Erick Thohir

Erick Thohir Matangkan Timnas Jelang Kualifikasi

Erick Thohir Matangkan Timnas Jelang Kualifikasi
Erick Thohir Matangkan Timnas Jelang Kualifikasi

JAKARTA - Menjelang Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan komitmennya untuk mempersiapkan Timnas Indonesia secara maksimal. Persiapan ini menjadi penting mengingat tim Merah Putih akan menghadapi tantangan berat pada laga tandang di bulan Oktober mendatang.

Indonesia dijadwalkan melawan tuan rumah Arab Saudi di Jeddah pada 11 Oktober. Tiga hari setelahnya, skuad asuhan pelatih Shin Tae-yong akan berhadapan dengan Irak. Kondisi ini membuat persiapan harus dilakukan secara terstruktur, mengingat waktu adaptasi di lokasi pertandingan akan sangat singkat.

Erick menyadari bahwa posisi Indonesia sebagai tim dengan peringkat terendah dibandingkan lawannya membuat peluang lolos langsung ke Piala Dunia 2026 cukup tipis. Namun, ia menolak bersikap pesimistis. Menurutnya, semangat dan persiapan yang matang bisa membuka peluang lebih besar.

Rencana Perkuat Lini Depan

Cedera yang dialami Ole Romeny mendorong PSSI untuk mencari tambahan amunisi di lini serang. Erick mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Menpora, Kemenkumham, dan pihak Istana untuk proses administrasi pemain baru yang akan dinaturalisasi.

“Mungkin minggu depan kalau surat-suratnya sudah beres,” ujar Erick dalam wawancara bersama Skor Indonesia di kanal YouTube Skor Indonesia. Ia menjelaskan bahwa prosesnya sudah melibatkan wawancara dengan pemain dan keluarga dari negara asal. Setelah dokumen lengkap, akan diteruskan ke Kemenpora, Kemenkumham, Kemensetneg, Presiden, dan akhirnya DPR.

Erick menambahkan, DPR sudah mulai melakukan komunikasi terkait dua pemain yang diproyeksikan memperkuat tim pada laga uji coba September melawan Kuwait dan Lebanon. Meski begitu, ia enggan mengungkapkan nama mereka.

“Saya nggak mau mendahului. Kalau di media sosial sudah ramai, biarkan saja. Jumlahnya dua karena Mauro (Zilstra) sudah masuk. Dengan Mauro jadi tiga,” katanya.

Target Persiapan September

Erick menekankan bahwa persiapan optimal harus dimulai sejak September. Ia mencontohkan pengalaman melawan Australia pada babak sebelumnya, di mana tim harus langsung bertanding setelah mendarat di lokasi.

“Waktunya lebih sempit. Tapi jangan pesimistis. Itu yang harus kita persiapkan dengan baik,” tegasnya.

Selain fokus pada persiapan teknis, PSSI juga tengah menata struktur kepelatihan tim nasional di semua level. Dalam waktu dekat, akan diperkenalkan sosok direktur teknik yang akan mendukung timnas senior pada babak keempat kualifikasi, sekaligus memformulasikan gaya permainan sepak bola Indonesia di semua kelompok umur.

Posisi ini nantinya akan diperkuat oleh asisten khusus sepak bola putri, serta pelatih kepala timnas putri senior. Erick menilai hal ini penting karena sepak bola putri Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara tetangga yang sudah lama membina tim nasionalnya.

Pembangunan Fondasi dan Program Berkelanjutan

Erick menegaskan bahwa membangun tim nasional membutuhkan proses panjang dan kesinambungan. Ia tidak ingin program yang baru berjalan dihentikan atau diubah secara mendadak.

“Kalau kita ganti copot terus, kapan selesainya membangun fondasi?” ujarnya.

Setiap pelatih, lanjut Erick, tetap diberikan target pada setiap turnamen. Namun, ia mencontohkan bahwa hasil tidak selalu sejalan dengan target. Timnas U-20 berhasil menjuarai Piala AFF U-19 2024 dan lolos ke Piala Asia U-20 2025, namun gagal ke Piala Dunia U-20. Sebaliknya, U-17 yang gagal juara Piala AFF justru berhasil lolos ke Piala Dunia U-17.

PSSI juga mendorong regulasi yang memberi menit bermain signifikan untuk pemain U-21 dan U-23 di liga, guna menyiapkan mereka tampil di timnas. Erick meminta publik untuk menghindari kritik berlebihan kepada pemain muda, khususnya timnas putri.

“Hujat saya saja. Kasihan kalau pemain muda atau perempuan dibully,” tegasnya.

Perkembangan Cedera Ole Romeny

Meski tengah mengalami cedera engkel serius yang memerlukan operasi, peluang Ole Romeny untuk membela timnas belum sepenuhnya tertutup. Erick memuji dedikasi sang pemain yang menyewa pelatih fisik dan chef pribadi untuk mempercepat pemulihan.

“Ole kerja keras luar biasa. Dia ingin main buat timnas maupun Oxford secepat mungkin. Usianya 25 tahun, jadi transisinya penting untuk dia,” jelas Erick.

Masa Depan Marselino Ferdinan

Marselino Ferdinan juga menjadi perhatian. Meski musim lalu lebih banyak tampil di Oxford U-21, ada peluang ia akan dipinjamkan ke klub lain agar mendapatkan menit bermain di tim utama.

“Ada pembicaraan antara Marselino, keluarganya, dan Oxford. Kami ingin melihat dia berkembang. Di tim U-21 dia dominan, tapi di tim senior Oxford dia masih beradaptasi,” kata Erick.

Erick menekankan bahwa keputusan akhir akan menunggu hasil diskusi antara pihak-pihak terkait. Menurutnya, yang terpenting adalah memberikan kesempatan terbaik bagi perkembangan karier Marselino, baik tetap di Oxford maupun dipinjamkan ke klub lain.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index