Asuransi

Edukasi Asuransi Kendaraan Lewat Media Perempuan

Edukasi Asuransi Kendaraan Lewat Media Perempuan
Edukasi Asuransi Kendaraan Lewat Media Perempuan

JAKARTA - Dalam upaya memperkuat edukasi keuangan masyarakat, Garda Oto, produk asuransi kendaraan dari Asuransi Astra, mengambil pendekatan kolaboratif dengan melibatkan media perempuan dalam sebuah kegiatan edukatif. Langkah ini tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap rendahnya tingkat pemahaman masyarakat soal asuransi kendaraan, tetapi juga menempatkan media sebagai mitra strategis dalam mendorong literasi finansial yang inklusif dan luas.

Tingkat literasi asuransi di Indonesia masih menjadi tantangan besar. Berdasarkan data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, angka literasi asuransi baru mencapai 45,45%, sementara inklusi atau kepemilikan produk asuransi masih di angka 28,50%. Kendati ada kemajuan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, capaian tersebut masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.

Garda Oto melihat kondisi tersebut sebagai peluang sekaligus tanggung jawab untuk berkontribusi lebih. Maka dari itu, perusahaan menginisiasi sebuah workshop bertajuk ALWAYS Garda Oto (Aspiring Insurance Knowledge and Literacy with Garda Oto), khusus bagi jurnalis perempuan dari berbagai media. Kegiatan ini digelar di Sky Lounge, Hotel Santika ICE BSD, Tangerang.

Melalui pendekatan yang lebih personal dan edukatif, Garda Oto berharap para jurnalis perempuan dapat menjadi duta informasi yang efektif dalam menyuarakan pentingnya perlindungan asuransi kendaraan kepada masyarakat luas.

Workshop ini menghadirkan berbagai sesi informatif. Salah satu yang menjadi sorotan adalah pemaparan dasar-dasar asuransi kendaraan oleh Vivi Evertina, Manager Retail Product Management Asuransi Astra. Dalam sesi ini, peserta diajak memahami fungsi dan pentingnya memiliki asuransi kendaraan, termasuk ragam perlindungan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pemilik kendaraan.

“Banyak masyarakat yang belum memahami cakupan perlindungan dan ketentuan polis asuransi secara utuh. Padahal, dengan pemahaman yang tepat, mereka dapat merencanakan perlindungan kendaraan secara lebih optimal dan efisien,” jelas Vivi Evertina dalam pemaparannya.

Tak hanya teori, workshop juga menyuguhkan sesi praktik berupa studi kasus nyata yang dipandu Astrid Aggy Hutapea, Manager Survey & Garda Siaga Asuransi Astra. Dalam sesi ini, peserta diberi gambaran situasi yang sering dihadapi pemilik kendaraan terkait asuransi, termasuk penjelasan mengenai isi polis dan ketentuan penting seperti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Bendahara Instansi (PSAKBI), yang berhubungan dengan transparansi keuangan dalam pengelolaan klaim.

Selain aspek edukatif, acara ini juga dirancang memperhatikan keseimbangan antara informasi dan kesehatan. Garda Oto menghadirkan Wellness Booth Activation yang bekerja sama dengan RS Hermina Serpong, Hotel Santika ICE BSD, serta penyedia jamu tradisional. Para peserta dapat mengikuti mini medical check-up, konsultasi dengan tenaga medis, relaksasi pijat, hingga menikmati jamu sebagai bentuk dukungan untuk kesehatan fisik dan mental jurnalis yang selama ini dikenal memiliki beban kerja tinggi.

Laurentius Iwan Pranoto, Head of PR, Marcomm & Event Asuransi Astra, menekankan bahwa kehadiran asuransi bukan sekadar soal perlindungan, melainkan bagian dari perencanaan hidup yang matang.

“Asuransi itu tentang 'expect the unexpected'. Tidak semua kejutan dalam hidup itu menyenangkan. Di sinilah peran asuransi menjadi sangat penting, agar kita bisa memitigasi risiko yang mungkin merugikan,” tegas Iwan.

Ia juga menyoroti pentingnya peran media dalam menyebarluaskan informasi keuangan yang akurat dan mudah dipahami. Menurutnya, media merupakan jembatan utama antara pelaku industri keuangan dan masyarakat luas.

“Kami berharap rekan-rekan media bisa terus menyuarakan pentingnya perlindungan kendaraan dan mendorong masyarakat untuk memilih mitra asuransi yang tepat agar dapat hidup lebih tenang dan terlindungi,” tambahnya.

Dengan pendekatan yang menyasar jurnalis perempuan, Garda Oto secara tidak langsung juga mendorong keterlibatan perempuan dalam memperkuat budaya sadar risiko di masyarakat. Perempuan, terutama yang aktif di dunia jurnalistik, memiliki pengaruh besar dalam menyebarkan informasi kredibel dan membangun narasi yang lebih empatik kepada khalayak.

Langkah Garda Oto ini dinilai sejalan dengan visi nasional dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di berbagai sektor. Literasi asuransi, khususnya asuransi kendaraan, bukan hanya soal memahami produk, tetapi juga soal kesiapan mental dan finansial dalam menghadapi berbagai kemungkinan di masa depan.

Harapannya, inisiatif serupa tidak berhenti pada satu kegiatan saja, melainkan menjadi gerakan berkelanjutan yang melibatkan lebih banyak pihak. Kolaborasi antara industri asuransi dan media diharapkan dapat menciptakan ekosistem literasi yang inklusif, di mana setiap individu mampu membuat keputusan finansial yang bijak berdasarkan informasi yang benar dan mudah dipahami.

Melalui kegiatan seperti workshop ini, Garda Oto mempertegas perannya tidak hanya sebagai penyedia produk asuransi, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial yang peduli terhadap peningkatan kualitas pemahaman masyarakat akan pentingnya manajemen risiko dan perlindungan aset. Karena pada akhirnya, perlindungan terbaik dimulai dari kesadaran.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index