JAKARTA - Tagihan listrik bulanan yang kian membengkak sering kali menjadi keluhan banyak keluarga. Di era serba digital, keberadaan peralatan elektronik rumah tangga seperti kulkas, AC, mesin cuci, hingga lampu memang tidak terhindarkan. Namun, bukan berarti kita tidak bisa mengendalikan konsumsi listriknya.
Faktanya, berbagai penelitian menyebutkan bahwa perubahan kebiasaan kecil dalam penggunaan alat elektronik dapat memberikan dampak besar pada penghematan energi. Seiring meningkatnya kesadaran terhadap efisiensi energi, banyak rumah tangga mulai mencari cara praktis untuk menekan penggunaan listrik tanpa harus mengorbankan kenyamanan.
Dalam hal ini, sebuah studi dari Rahman (2018) berjudul Energy Efficiency in Household Electrical Appliances menegaskan, “Kebiasaan sehari-hari dalam menggunakan peralatan rumah tangga memiliki kontribusi besar terhadap konsumsi energi, sehingga perubahan perilaku menjadi kunci penghematan.”
Berikut ini tujuh langkah praktis yang bisa diterapkan di rumah agar konsumsi listrik tetap terkendali:
1. Pilih Peralatan dengan Label Hemat Energi
Salah satu keputusan terbaik yang bisa Anda lakukan adalah memilih perangkat elektronik berlabel hemat energi, seperti Energy Star. Meski harga awalnya mungkin sedikit lebih mahal, manfaat jangka panjangnya sangat signifikan.
Penelitian oleh Sari (2019) dalam Impact of Energy Star Appliances on Household Electricity Consumption menyebutkan bahwa “peralatan berlabel Energy Star bisa mengurangi penggunaan listrik hingga 30 persen dibanding produk biasa.” Artinya, dalam hitungan bulan hingga tahun, investasi ini akan kembali dalam bentuk penghematan tagihan listrik.
2. Cabut Steker Saat Tidak Digunakan
Kebiasaan meninggalkan colokan tetap terpasang meski alat tidak digunakan ternyata berdampak besar. Perilaku ini memicu apa yang disebut sebagai phantom load atau standby power.
Menurut riset Chen (2020) dalam Standby Power Consumption in Household Electronics, “penggunaan listrik diam-diam dari perangkat siaga bisa mencapai 10 persen dari total konsumsi rumah tangga.” Maka dari itu, biasakan untuk mencabut steker alat elektronik jika tidak digunakan, terutama pada televisi, charger, microwave, dan komputer.
3. Atur Suhu AC Secara Efisien
Mengatur suhu AC terlalu dingin memang terasa menyegarkan, tapi berisiko meningkatkan konsumsi daya secara signifikan. Suhu ideal bagi ruangan yang nyaman sekaligus efisien adalah 24–26 derajat Celsius.
Selain itu, pastikan ruangan tertutup rapat agar suhu tidak cepat berubah. Bila memungkinkan, gunakan mode hemat energi yang tersedia di sebagian besar unit AC modern.
4. Maksimalkan Cahaya Alami
Cahaya matahari adalah sumber penerangan gratis yang sering diabaikan. Di pagi dan siang hari, bukalah tirai atau jendela agar sinar matahari bisa masuk dan menerangi ruangan. Ini mengurangi kebutuhan menyalakan lampu, sekaligus menciptakan suasana rumah yang lebih segar.
Langkah ini sangat efektif di ruangan kerja, dapur, atau ruang keluarga yang memiliki bukaan cukup besar. Selain itu, pencahayaan alami juga bermanfaat bagi kesehatan mata dan ritme tubuh.
5. Gunakan Lampu LED
Mengganti lampu bohlam lama dengan LED merupakan keputusan kecil yang membawa dampak besar. Lampu LED dikenal lebih hemat energi dan memiliki umur pemakaian lebih panjang.
Dalam penelitian Patel (2021) berjudul LED Lighting for Energy Efficiency, dijelaskan bahwa “penggunaan LED mampu memperpanjang umur lampu sekaligus menurunkan biaya listrik.” Konsumsi dayanya pun jauh lebih kecil dibanding bohlam pijar atau neon.
6. Jangan Terlalu Penuh Mengisi Kulkas
Banyak orang berpikir bahwa semakin penuh kulkas, maka semakin efisien. Padahal sebaliknya, kulkas yang terlalu padat justru membuat sistem pendingin bekerja lebih keras untuk menjaga suhu.
Sisakan ruang agar sirkulasi udara dalam kulkas berjalan lancar. Selain itu, atur suhu sesuai kebutuhan, dan jangan sering membuka pintu terlalu lama, karena udara dingin akan cepat keluar dan memaksa mesin bekerja ekstra.
7. Cuci Baju Sekaligus Banyak
Kebiasaan mencuci pakaian dalam jumlah sedikit justru boros listrik, karena mesin harus bekerja sama beratnya. Untuk itu, biasakan mencuci saat pakaian sudah terkumpul cukup banyak.
Mesin cuci juga memiliki fitur hemat energi di banyak model terbaru. Selain hemat listrik, mencuci sekaligus banyak juga menghemat air dan waktu.
Penghematan energi tidak harus dilakukan dengan pengorbanan besar. Perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari, seperti memilih perangkat hemat energi, mencabut steker, dan menggunakan cahaya alami, terbukti efektif menekan tagihan listrik bulanan. Selain meringankan pengeluaran, langkah-langkah ini juga mendukung gerakan ramah lingkungan.
Saatnya mulai lebih bijak dalam menggunakan energi di rumah. Dengan sedikit usaha, hasilnya bisa besar dan berkelanjutan.