JAKARTA - Dalam hiruk-pikuk tren fashion anak muda urban, tampil beda adalah bagian dari narasi keseharian. Gaya bukan sekadar pelengkap, melainkan bentuk pernyataan tentang siapa mereka, apa yang mereka yakini, dan bagaimana mereka ingin dilihat oleh dunia. Di tengah geliat kreativitas para pencinta streetwear, sebuah nama baru mencuri perhatian BLEE, label fashion lokal yang ingin mewarnai industri dengan gaya edgy yang bisa dikenakan setiap hari.
BLEE merupakan bagian dari grup fashion lokal, SROJA Warna Indonesia, dan hadir sebagai jawaban atas kebutuhan anak muda yang ingin memadukan gaya personal dengan sentuhan tren global. Mengusung tagline "Everyday Edge", BLEE tidak hanya bermain dalam ruang estetik, tapi juga membangun nilai-nilai yang kuat di balik produknya.
Brand Manager BLEE, Farizky Putra, menjelaskan bahwa BLEE mencoba menyatukan berbagai pengaruh tren fashion dari mancanegara ke dalam satu identitas yang khas. “Kita bermain benar-benar di silhouette-nya dan kita satukan dari beberapa tren fashion di Amerika, Jepang, dan Eropa. Secara identitas produk sendiri, kami ingin semua yang menggunakan BLEE benar-benar bisa tampil edgy setiap hari,” ujar Farizky dalam acara grand launching BLEE di Lippo Mall Nusantara.
Dari Makna "Jelek" Menjadi Warna Baru di Industri
Nama BLEE ternyata bukan sekadar kombinasi huruf keren. Farizky mengungkapkan bahwa nama tersebut berasal dari kata “BLE’E” dalam bahasa Jawa yang berarti jelek. Namun, makna itu diubah sepenuhnya menjadi simbol sesuatu yang positif, yang selaras dengan visi besar mereka—menjadi pewarna baru di industri fashion lokal.
BLEE mengusung empat nilai utama dalam perjalanannya. Pertama adalah inklusivitas. Mereka ingin brand ini bisa mewakili semua kalangan tanpa memandang warna kulit, ukuran tubuh, atau latar belakang lainnya. Kedua adalah ekspresi diri, yang memang menjadi inti dari budaya streetwear itu sendiri. BLEE ingin menjadi medium ekspresi untuk para penggunanya.
“Ketiga, kualitas yang menjadi value terbesar kita. Dan yang terakhir adalah komunitas karena secara market, di BLEE sendiri kita lebih meng-approach juga beberapa komunitas-komunitas seperti komunitas street, komunitas street sport, komunitas extreme sport, atau komunitas lain yang berkaitan dengan streetwear,” lanjut Farizky.
Menariknya, semua produk BLEE diproduksi secara terbatas (limited edition), menggunakan material spesial dan pendekatan desain yang tidak biasa. Siluet yang unik, detail jahitan yang presisi, serta penggunaan bahan premium menjadi ciri khas koleksi mereka.
“Dari segi gender, kita mencoba membuat ini lebih unisex, walaupun secara market memang 80% lebih banyak pria. Produk yang kita sajikan kali ini antara lain t-shirt, long sleeve, shirt, jaket, crewneck, pants, jort pants, denim, dan beberapa aksesoris seperti topi, bandana. Ke depannya, aksesoris akan lebih banyak, misalnya tas atau aksesoris lain yang mengikuti tren fashion di Indonesia dan internasional,” tambahnya.
Koleksi Perdana: RAW Denim dan Filosofinya
BLEE memulai langkah awalnya melalui koleksi perdana bertajuk RAW Denim, yang terinspirasi dari ketegangan antara struktur dan ekspresi diri. Koleksi ini menyuarakan semangat kebebasan melalui material denim mentah (raw denim) dan bahan-bahan premium lainnya, termasuk heavy weight cotton combed serta katun berkualitas tinggi.
“Buat kami, Koleksi RAW Denim adalah cara lain untuk mendefinisikan diri. Denim-nya belum sempurna, tapi justru di situlah kekuatannya—dia akan membentuk dirinya sendiri sesuai dengan karakter penggunanya. Ini bukan hanya soal gaya, ini soal membentuk jati diri,” kata Farizky.
Koleksi ini dirancang untuk kuat, tahan lama, namun tetap nyaman dan fleksibel. Dengan desain yang memadukan elemen klasik workwear dan grafis subtil, BLEE menciptakan busana yang bisa dikenakan siapa saja, kapan saja, tanpa kehilangan karakter.
Saat ini, BLEE mengembangkan lima jenis material utama: tasslan, cotton knit, cotton combat, denim, dan special fabric seperti polyester atau cotton khusus. Bahkan untuk kaos, mereka menggunakan bahan cotton impor dari Australia dengan berat premium, demi menghadirkan kualitas terbaik.
Apresiasi dari dr. Tirta: “Simple, Tapi Berkarakter”
Keunikan BLEE juga menarik perhatian publik figur sekaligus influencer streetwear, dr. Tirta, yang turut hadir di acara peluncuran perdana. Ia menyebut koleksi RAW Denim sebagai salah satu favoritnya, berkat bahan yang tahan lama namun tetap nyaman dipakai sehari-hari.
“Celana yang saya pakai ini mengingatkan saya dengan beberapa brand Jepang yang sering saya pakai. Ini saya rasa antara 9-10 oz ya, cocok buat digunakan di Indonesia. Saya sendiri sering menggunakan 20 oz untuk denim. Tapi untuk ini, 10 oz enak dipakai harian,” ujar dr. Tirta.
Ia juga mengapresiasi potongan desain BLEE yang tidak berlebihan namun tetap memiliki karakter kuat. “Terpenting adalah bisa digunakan sampai bertahun-tahun dan bisa dipadu-padankan dengan gaya apapun,” tambahnya.
BLEE di Jakarta dan Program Promosi Spesial
Bagi yang penasaran dan ingin melihat langsung koleksi-koleksi dari BLEE, kamu bisa mengunjungi gerai mereka yang berlokasi di Lippo Mall Nusantara, Lantai 1. Dalam rangka pembukaan toko pertamanya di Jakarta serta menyambut bulan kemerdekaan RI, BLEE dan SROJA Warna Indonesia menghadirkan berbagai program menarik.
Beberapa di antaranya adalah potongan harga sebesar 17%, serta cashback hingga Rp500.000, dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Informasi lebih lengkap bisa didapatkan melalui media sosial mereka di Instagram, @bleeapparel dan @sroja.id.