KOREA

Ketika Drama Korea Membuka Pintu Wisata

Ketika Drama Korea Membuka Pintu Wisata
Ketika Drama Korea Membuka Pintu Wisata

JAKARTA - Daya tarik Korea Selatan sebagai destinasi wisata tidak lagi hanya terpaku pada gemerlap Seoul atau kelezatan kuliner khasnya. Seiring maraknya fenomena Hallyu (Korean Wave), sejumlah lokasi syuting drama Korea ikut terangkat pamornya dan menjelma menjadi tempat wisata incaran para pelancong mancanegara, termasuk dari Indonesia.

Menariknya, pesona tempat-tempat tersebut tidak hanya berasal dari keindahan visualnya, tetapi juga dari emosi yang dibangun melalui jalan cerita dan karakter dalam drama. Drama Korea bukan lagi sekadar tontonan, melainkan “jendela” yang menghubungkan pemirsa dengan Korea Selatan secara emosional sekaligus geografis.

“Tak bisa dipungkiri, drama Korea telah menjadi alasan utama banyak orang ingin mengunjungi Korea Selatan. Tak hanya karena aktor-aktor tampan atau jalan cerita yang menyentuh, tetapi juga karena pemandangan indah tempat-tempat yang ditampilkan di layar kaca,” ungkap seorang penggemar K-Drama yang aktif membagikan konten wisata Korea di media sosial.

Dalam beberapa tahun terakhir, produksi drama Korea secara tidak langsung telah membantu promosi pariwisata Korea Selatan, terutama kota-kota kecil hingga spot tersembunyi yang sebelumnya luput dari perhatian wisatawan. Berikut ini adalah sejumlah drama yang berhasil mengubah lokasi syutingnya menjadi destinasi impian para traveler.

Drama fenomenal Crash Landing on You tidak hanya menyuguhkan kisah cinta lintas batas antara Korea Selatan dan Korea Utara, tetapi juga memamerkan lanskap yang memukau. Beberapa lokasi syutingnya tersebar di Korea Selatan dan luar negeri, namun tempat-tempat seperti Taean di Provinsi Chungcheong Selatan berhasil menarik perhatian wisatawan karena tampil dalam adegan-adegan kunci. Pantai-pantai sepi yang dulunya jarang dikunjungi kini ramai oleh turis yang ingin merasakan atmosfer romansa ala Yoon Se-ri dan Ri Jeong-hyeok.

Guardian: The Lonely and Great God atau yang lebih dikenal sebagai Goblin, menjadi salah satu serial Korea yang paling banyak dibicarakan dalam satu dekade terakhir. Selain jalan cerita yang emosional dan sinematografi yang indah, Goblin sukses membawa lokasi seperti Hutan Bambu di Gangwon-do dan jembatan tua di Quebec, Kanada ke dalam radar pencarian wisatawan global. Bahkan, Bukchon Hanok Village dan Samcheong-dong yang sempat muncul dalam beberapa adegan menjadi semakin ramai dikunjungi. Banyak pengunjung yang datang sambil mengenakan hanbok untuk mengabadikan momen bak pemeran utama drama tersebut.

Drama Hometown Cha-Cha-Cha yang mengambil latar di desa fiksi Gongjin justru membuat desa tepi pantai Pohang kebanjiran wisatawan. Keindahan alam yang sederhana namun menenangkan, dipadukan dengan chemistry pemeran utamanya, membuat banyak orang ingin merasakan langsung kehidupan di desa pesisir Korea. Warung-warung dan toko-toko kecil yang sempat muncul dalam drama kini menjadi lokasi foto favorit para wisatawan. Pemerintah daerah setempat bahkan menandai beberapa spot syuting dengan plakat agar pengunjung dapat mengenali dengan mudah.

Salah satu kekuatan visual dalam It’s Okay to Not Be Okay terletak pada desain produksi dan pilihan lokasi syuting yang artistik. Rumah karakter Go Moon-young yang mirip istana gothic dibangun khusus untuk keperluan syuting di daerah Paju, dan sukses membuat penonton terpesona. Meski rumah itu telah dibongkar, taman, hutan pinus, dan area sekitar lokasi syuting tetap menjadi magnet wisatawan karena atmosfernya yang kuat melekat dengan cerita dalam drama.

Twenty-Five Twenty-One menyuguhkan suasana nostalgia yang kental dengan latar era 1990-an. Lokasi syuting seperti Jeonju Hanok Village dan pantai-pantai di sekitar Busan menjadi latar sejumlah adegan penting. Banyak pengunjung yang datang ingin mengenang era tersebut, atau sekadar berfoto di tempat yang sama dengan karakter Na Hee-do dan Baek Yi-jin. Popularitas drama ini bahkan menghidupkan kembali sejumlah kafe dan toko lawas yang bernuansa retro, sejalan dengan tema utama serial tersebut.

Drama sebagai Promosi Wisata yang Efektif

Bukan rahasia lagi bahwa lembaga pariwisata Korea secara aktif bekerja sama dengan rumah produksi drama untuk menyisipkan promosi destinasi wisata dalam cerita. Strategi ini terbukti efektif karena membangun ikatan emosional terlebih dahulu dengan pemirsa sebelum memperkenalkan mereka ke lokasi aslinya.

“Beberapa drama secara tak langsung telah mempromosikan kota-kota kecil hingga spot tersembunyi yang kini justru menjadi destinasi wisata populer,” ujar seorang analis pariwisata Korea Selatan.

Tidak sedikit pula agen perjalanan yang merancang paket wisata bertema K-Drama, lengkap dengan kunjungan ke lokasi-lokasi syuting favorit. Fenomena ini membuktikan bahwa konten hiburan dapat menjadi jembatan promosi yang ampuh jika dikelola dengan strategi naratif yang kuat.

Ketika Imajinasi Menuntun Langkah

Perjalanan wisata kini bukan lagi hanya tentang destinasi, tapi juga tentang cerita dan pengalaman emosional yang mengikutinya. Drama Korea telah membuka jalan bagi banyak tempat di Korea Selatan untuk bersinar dan menemukan identitas barunya di mata dunia.

Jadi, bagi Anda penggemar K-Drama, menelusuri jejak langkah karakter favorit di lokasi syuting aslinya bisa menjadi pengalaman yang tak hanya menyenangkan, tetapi juga menginspirasi.

Dan siapa tahu, seperti halnya Yoon Se-ri yang mendarat darurat di sisi lain dunia, perjalanan Anda ke Korea Selatan mungkin akan membuka babak baru dalam hidup.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index