JAKARTA - Bandara Internasional Jawa Barat (Kertajati) bersiap menapaki babak baru sebagai gerbang utama pemberangkatan umrah bagi masyarakat Jawa Barat. Setelah sukses mengantarkan ribuan jemaah haji dalam tiga musim berturut-turut, kini bandara yang berlokasi di Majalengka itu menargetkan penerbangan perdana jemaah umrah dimulai pada Oktober 2025.
Persiapan tengah dimatangkan oleh PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) bersama sejumlah mitra strategis, termasuk maskapai Lion Air dan biro perjalanan yang digawangi PT Surya Manasik Nabawi (SMN). Rencananya, Bandara Kertajati akan melayani satu penerbangan umrah per minggu dengan kapasitas 400 jemaah, dan akan terus ditingkatkan secara bertahap.
Peran Strategis PT SMN sebagai Jembatan
Dalam menyatukan kepentingan maskapai dan biro perjalanan, PT SMN mengambil peran penting sebagai penghubung. Investor ini akan menjadi penengah antara maskapai dan travel agent untuk menyepakati jumlah penumpang dan jadwal penerbangan—dua komponen yang hingga kini masih menjadi tantangan koordinasi.
Bahkan, sebagai bagian dari langkah proaktif memperkenalkan rencana ini kepada publik, pihak penyelenggara akan menggelar pameran khusus bertema "Travel Umrah dari Kertajati" pada Agustus 2025.
Hal itu terungkap dalam kegiatan jumpa pers bertajuk Bandara Kertajati Umrah Gathering yang digelar di Kota Bandung pada 9 Juli 2025. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Utama PT BIJB Muhammad Singgih, Senior Executive Vice President PT BIJB Ronald Sinaga, dan Direktur PT SMN Erasmus.
Lanjutkan Tren Positif dari Penerbangan Haji
Ronald Siagian menyatakan, pelaksanaan penerbangan umrah ini merupakan kelanjutan dari kesuksesan Kertajati dalam menyelenggarakan penerbangan haji. Dalam tiga tahun terakhir, tercatat 90 kali penerbangan haji telah sukses dijalankan tanpa mengalami satu pun penundaan.
“Nah, kita jangan sampai putus. Kita harus melanjutkan ini ke musim umrah agar tren positif ini tetap berjalan. Sedikit demi sedikit kita mulai, apalagi potensi jemaah umrah di Jabar ini cukup besar. Untuk wilayah Ciayumajakuning dan Bandung Raya saja mencapai 150.000 orang per tahun,” ujar Ronald.
Pihaknya berharap ada dukungan kebijakan dari pemerintah pusat terkait kuota penerbangan. Salah satunya adalah dengan pembagian rute umrah agar Kertajati mendapatkan porsi yang adil. “Kalau misal ada 10 pesawat yang ke tanah suci, setidaknya dua ditempatkan di Kertajati,” ujarnya.
Proyeksi Jadwal dan Persiapan Teknis
Dalam perencanaannya, perjanjian kerja sama antara travel agent, PT SMN, dan Lion Air direncanakan ditandatangani dalam waktu dekat. Jika kesepakatan rampung pekan depan, maka dengan masa persiapan rata-rata tiga bulan untuk pengurusan jadwal, hotel, dan lainnya, penerbangan perdana bisa terlaksana sekitar awal Oktober.
“Kalau September terlalu cepat. Target kami itu Oktober,” ujar Ronald lagi. Ia juga menyebutkan bahwa di tahap awal, targetnya adalah satu penerbangan seminggu dengan 400 jemaah.
Namun pihak BIJB optimistis jumlah tersebut akan meningkat seiring berjalannya waktu. Harapannya, ke depan, Bandara Kertajati bisa melayani penerbangan umrah setiap hari.
Insentif dan Pelayanan Khusus
Untuk menarik minat biro perjalanan dan calon jemaah, Bandara Kertajati menawarkan berbagai bentuk insentif. Muhammad Singgih, Direktur Utama PT BIJB, menyatakan pihaknya siap memberikan potongan biaya operasional, seperti diskon landing fee, parking fee, hingga keringanan tarif sewa ruang kantor.
“Dengan boarding pass saja, jemaah akan mendapatkan layanan antar menuju bandara,” katanya.
PT SMN juga menjanjikan pelayanan yang lebih personal bagi para jemaah. Hal ini termasuk pemberian akses lounge gratis yang dirancang khusus untuk kenyamanan para jemaah, terutama yang sudah lanjut usia.
“Di bandara lain, jemaah umrah sering diperlakukan seperti penumpang biasa. Tapi di Kertajati, pendekatan kami lebih personal. Tidak ada tambahan biaya untuk lounge, dan kami juga mempertimbangkan keluarga pengantar,” ujar Erasmus.
Ia menambahkan bahwa meskipun harga tiket tidak jauh berbeda dengan bandara besar lainnya, pengalaman dan kenyamanan yang diberikan Kertajati akan menjadi nilai tambah utama.
Visi Kertajati sebagai Bandara Umrah Utama
Erasmus menyampaikan bahwa langkah mereka hadir di Kertajati adalah bentuk kontribusi nyata, bukan semata-mata soal keuntungan bisnis. “Kami ingin mewujudkan penerbangan umrah dari Kertajati karena ingin menghidupkan bandara ini kembali,” ucapnya.
Ia mengibaratkan upaya ini sebagai membersihkan dan menata rumah bersama. “Kami tidak bisa membangun ekosistem ini sendirian. Butuh dukungan warga, pemda, dan BIJB,” tegasnya.
Dengan semangat itu, Erasmus mengungkapkan tekad untuk menjadikan Kertajati sebagai bandara umrah yang tak hanya aktif secara operasional, tetapi juga memberikan pengalaman spiritual dan pelayanan yang optimal bagi jemaah.
“No hidden agenda in this matter. Kita lakukan ini demi kesuksesan Kertajati. Profit penting, tapi kontribusi juga tidak kalah penting,” ujarnya menutup pernyataan.