JAKARTA - Adaptasi film Bad Genius asal Thailand ke versi Amerika membawa nuansa baru dalam genre thriller pendidikan. Berbeda dari kebanyakan film remaja yang hanya menonjolkan drama percintaan atau konflik sepele, Bad Genius versi Amerika mengangkat tema serius: bagaimana kecerdasan digunakan untuk menantang sistem pendidikan yang dianggap tidak adil. Film ini memikat penonton lewat kisah mendebarkan tentang kecurangan ujian dan ketidaksetaraan sosial, yang diwarnai dilema moral mendalam.
Bad Genius akan tayang di bioskop Indonesia pada Juli 2025. Film ini menjadi sorotan karena kisahnya relevan dengan banyak negara, termasuk Amerika Serikat, yang pernah diguncang skandal kecurangan penerimaan kuliah melalui ujian standar seperti SAT.
Cerita Berpusat pada Lynn, Siswi Jenius yang Terjebak Skema Curang
Tokoh utama film ini, Lynn Kang, diperankan oleh Callina Liang, digambarkan sebagai siswi jenius penerima beasiswa di sekolah swasta elit Seattle. Kecerdasannya dalam matematika membuat Lynn dipercaya membantu teman-temannya mencontek saat ujian. Awalnya ia hanya berniat membantu sahabat, namun situasi berkembang menjadi jaringan kecurangan akademik berskala besar. Lynn menciptakan kode khusus untuk membagikan jawaban secara diam-diam saat ujian berlangsung.
Lynn bukan satu-satunya otak di balik rencana besar ini. Ketika ujian SAT semakin dekat, ia merekrut Bank (Jabari Banks), siswa jenius lain yang terhimpit kesulitan ekonomi. Kolaborasi mereka membentuk rencana yang semakin kompleks dan berisiko tinggi. Penonton dibawa menyelami konflik batin Lynn dan Bank yang harus memilih antara moralitas dan kebutuhan finansial.
“Semakin lama, rencana mereka semakin rumit dan berskala luas, semakin tinggi pula risikonya,” begitu ringkasan ketegangan yang disampaikan dalam sinopsis resmi film.
Pertanyaan Kritis tentang Sistem Pendidikan
Lebih dari sekadar cerita kecurangan, Bad Genius menohok sistem pendidikan yang dinilai terlalu menekankan satu ujian sebagai penentu masa depan siswa. Film ini mempertanyakan, “Mengapa masa depan seseorang bisa ditentukan hanya dalam tiga jam ujian?” Sebuah pertanyaan yang memicu refleksi mendalam bagi penonton, terutama di negara dengan kompetisi pendidikan yang ketat.
Bad Genius juga mengungkap bahwa tekanan akademik tidak hanya dialami siswa dari keluarga kaya. Tokoh Lynn dan Bank adalah gambaran bagaimana anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah harus bekerja ekstra keras dan terkadang mengambil jalan pintas untuk bertahan di sistem yang timpang.
Peran Ayah yang Menguatkan Dimensi Emosional
Salah satu elemen paling menyentuh film ini adalah hubungan Lynn dengan ayahnya, Meng, yang diperankan oleh Benedict Wong. Sebagai ayah tunggal sekaligus imigran pekerja keras, Meng menjadi sosok moral compass bagi Lynn. Karakter Meng digambarkan menekankan nilai kejujuran dan menaruh harapan besar pada kesuksesan putrinya. Peran ini menambah kedalaman emosional film, menyoroti betapa besarnya tekanan yang bisa dialami anak untuk membahagiakan orang tua.
Sutradara dan Pemeran Bertalenta
Film adaptasi ini disutradarai oleh J.C. Lee, yang sebelumnya dikenal lewat kontribusinya sebagai penulis dan produser di serial terkenal seperti The Morning Show dan How to Get Away with Murder. Bad Genius menjadi debut Lee dalam penyutradaraan film panjang, menampilkan bakatnya dalam membangun ketegangan yang tajam.
Selain menyutradarai, Lee menulis naskah film ini bersama Julius Onah. Keduanya berhasil menyajikan cerita dengan ketukan yang pas: intens, emosional, sekaligus menghibur.
Deretan Pemeran Bad Genius Versi Amerika
Callina Liang (Lynn Kang): Aktris muda yang sebelumnya tampil di serial Tell Me Everything (ITV) ini menampilkan performa kuat sebagai siswi cerdas dengan tekanan moral yang besar.
Jabari Banks (Bank): Dikenal lewat perannya sebagai Will di serial Bel-Air, Banks berperan sebagai siswa genius yang terbebani masalah keuangan.
Taylor Hickson (Grace): Memerankan sahabat Lynn yang terlibat dalam jaringan kecurangan.
Samuel Braun (Pat): Pacar Grace yang turut mendukung aksi mereka.
Pemeran pendukung lain seperti Sarah-Jane Redmond, Tina Grant, dan Conor Meadows menambah warna pada kisah.
Benedict Wong, yang terkenal lewat karakter Wong di Marvel Cinematic Universe, tak hanya berperan sebagai ayah Lynn, tapi juga bertindak sebagai produser film ini bersama Julia Hammer.
Durasi dan Nuansa Film
Dengan durasi 96 menit, Bad Genius Amerika menghadirkan ketegangan nonstop, menyuguhkan alur cepat yang membuat penonton tak lepas dari layar. Visual Seattle yang kelam berpadu dengan scoring musik yang intens, memperkuat aura thriller.
Sebuah Film yang Layak Ditonton
Film Bad Genius versi Amerika bukan hanya cerita tentang kecurangan ujian, tetapi juga kritik sosial atas ketimpangan sistem pendidikan dan tekanan pada generasi muda. Penonton diajak merenungkan bahwa terkadang, yang perlu diperbaiki bukan hanya siswa yang berbuat curang, tetapi juga sistem yang membuat mereka merasa tak punya pilihan lain.
Dengan cerita yang menegangkan, akting memukau, serta isu sosial yang relevan, film ini layak menjadi tontonan bagi siapa pun yang peduli pada masa depan pendidikan dan generasi mendatang.