisa disamakan secara langsung dengan laba bersih perusahaan.
“Industri asuransi jiwa adalah bisnis jangka panjang dengan komitmen finansial hingga puluhan tahun ke depan. Perusahaan harus mencadangkan dana untuk manfaat polis hingga akhir kontrak, membayar klaim, dan menjaga layanan nasabah tetap berjalan baik, yang semuanya membutuhkan biaya tidak kecil,” ujar Togar.
Produk Tradisional Ungguli Unit Link
Tren pertumbuhan premi juga semakin ditopang oleh meningkatnya minat terhadap produk asuransi jiwa tradisional. Pada kuartal I-2025, premi dari produk tradisional mencatatkan kenaikan 15,6% secara tahunan (year on year), menjadi sinyal positif bahwa masyarakat mulai beralih ke proteksi murni dibandingkan produk unit link yang terikat dengan instrumen investasi.
Fenomena ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk edukasi yang semakin baik dan penyesuaian produk terhadap regulasi yang lebih ketat. AAJI melihat transisi ini sebagai proses yang sehat dalam menjaga kepercayaan nasabah serta memperkuat perlindungan terhadap risiko hidup.
Literasi dan Inklusi Asuransi Terus Meningkat
Faktor lain yang turut mendorong kinerja industri adalah peningkatan pada indeks literasi dan inklusi asuransi jiwa. Berdasarkan data terbaru, tingkat literasi mencapai 45,45%, sedangkan inklusi menyentuh 28,5% pada tahun ini. Angka ini mencerminkan semakin banyaknya masyarakat yang paham akan pentingnya asuransi jiwa sebagai bagian dari perencanaan keuangan.
Peningkatan ini tidak terlepas dari upaya edukasi dan sosialisasi yang dilakukan pelaku industri bersama regulator dan asosiasi. Kampanye literasi digital, pelatihan agen, hingga perluasan kanal distribusi turut membantu meningkatkan penetrasi asuransi di berbagai segmen masyarakat.
Optimisme Menyambut Semester II-2025
Melihat tren positif di kuartal pertama tahun ini, AAJI optimistis kinerja industri akan semakin solid pada paruh kedua 2025. Pemulihan ekonomi nasional yang terus berlangsung menjadi katalis penting, di samping adaptasi perusahaan terhadap regulasi baru yang mendorong transparansi dan perlindungan konsumen.
“Dengan pemulihan ekonomi yang terus berlangsung dan penyesuaian produk terhadap regulasi baru, kami optimistis pertumbuhan premi akan lebih solid pada paruh kedua tahun ini,” pungkas Togar.
Meski demikian, tantangan tetap ada. Perusahaan asuransi dituntut untuk terus memperkuat cadangan teknis, meningkatkan kualitas layanan nasabah, serta menyusun strategi pemasaran yang adaptif terhadap tren digital dan preferensi nasabah masa kini.
Kinerja positif industri asuransi jiwa pada awal 2025 mencerminkan kekuatan fundamental sektor ini dalam menjaga pertumbuhan di tengah dinamika ekonomi. Loyalitas nasabah terhadap polis eksisting melalui premi lanjutan yang meningkat menjadi pilar utama, diikuti oleh tumbuhnya produk tradisional dan perbaikan efisiensi usaha.
Dengan strategi yang tepat dan dukungan regulasi yang progresif, industri asuransi jiwa berpotensi memainkan peran lebih besar dalam sistem keuangan nasional, sekaligus memberikan perlindungan keuangan yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia.