BBM

Harga BBM Subsidi Stabil

Harga BBM Subsidi Stabil
Harga BBM Subsidi Stabil

JAKARTA - Pada awal Agustus 2025, harga bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU besar di Indonesia, seperti Pertamina, Shell, BP, dan Vivo, tercatat stabil tanpa perubahan signifikan. Kondisi ini berlangsung meski harga minyak mentah dunia mengalami penurunan yang cukup dalam setelah diberlakukannya tarif impor Amerika Serikat oleh Presiden Donald Trump pada awal bulan ini. Fluktuasi harga minyak mentah global, yang turun dari US$72,47 per barel pada akhir Juli menjadi US$66,43 per barel di awal Agustus, belum berdampak pada harga eceran BBM di pasar domestik.

Stabilnya harga BBM ini memberikan sinyal positif bagi konsumen, terutama di wilayah Jabodetabek, yang menjadi salah satu pasar utama bagi produk BBM berbagai merek tersebut. Berdasarkan data resmi dari laman Pertamina, harga Pertamax sebagai BBM nonsubsidi masih dipatok di angka Rp12.200 per liter sejak awal bulan. Jenis BBM lainnya yang dijual Pertamina pun menunjukkan kestabilan harga, dengan Pertalite di Rp10.000 per liter, Solar subsidi di Rp6.800 per liter, hingga produk kelas premium seperti Pertamax Turbo, Pertamax Green, Dexlite, dan Pertamina Dex yang masing-masing berada di kisaran Rp13.000 hingga Rp14.150 per liter.

Tidak hanya Pertamina, harga BBM di SPBU Shell juga menunjukkan stabilitas harga yang sama sejak 1 Agustus. Konsumen yang memilih Shell sebagai penyedia bahan bakar dapat membeli produk seperti Shell Super dengan harga Rp12.580 per liter, V-Power seharga Rp13.050 per liter, V-Power Diesel Rp13.230 per liter, dan V-Power Nitro+ yang merupakan produk premium dengan harga Rp14.380 per liter.

SPBU BP yang juga menjadi pemain besar di pasar BBM Indonesia pun tidak melakukan penyesuaian harga pada awal bulan ini. BBM unggulan mereka, BP Ultimate, dijual dengan harga Rp13.050 per liter, sedangkan BP 92 dan BP Ultimate Diesel masing-masing dipatok pada harga Rp12.550 dan Rp14.380 per liter.

Begitu pula dengan SPBU Vivo yang mempertahankan harga BBM stabil di awal Agustus. Produk Revvo 90 dan Revvo 92 masing-masing dijual seharga Rp12.490 dan Rp12.580 per liter, sementara Revvo 95 dipasarkan dengan harga Rp13.050 per liter. Untuk produk diesel, Diesel Primus Plus ditawarkan dengan harga Rp14.380 per liter.

Kondisi ini menunjukkan bahwa meski harga minyak dunia mengalami tekanan signifikan karena kebijakan tarif perdagangan yang diberlakukan oleh AS, efeknya belum merembet ke harga BBM di tingkat konsumen dalam negeri. Hal ini mungkin terkait dengan strategi pemerintah dan perusahaan minyak nasional dalam menjaga stabilitas harga bahan bakar, terutama untuk melindungi daya beli masyarakat dan memastikan ketersediaan pasokan energi yang stabil.

Para konsumen dan pelaku industri dapat mengambil manfaat dari kondisi harga yang relatif stabil ini, yang memungkinkan perencanaan pengeluaran dan operasional berjalan lebih baik di tengah ketidakpastian pasar minyak global. Namun demikian, situasi ini perlu terus dipantau mengingat volatilitas harga minyak dunia yang kerap berubah mengikuti dinamika geopolitik dan ekonomi internasional.

Dengan adanya informasi harga BBM yang transparan dan update secara rutin dari berbagai SPBU besar, masyarakat diharapkan dapat lebih mudah melakukan perbandingan dan memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran. Stabilitas harga BBM juga memberikan kepastian bagi sektor transportasi dan logistik yang sangat bergantung pada bahan bakar, sehingga membantu menjaga stabilitas biaya operasional dan harga barang.

Secara keseluruhan, stabilnya harga BBM pada Agustus 2025 merupakan kabar baik bagi pengguna bahan bakar di Indonesia, meskipun tantangan di pasar minyak dunia masih berlanjut. Pengelolaan harga dan pasokan BBM yang baik oleh Pertamina dan perusahaan swasta seperti Shell, BP, dan Vivo menjadi kunci agar kebutuhan energi domestik dapat terpenuhi dengan harga yang terjangkau dan pasokan yang cukup.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index