BRI Bangun Pondasi Kuat di Tengah Ketidakpastian Global

Jumat, 11 Juli 2025 | 10:24:09 WIB
BRI Bangun Pondasi Kuat di Tengah Ketidakpastian Global

JAKARTA - Ketika banyak sektor usaha menghadapi tekanan akibat ketidakpastian ekonomi global, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI justru tampil sebagai institusi keuangan yang berhasil mempertahankan stabilitas dan pertumbuhan bisnis secara konsisten. Kuncinya terletak pada strategi jangka panjang perusahaan dalam mengelola struktur pendanaan, khususnya dengan memaksimalkan dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) sebagai tumpuan utama efisiensi biaya dana (cost of fund).

Langkah ini tidak hanya menunjukkan kecermatan BRI dalam membaca tren ekonomi global, tetapi juga menegaskan komitmen perusahaan dalam menjaga keberlanjutan bisnis tanpa harus mengorbankan kenyamanan dan kepercayaan nasabah. Di tengah suku bunga global yang tidak menentu dan tekanan geopolitik, pengelolaan CASA menjadi pilar utama strategi keuangan BRI.

CASA Menopang Struktur Pendanaan

CASA merupakan salah satu komponen terpenting dalam dana pihak ketiga (DPK) karena memiliki karakteristik biaya yang lebih rendah dibandingkan deposito berjangka. Hal ini menjadikan CASA sebagai sumber dana yang sangat penting dalam menjaga efisiensi operasional bank.

Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menyampaikan bahwa BRI terus memperkuat penghimpunan dana murah tersebut dengan memanfaatkan kanal layanan digital dan jaringan keagenan yang luas. Ia mengatakan bahwa strategi ini diimplementasikan melalui berbagai pendekatan, salah satunya penguatan layanan transaction banking dan pengembangan super apps BRImo, yang kini menjadi ujung tombak digitalisasi layanan perbankan BRI.

Data Terkini: Dominasi CASA

Per akhir kuartal I 2025, BRI mencatat total Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 1.421,60 triliun, dengan komposisi CASA mencapai Rp 934,95 triliun atau 65,77% dari total DPK. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dan mengindikasikan keberhasilan perusahaan dalam menjaga dominasi dana murah sebagai tulang punggung pembiayaan.

Komposisi tersebut tentu memberikan keuntungan besar bagi BRI dalam menjaga efisiensi biaya dana. Dalam laporan keuangan yang sama, cost of fund BRI tercatat sebesar 3,5%, turun dari 3,6% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini memberikan ruang lebih bagi BRI untuk mempertahankan margin keuntungan serta memperluas akses kredit bagi masyarakat dan sektor produktif.

Peran Platform Digital

Salah satu penggerak utama pertumbuhan CASA di BRI adalah platform digital unggulan BRImo. Pada Maret 2025, jumlah pengguna BRImo telah mencapai 40,28 juta, naik sebesar 20,26% secara tahunan (year-on-year). Aplikasi ini juga mencatatkan volume transaksi sebanyak 1,2 miliar kali dengan nilai mencapai Rp 1.599 triliun, tumbuh 27,79% dibandingkan tahun sebelumnya.

Tak hanya itu, BRI juga memanfaatkan kekuatan jaringan AgenBRILink yang tersebar hingga ke desa-desa. Saat ini terdapat lebih dari 1,2 juta agen BRILink, yang mencakup 88% desa di seluruh Indonesia. Pada kuartal I 2025, agen-agen ini mencatat volume transaksi sebesar Rp 423 triliun, menjadikan BRILink salah satu jaringan keuangan inklusif terbesar di tanah air.

Agustya Hendy Bernadi menyebut, “Konsistensi BRI dalam memperkuat CASA melalui berbagai kanal ini merupakan bagian dari strategi untuk menjaga cost of fund yang efisien dan mendorong stabilitas bisnis jangka panjang.”

Stabilitas yang Menopang Ekspansi Kredit

Dengan struktur pendanaan yang sehat, BRI mampu melakukan ekspansi kredit tanpa menanggung beban biaya dana yang tinggi. CASA yang kuat menjadi pendorong utama bagi BRI untuk menjaga suku bunga kredit tetap kompetitif, khususnya dalam mendukung sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Pola ini menjadi sangat penting karena BRI memang dikenal sebagai bank yang memiliki fokus besar pada pembiayaan UMKM. Dengan biaya dana yang efisien, BRI memiliki keleluasaan untuk memberikan bunga pinjaman yang lebih terjangkau, sehingga turut memperluas akses pembiayaan kepada masyarakat bawah dan pelaku usaha kecil.

Digitalisasi dan Inklusi Keuangan

Dalam strategi jangka panjangnya, BRI tidak hanya fokus pada peningkatan volume CASA, tetapi juga pada perluasan inklusi keuangan. Melalui digitalisasi layanan dan keberadaan agen BRILink, BRI berhasil menjangkau masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Langkah ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan arahan pemerintah dalam menciptakan sistem keuangan yang inklusif. Dengan memberikan akses ke layanan keuangan formal kepada seluruh lapisan masyarakat, BRI juga berkontribusi dalam meningkatkan literasi dan kesejahteraan finansial masyarakat Indonesia.

Tantangan & Peluang

Meski strategi ini menunjukkan hasil positif, BRI tetap menghadapi sejumlah tantangan, seperti:

Persaingan ketat dari bank digital dan fintech yang juga menawarkan layanan murah dan cepat.

Perubahan kebijakan suku bunga global yang bisa memengaruhi preferensi nasabah dalam menempatkan dana.

Tantangan dalam menjaga loyalitas nasabah di tengah maraknya pilihan platform keuangan digital.

Namun demikian, dengan pendekatan yang adaptif dan terus melakukan inovasi berbasis teknologi, BRI diperkirakan mampu mengatasi tantangan tersebut dan tetap mempertahankan posisinya sebagai bank dengan kinerja terbaik di sektor dana murah.

Keberhasilan BRI dalam memperkuat porsi CASA di tengah ketidakpastian global merupakan cerminan dari ketahanan institusional dan kejelian dalam menyusun strategi jangka panjang. Fokus pada efisiensi biaya dana melalui penghimpunan dana murah menjadi kunci penting dalam menjaga stabilitas bisnis dan membuka peluang ekspansi kredit yang inklusif.

Dengan dukungan ekosistem digital seperti BRImo dan AgenBRILink, serta komitmen terhadap inovasi layanan keuangan, BRI tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri perbankan nasional, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat secara menyeluruh.

Terkini

Mutasi Kendaraan ke Banten Kini Gratis

Jumat, 11 Juli 2025 | 16:11:33 WIB

Aceh Kembangkan Arun Jadi Pusat Transisi Energi

Jumat, 11 Juli 2025 | 16:15:09 WIB

Batam Dilirik Korea untuk Industri Daur Ulang Oli

Jumat, 11 Juli 2025 | 16:22:01 WIB

Promo Pelni Dongkrak Wisata Laut Semarang

Jumat, 11 Juli 2025 | 16:24:53 WIB