Infrastuktur

Infrastruktur Kawasan Konservasi Paser Diperkuat

Infrastruktur Kawasan Konservasi Paser Diperkuat
Infrastruktur Kawasan Konservasi Paser Diperkuat

JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Paser mulai memprioritaskan pembangunan infrastruktur sebagai langkah nyata dalam mendorong konektivitas wilayah, termasuk kawasan konservasi yang sebelumnya sulit dijangkau. Dalam waktu dekat, delapan ruas jalan yang berada di kawasan Cagar Alam Teluk Adang dan Teluk Apar akan ditingkatkan, menandai titik balik pengembangan wilayah konservasi yang berpihak pada kepentingan masyarakat.

Enam dari delapan ruas jalan tersebut berada di dalam kawasan Cagar Alam Teluk Adang, sementara dua lainnya masuk dalam wilayah Cagar Alam Teluk Apar. Rencana pembangunan ini tidak dilakukan secara sepihak, melainkan melalui skema kerja sama formal antara pemerintah daerah dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, melalui sebuah Perjanjian Kerja Sama (PKS).

“PKS ini menyangkut pembangunan strategis untuk pengembangan sistem transportasi terbatas, mendukung infrastruktur dan ketahanan pangan,” ujar Bupati Paser. Menurutnya, langkah ini juga merupakan bagian dari dukungan terhadap pembangunan nasional secara menyeluruh, terutama dalam memperkuat sistem logistik dan distribusi bahan pangan.

Fahmi menegaskan bahwa peningkatan akses di kawasan konservasi tidak hanya berkaitan dengan kemudahan transportasi semata, tetapi juga berdampak besar terhadap keberlanjutan pembangunan desa. “Ketahanan pangan juga erat kaitannya dengan pembangunan infrastruktur, jaringan komunikasi, dan akses air bersih hingga ke desa-desa,” ungkapnya.

Sebagai bagian dari percepatan pembangunan, Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, dan Perumahan Rakyat (PUTR) Paser menyatakan bahwa kedelapan ruas jalan akan ditambahkan dalam dokumen PKS yang sudah ada sebelumnya. Kepala dinas tersebut, Asnawi, mengatakan bahwa peninjauan lapangan terhadap ruas-ruas jalan calon pengembangan akan segera dilakukan.

“Langkah ini sebagai bagian dari langkah percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah konservasi,” kata Asnawi. Ia menjelaskan bahwa pendekatan yang diambil tetap memperhatikan aspek pelestarian lingkungan, dengan tetap memberi ruang bagi pertumbuhan sosial dan ekonomi warga di sekitar kawasan cagar alam.

Adapun rincian ruas jalan di Cagar Alam Teluk Adang meliputi:

Jalan Maruat - Muara Telake

Jalan Sebakung Taka - Petiku

Jalan Muara Adang - Adang Jaya - Muara Adang II

Jalan Janju - Tanah Grogot

Jalan Pondong Baru - Pasir Mayang

Jalan Padang Pengrapat - Sungai Uwe

Sementara itu, dua ruas jalan yang berada di dalam kawasan Cagar Alam Teluk Apar mencakup:

Jalan Lori - Sungai Langir

Jalan Perepat - Sungai Langir

Meskipun berada di kawasan konservasi, pembangunan infrastruktur ini diarahkan agar tetap sejalan dengan prinsip kelestarian lingkungan. Pemerintah daerah menyadari bahwa pembangunan di area cagar alam memerlukan kehati-hatian ekstra, serta komitmen terhadap konservasi ekosistem.

Keterlibatan aktif dari BKSDA menjadi faktor kunci agar implementasi proyek tidak bertentangan dengan tujuan pelestarian kawasan lindung. Dengan adanya kerja sama ini, pembangunan dapat berjalan paralel dengan konservasi.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Paser juga tengah menghadapi tantangan pembangunan lainnya, termasuk bandara yang masih dalam tahap verifikasi perubahan rencana induk serta daerah-daerah yang belum memiliki akses internet. Peningkatan infrastruktur jalan di kawasan konservasi menjadi bagian dari strategi besar untuk menyentuh wilayah-wilayah yang selama ini tertinggal dalam pembangunan dasar.

Langkah ini pun dinilai sebagai sinyal kuat bahwa pemerintah daerah tidak hanya fokus pada pusat kota, melainkan juga memperhatikan aksesibilitas dan pelayanan publik di wilayah pelosok. Dalam konteks pembangunan inklusif, penyediaan infrastruktur jalan yang layak merupakan fondasi bagi tumbuhnya layanan pendidikan, kesehatan, dan administrasi kependudukan secara merata.

Dengan meningkatnya akses ke kawasan Teluk Adang dan Teluk Apar, distribusi logistik dan mobilitas masyarakat diharapkan akan semakin lancar. Masyarakat di kawasan tersebut juga akan memiliki peluang lebih besar untuk mengakses pasar, fasilitas layanan dasar, serta mendukung kegiatan ekonomi produktif.

Ke depan, pembangunan jalan ini akan terus dipantau pelaksanaannya, terutama dari aspek lingkungan dan efektivitas dampaknya terhadap masyarakat. Diharapkan, sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga konservasi akan menjadi model kolaborasi yang baik untuk wilayah lain yang memiliki tantangan serupa.

Melalui infrastruktur yang tepat sasaran, Kabupaten Paser menegaskan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya mengandalkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memprioritaskan keterjangkauan, pemerataan akses, serta kelestarian alam sebagai satu kesatuan tujuan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index