LOGISTIK

Tanjung Wangi Dorong Banyuwangi Jadi Pusat Logistik Jatim

Tanjung Wangi Dorong Banyuwangi Jadi Pusat Logistik Jatim
Tanjung Wangi Dorong Banyuwangi Jadi Pusat Logistik Jatim

JAKARTA - Langkah nyata menuju penguatan jaringan logistik di Jawa Timur tampaknya semakin terlihat dari geliat pertumbuhan Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi. Tidak hanya menjadi jalur alternatif pengiriman barang, pelabuhan ini mulai menunjukkan peran strategisnya sebagai simpul logistik penting di kawasan timur Pulau Jawa. Hal ini terlihat dari peningkatan signifikan pada arus barang dan kendaraan dalam enam bulan terakhir, yang turut mengerek optimisme terhadap peran vital pelabuhan tersebut dalam mendukung perekonomian regional.

Data operasional terbaru menunjukkan bahwa hingga pertengahan tahun ini, total arus barang yang dilayani oleh Pelabuhan Tanjung Wangi mencapai 580.315 ton dan 3.682 meter kubik (M3). Capaian ini menjadi penanda bahwa pelabuhan yang dikelola oleh subholding PT Pelindo Multi Terminal itu tidak hanya mempertahankan ritme kerja positifnya, namun juga berhasil memanfaatkan momentum peningkatan permintaan logistik dari berbagai sektor.

Kinerja ini didorong oleh intensitas bongkar muat yang semakin meningkat, terutama dari sejumlah komoditas unggulan. Di antaranya adalah curah cair seperti bahan bakar minyak (BBM); curah kering seperti pupuk, kedelai, gypsum, dan slag; serta komoditas perikanan lokal yang memang menjadi tulang punggung ekonomi pesisir timur Jawa Timur.

Menurut Branch Manager Pelabuhan Tanjung Wangi, Eko Budyasmoro, keberhasilan tersebut tidak lepas dari kolaborasi dan sinergi yang solid antara seluruh pihak yang terlibat dalam operasional pelabuhan. Ia menegaskan bahwa peningkatan arus barang menjadi bukti bahwa kepercayaan pelaku logistik terhadap layanan pelabuhan terus menguat.

“Capaian arus barang menunjukkan bahwa Tanjung Wangi semakin dipercaya sebagai simpul logistik strategis di wilayah timur Jawa. Kami terus melakukan perbaikan layanan, efisiensi operasional, dan penguatan infrastruktur pelabuhan,” ujar Eko yang akrab disapa Ebe.

Tak hanya unggul dalam aktivitas bongkar muat, Pelabuhan Tanjung Wangi juga mencatatkan pertumbuhan signifikan di sektor layanan penyeberangan. Rute Roro Tanjung Wangi Gilimas Lembar kini menjadi jalur alternatif yang makin diminati oleh pengguna jasa logistik dan penyeberangan. Arus kendaraan yang melintasi jalur ini telah mencapai 71.785 unit angka yang mencerminkan kenaikan sebesar 22 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Capaian tersebut tidak datang dengan sendirinya. Salah satu faktor yang turut mempercepat peningkatan produktivitas adalah upaya digitalisasi sistem pelayanan yang terus digencarkan oleh pihak pelabuhan. Sistem berbasis teknologi ini memungkinkan optimalisasi jadwal sandar, efisiensi proses bongkar muat, serta kemudahan akses layanan bagi pengguna jasa.

Transformasi digital ini juga sejalan dengan program modernisasi yang dijalankan oleh PT Pelindo Multi Terminal sebagai bagian dari transformasi menyeluruh sektor kepelabuhanan nasional. Tujuannya tidak hanya untuk menciptakan layanan yang lebih efisien dan transparan, tetapi juga guna memperkuat daya saing pelabuhan-pelabuhan nasional dalam rantai pasok global.

“Kami berkomitmen menjadikan Tanjung Wangi sebagai pelabuhan yang andal, efisien, dan ramah pengguna. Capaian kinerja ini menjadi indikator bahwa arah transformasi layanan kami berada di jalur yang tepat,” kata Ebe menambahkan.

Secara geografis, Pelabuhan Tanjung Wangi memiliki letak strategis di ujung timur Jawa Timur. Letaknya yang berada di antara jalur perdagangan Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Timur menjadikannya titik simpul penting dalam mendistribusikan logistik untuk sektor energi, pertanian, dan perikanan. Ketiga sektor ini merupakan penopang utama ekonomi kawasan tapal kuda yang mencakup wilayah Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, hingga Jember.

Selain sebagai pelabuhan pengumpul, Tanjung Wangi kini diarahkan untuk menjadi pusat layanan logistik terpadu. Dengan fasilitas yang terus dikembangkan, mulai dari dermaga curah, terminal penumpang, hingga gudang penyimpanan dan fasilitas pendingin untuk produk perikanan, pelabuhan ini dipersiapkan untuk menjawab tantangan kebutuhan logistik masa depan, khususnya di wilayah Indonesia timur.

Langkah konsisten dalam meningkatkan layanan juga mendorong peluang investasi baru. Peluang ini terbuka lebar bagi sektor transportasi laut, pergudangan, hingga industri hilir yang membutuhkan akses cepat dan efisien ke pasar-pasar lokal maupun ekspor.

Bahkan, sejumlah pengamat transportasi melihat Tanjung Wangi sebagai calon kuat pelabuhan pengganti atau pelengkap Tanjung Perak Surabaya dalam mendukung distribusi barang dari dan ke kawasan timur Jawa. Hal ini tentu sangat relevan dengan kebijakan pemerintah yang terus mendorong desentralisasi logistik dan penguatan pelabuhan-pelabuhan regional.

Ke depan, tantangan terbesar Pelabuhan Tanjung Wangi adalah mempertahankan kinerja positif ini sekaligus menjaga ritme pertumbuhan secara berkelanjutan. Kuncinya adalah menjaga kepercayaan pelaku usaha dengan pelayanan yang prima, responsif, dan adaptif terhadap kebutuhan industri logistik yang terus berkembang.

Melihat pencapaian paruh pertama tahun ini, Pelabuhan Tanjung Wangi membuktikan diri sebagai salah satu pelabuhan yang paling dinamis dan progresif di Jawa Timur. Jika arah transformasi ini konsisten, bukan mustahil pelabuhan ini akan tumbuh sebagai simpul logistik regional yang menopang pertumbuhan ekonomi dari kawasan timur Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index