PERTAMBANGAN

Mahasiswa ITB Simak Kuliah Umum Perpajakan Sektor Pertambangan Migas

Mahasiswa ITB Simak Kuliah Umum Perpajakan Sektor Pertambangan Migas
Mahasiswa ITB Simak Kuliah Umum Perpajakan Sektor Pertambangan Migas

JAKARTA - Pada Selasa, 10 Juni 2025, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan di Institut Teknologi Bandung (FTTM ITB) menjadi tuan rumah kuliah umum yang menarik perhatian mahasiswa Program Studi Teknik Perminyakan. Dalam kesempatan ini, Luky Priyanto, Kepala Kantor Pelayanan Pajak Minyak dan Gas Bumi (KPP Migas), diundang sebagai narasumber untuk membahas aspek perpajakan yang berkaitan dengan sektor pertambangan minyak dan gas bumi (migas). Kuliah umum ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam kepada mahasiswa mengenai pentingnya pemahaman perpajakan dalam industri migas yang sangat strategis bagi perekonomian Indonesia.

Pentingnya Pemahaman Perpajakan dalam Sektor Migas

Sektor migas merupakan salah satu pilar utama dalam perekonomian Indonesia, menyumbang signifikan terhadap pendapatan negara. Oleh karena itu, pemahaman yang baik mengenai perpajakan di sektor ini sangat penting bagi para calon profesional di bidang teknik perminyakan. Dalam kuliah umum tersebut, Luky Priyanto menjelaskan berbagai aspek perpajakan yang harus dipahami oleh mahasiswa, termasuk jenis-jenis pajak yang dikenakan, mekanisme pemungutan pajak, serta dampak pajak terhadap investasi dan operasional perusahaan migas.

Luky menekankan bahwa pajak bukan hanya sekadar kewajiban yang harus dipenuhi, tetapi juga merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang dapat memengaruhi keputusan investasi. Dengan memahami aspek perpajakan, mahasiswa diharapkan dapat lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja, terutama dalam industri yang sangat dinamis seperti migas.

Interaksi dan Diskusi yang Membangun

Kuliah umum ini tidak hanya diisi dengan penyampaian materi, tetapi juga melibatkan interaksi aktif antara narasumber dan mahasiswa. Luky Priyanto membuka sesi tanya jawab, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan seputar topik yang dibahas. Diskusi ini menjadi momen berharga bagi mahasiswa untuk menggali lebih dalam mengenai isu-isu perpajakan yang relevan dengan sektor migas, serta mendapatkan perspektif langsung dari seorang praktisi yang berpengalaman.

Mahasiswa terlihat antusias dalam mengikuti kuliah umum ini, dengan banyak pertanyaan yang diajukan mengenai tantangan perpajakan yang dihadapi oleh perusahaan migas, serta bagaimana kebijakan perpajakan dapat memengaruhi daya saing industri. Luky menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan jelas dan memberikan contoh konkret dari pengalaman kerjanya di KPP Migas.

Relevansi Kuliah Umum dengan Kurikulum Pendidikan

Kuliah umum ini juga menjadi bagian penting dari kurikulum pendidikan di Program Studi Teknik Perminyakan. Dengan mengintegrasikan aspek perpajakan ke dalam mata kuliah Manajemen dan Keekonomian Proyek, mahasiswa diharapkan dapat memahami hubungan antara teknik, manajemen, dan aspek keuangan dalam proyek-proyek migas. Hal ini sejalan dengan upaya ITB untuk mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga pemahaman yang komprehensif mengenai aspek bisnis dan regulasi yang mengatur industri.

Mendorong Kesadaran akan Tanggung Jawab Sosial

Selain memberikan wawasan teknis, Luky Priyanto juga menekankan pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dalam industri migas. Ia menjelaskan bahwa pajak yang dibayarkan oleh perusahaan tidak hanya berfungsi untuk kepentingan bisnis, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan masyarakat dan lingkungan. Dengan memahami peran pajak dalam konteks yang lebih luas, mahasiswa diharapkan dapat menjadi profesional yang tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga peduli terhadap dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan industri.

Membangun Generasi Profesional yang Siap Menghadapi Tantangan

Kuliah umum yang disampaikan oleh Luky Priyanto di ITB merupakan langkah positif dalam membekali mahasiswa dengan pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di industri migas. Dengan pemahaman yang baik mengenai aspek perpajakan, mahasiswa diharapkan dapat berkontribusi secara signifikan dalam pengembangan sektor migas di Indonesia.

Melalui kegiatan seperti ini, ITB menunjukkan komitmennya untuk mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki kesadaran akan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dengan demikian, diharapkan generasi profesional yang lahir dari kampus ini dapat membawa perubahan positif bagi industri migas dan masyarakat luas.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index