JAKARTA - Dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin dinamis, pendekatan layanan perbankan tidak lagi sebatas transaksi keuangan semata. CIMB Niaga menunjukkan bagaimana perbankan bisa menjadi bagian dari ekosistem sosial dan ekonomi melalui inovasi serta pendekatan berkelanjutan. Salah satu wujud nyatanya bisa dilihat dari komitmen mereka di Yogyakarta, kota yang dikenal sebagai pusat pendidikan dan budaya.
Dengan mengusung semangat #WorkFromHeart, CIMB Niaga terus memperkuat posisinya sebagai institusi keuangan yang bukan hanya melayani nasabah, tetapi juga menyatu dengan kebutuhan masyarakat dan mendukung pembangunan yang inklusif. Upaya ini terlihat dari perpaduan strategis antara infrastruktur fisik dan teknologi digital yang diterapkan di wilayah Yogyakarta.
Melalui empat kantor cabang konvensional, satu kantor cabang syariah, tiga Digital Lounge yang tersebar di mal dan kampus—tiga kiosk, serta satu unit mobil kas keliling, CIMB Niaga memberikan kemudahan akses kepada masyarakat. Kehadiran jaringan layanan ini menjadi bukti keseriusan bank dalam mendekatkan diri kepada publik dari berbagai lapisan.
Tak hanya mengandalkan kanal fisik, CIMB Niaga juga memanfaatkan solusi digital seperti OCTO Mobile, OCTO Clicks, dan BizChannel@CIMB. Ketiga platform ini dirancang untuk memberikan kenyamanan dan fleksibilitas dalam memenuhi kebutuhan finansial individu maupun korporasi. Untuk mendukung pelaku UMKM, hadir pula OCTO Merchant, aplikasi khusus yang memungkinkan transaksi cashless secara real-time dengan dukungan fitur QRIS.
Dalam sesi Media Gathering yang berlangsung Kamis, 31 Juli 2025 di Hyspace, Kantor Cabang CIMB Niaga Yogyakarta, Leny Anita, Branch Area Head Jawa Tengah Area VI CIMB Niaga, menegaskan posisi strategis Yogyakarta dalam pertumbuhan ekonomi nasional. “CIMB Niaga hadir lebih dekat dan relevan dengan masyarakat Yogyakarta melalui layanan lengkap yang mendukung aktivitas finansial serta berbagai inisiatif sosial dan budaya,” tuturnya.
Salah satu bentuk partisipasi sosial yang dilakukan CIMB Niaga adalah keterlibatannya dalam Tour de Ambarrukmo (TDA) 2025, ajang sport tourism yang akan diikuti 1.200 peserta dari dalam dan luar negeri. Partisipasi ini menjadi wujud dukungan bank terhadap gaya hidup sehat sekaligus mempromosikan Yogyakarta sebagai destinasi wisata berbasis olahraga.
Dari sisi kinerja, CIMB Niaga menunjukkan pertumbuhan positif sepanjang semester pertama 2025. Laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) tercatat sebesar Rp 4,4 triliun. Pertumbuhan kredit mencapai 6,8% year-on-year (YoY), menjadi Rp 231,8 triliun. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 261,9 triliun, dengan rasio CASA tetap solid di angka 69,0%.
Unit Usaha Syariah CIMB Niaga juga menunjukkan kontribusi signifikan. Hingga pertengahan tahun ini, pembiayaan syariah telah mencapai Rp 59,6 triliun, sementara DPK Syariah mencatat angka Rp 48,2 triliun. Capaian ini menggambarkan sinergi antara prinsip keuangan syariah dan kebutuhan masyarakat luas.
Namun, lebih dari sekadar pencapaian angka, CIMB Niaga turut mengedepankan praktik bisnis berkelanjutan melalui prinsip Environment, Social, and Governance (ESG). Hal ini disampaikan oleh Corporate Communications Head CIMB Niaga, Hery Kurniawan, yang menyebutkan bahwa sekitar 25% dari total pembiayaan atau senilai Rp 57,6 triliun telah dialokasikan untuk mendukung transisi ke ekonomi rendah karbon serta mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) PBB.
“Dengan semangat #WorkFromHeart, kami membangun ekosistem perbankan yang tidak hanya efisien, tetapi juga memberi nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” kata Hery.
Komitmen tersebut diwujudkan dalam berbagai aksi konkret. Salah satunya adalah keterlibatan CIMB Niaga dalam peluncuran perdagangan karbon internasional melalui platform IDX Carbon pada Januari 2025. Selain itu, upaya pengurangan emisi juga didukung dengan pemanfaatan energi terbarukan melalui pemasangan panel surya di kantor cabang Yogyakarta pada Juni 2025.
Tak hanya fokus pada aspek lingkungan, CIMB Niaga juga aktif dalam kegiatan sosial. Sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan (corporate citizenship), mereka menjalin kemitraan strategis dengan UNICEF dalam menangani isu gizi buruk dan stunting, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kami terus berusaha membangun bisnis yang berkelanjutan dengan melakukan sinergi antara aspek lingkungan hidup, ekonomi, sosial, dan tata kelola ke dalam proses perbankan,” tambah Hery. Ia menekankan bahwa keberlanjutan adalah kunci dalam menciptakan bisnis yang relevan di masa depan.
Melalui serangkaian inovasi, komitmen sosial, dan fokus pada keberlanjutan, CIMB Niaga berharap dapat terus menjadi mitra terpercaya bagi masyarakat. Dengan pendekatan humanis dan layanan berbasis teknologi yang kuat, mereka ingin memastikan seluruh pemangku kepentingan, termasuk warga Yogyakarta, merasakan manfaat langsung dari kehadiran perbankan modern yang menyentuh aspek kehidupan secara menyeluruh.