JAKARTA - Kemenangan telak Timnas Indonesia U-23 atas Macau dengan skor 5-0 memberi angin segar bagi perjalanan tim di Kualifikasi Piala Asia U-23 2025. Namun, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa hasil impresif ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan persiapan untuk menghadapi laga yang lebih menentukan.
“Skor 5-0 tentu bagus, tambahan tiga poin juga penting. Namun, pertandingan yang menentukan tetap melawan Korea Selatan,” tegas Erick Thohir, menekankan fokus tim tetap harus pada laga penentu Grup J yang akan digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Pertandingan melawan Korea Selatan dijadwalkan berlangsung beberapa hari setelah kemenangan besar atas Macau, dan diyakini akan menjadi ujian nyata bagi kemampuan tim menghadapi tekanan.
Kemenangan Bukan Segalanya
Meskipun kemenangan atas Macau memberikan tambahan tiga poin dan motivasi, Erick menekankan bahwa pencapaian ini tidak bisa dijadikan satu-satunya indikator kesuksesan tim. Menurutnya, laga penentuan melawan Korea Selatan merupakan tolok ukur yang lebih realistis terhadap kualitas dan kesiapan tim dalam menghadapi turnamen besar.
Dalam kesempatan itu, Erick juga memberi apresiasi kepada pelatih Gerald Vanenburg yang dianggap berhasil membangun fondasi tim yang solid. “PSSI tengah membangun sistem kepelatihan yang berjenjang dan berkelanjutan,” ungkapnya. Fondasi ini meliputi konsistensi dalam formasi, strategi bermain, serta pembangunan tim secara struktural agar pemain muda bisa berkembang secara optimal dan berkesinambungan.
Sistem Kepelatihan yang Terstruktur
Erick menyoroti bahwa PSSI kini memiliki direktur teknik dengan kontrak empat tahun, serta pelatih timnas dengan kontrak dua tahun. Langkah ini merupakan upaya untuk menjaga stabilitas dan konsistensi tim nasional, sehingga tidak terjadi perubahan strategi yang berulang-ulang dari satu periode ke periode berikutnya. “Konsistensi dalam formasi dan konsep bermain sangat penting agar tim bisa terus berkembang,” tambah Erick.
Langkah berjenjang ini dinilai penting agar para pemain muda memiliki jalur yang jelas dalam pengembangan karier mereka di timnas. Tidak hanya fokus pada pencapaian jangka pendek di Kualifikasi Piala Asia U-23, tetapi juga membangun pondasi untuk target jangka panjang seperti Olimpiade 2028.
Mata pada Masa Depan: Olimpiade 2028
Erick menekankan bahwa setiap langkah pembangunan tim harus dilihat dalam konteks jangka panjang. “Semua harus sabar, tentu ada risiko dalam proses ini. Namun, hasil di AFF sebelumnya sudah cukup baik,” kata Erick, menyoroti pencapaian tim di ajang regional sebagai indikasi awal kesuksesan strategi pembangunan tim.
Target jangka panjang ini menuntut semua elemen, mulai dari manajemen, pelatih, hingga pemain, untuk fokus pada pengembangan kualitas permainan dan mental juara. Erick berharap, melalui proses yang terstruktur dan terencana, Timnas Indonesia U-23 dapat menjadi kekuatan yang siap bersaing di kancah internasional, termasuk Olimpiade.
Persiapan Laga Penentu Grup J
Pertandingan melawan Korea Selatan menjadi sorotan utama, karena hasilnya akan menentukan nasib tim di babak selanjutnya Kualifikasi Piala Asia U-23. Timnas Indonesia U-23, yang kini berada di posisi aman setelah kemenangan atas Macau, tetap harus menjaga fokus dan performa terbaik. Erick mengingatkan para pemain agar tidak terlena dengan kemenangan besar sebelumnya dan tetap mempersiapkan diri secara maksimal untuk menghadapi lawan yang lebih tangguh.
Selain itu, manajemen tim juga terus melakukan evaluasi teknis terhadap performa pemain. Erick menekankan pentingnya sinergi antara strategi pelatih dengan kesiapan fisik dan mental pemain. Pendekatan ini diharapkan mampu menumbuhkan disiplin, ketangguhan, dan semangat juang yang menjadi ciri khas tim nasional Indonesia.
Kemenangan Macau sebagai Awal, Bukan Akhir
Kemenangan telak atas Macau adalah bukti bahwa Timnas Indonesia U-23 memiliki kualitas dan potensi untuk tampil baik di level Asia. Namun, Erick Thohir mengingatkan bahwa perjalanan tim masih panjang, dan ujian sesungguhnya menanti di laga krusial melawan Korea Selatan. Dengan sistem kepelatihan yang berjenjang, kontrak pelatih yang konsisten, serta fokus pada target jangka panjang, PSSI berharap tim ini dapat terus berkembang dan menjadi kekuatan yang tangguh di arena internasional.
Dengan kombinasi kemenangan, disiplin, dan strategi yang terencana, Timnas Indonesia U-23 kini tengah membangun fondasi untuk meraih prestasi yang lebih besar, tidak hanya di Kualifikasi Piala Asia U-23, tetapi juga di ajang Olimpiade 2028. Erick Thohir menegaskan, kesabaran dan konsistensi adalah kunci agar visi besar ini dapat tercapai, sembari memastikan setiap kemenangan menjadi pelajaran dan motivasi untuk langkah berikutnya.