JAKARTA - Usai melakukan olahraga, banyak orang merasa cukup dengan hanya mengelap keringat dan beristirahat. Padahal, melewatkan mandi setelah berolahraga dapat menimbulkan berbagai risiko terhadap kesehatan kulit dan pemulihan tubuh secara keseluruhan. Aktivitas fisik yang intens membuat tubuh mengeluarkan banyak keringat, membuka pori-pori, dan meningkatkan suhu tubuh, yang semuanya membutuhkan perhatian pasca-latihan agar tubuh tetap sehat.
Rizky Pohan menekankan pentingnya mandi usai berolahraga sebagai bagian dari proses pemulihan. Ia menjelaskan bahwa mandi bukan sekadar rutinitas untuk menghilangkan bau badan, melainkan juga cara penting untuk menjaga kebersihan kulit dan mendukung pemulihan otot.
“Saat kita berolahraga, tubuh mengeluarkan banyak keringat, dan jika dibiarkan terlalu lama, keringat yang bercampur dengan kotoran dan bakteri di permukaan kulit bisa memicu masalah seperti jerawat, iritasi, hingga bau badan yang tidak sedap,” ujar Rizky.
- Baca Juga Peran Pendidikan bagi Masa Depan
Pentingnya mandi juga terkait dengan kondisi pori-pori yang terbuka selama aktivitas fisik. Rizky menambahkan bahwa suhu tubuh yang meningkat saat berolahraga akan membuka pori-pori kulit. Jika tidak segera dibersihkan, risiko penyumbatan pori dan gangguan kulit lainnya bisa meningkat.
“Kalau tidak segera dibersihkan, bisa terjadi penyumbatan pori dan akhirnya muncul masalah kulit, sehingga mandi setelah olahraga juga berfungsi menjaga kesehatan kulit,” jelasnya lebih lanjut.
Namun manfaat mandi usai olahraga tidak berhenti di urusan kebersihan saja. Rizky menyebutkan bahwa suhu air yang digunakan untuk mandi juga dapat membantu tubuh dalam proses pemulihan otot. Air hangat dan air dingin, jika digunakan sesuai kondisi tubuh, dapat memberikan efek terapeutik.
“Mandi bisa menjadi salah satu bentuk terapi pasca olahraga. Air hangat bisa melenturkan otot-otot yang tegang dan mengurangi rasa pegal, sementara air dingin bisa membantu meredakan peradangan ringan dan menyegarkan tubuh setelah sesi latihan yang intens,” katanya.
Rizky juga mengingatkan bahwa ada hal-hal teknis yang sebaiknya diperhatikan agar mandi setelah olahraga tidak justru berdampak negatif. Salah satunya adalah menunggu sejenak sebelum langsung mandi, apalagi dengan air dingin.
“Setelah olahraga, tubuh masih dalam kondisi panas dan detak jantung cenderung lebih cepat. Jangan langsung masuk ke kamar mandi, sebab idealnya, tunggu sekitar 10 hingga 15 menit agar suhu tubuh kembali normal dan tubuh tidak ‘kaget’, terutama kalau ingin mandi dengan air dingin,” sarannya.
Waktu tunggu ini penting agar tubuh tidak mengalami perubahan suhu yang drastis yang bisa berpengaruh pada sistem peredaran darah. Menurut Rizky, perubahan suhu mendadak bisa membuat tubuh malah jadi tidak nyaman atau bahkan memicu reaksi tertentu, terutama jika seseorang memiliki kondisi medis tertentu.
Adapun soal pilihan suhu air, Rizky menekankan pentingnya menyesuaikannya dengan jenis aktivitas olahraga dan kebutuhan pemulihan. “Kalau habis olahraga ringan dan ingin rileks, air hangat cocok digunakan. Tapi kalau habis olahraga berat seperti lari jarak jauh atau angkat beban dan tubuh terasa panas, air dingin bisa membantu mendinginkan dan mengurangi pembengkakan atau nyeri,” katanya.
Selain memperhatikan suhu, durasi mandi juga tidak boleh terlalu lama. Terutama mandi menggunakan air panas yang dapat membuat kulit menjadi lebih kering dan sensitif.
“Terlalu lama mandi air panas bisa membuat kulit jadi kering, jadi cukup 10 hingga 15 menit saja, dan gunakan sabun yang lembut agar kulit tidak kehilangan kelembapan alaminya,” tutupnya.
Dengan memahami manfaat dan teknik mandi yang tepat setelah olahraga, masyarakat dapat meningkatkan kualitas pemulihan tubuh serta menjaga kesehatan kulit secara lebih optimal. Mandi setelah olahraga bukan hanya bentuk kebersihan diri, tapi juga langkah kecil yang berdampak besar dalam menjaga keseimbangan tubuh pasca aktivitas fisik.
Kini, mandi pasca latihan seharusnya tidak lagi dianggap sebagai rutinitas biasa, melainkan sebagai bagian integral dari gaya hidup sehat. Sebab, pencegahan masalah kesehatan sering kali dimulai dari kebiasaan kecil yang konsisten dilakukan dengan benar.