Real Madrid Terguncang Usai Blunder Fatal di Piala Dunia Antarklub 2025

Jumat, 11 Juli 2025 | 15:03:56 WIB
Real Madrid Terguncang Usai Blunder Fatal di Piala Dunia Antarklub 2025

JAKARTA - Tekanan besar bermain di klub sebesar Real Madrid bukan hanya datang dari para pelatih dan fans, tapi juga dari ekspektasi tinggi di setiap laga, terutama pada level kompetisi internasional. Hal ini kini tengah dirasakan oleh bek muda Raul Asencio, yang menjadi sorotan tajam usai melakukan kesalahan krusial di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025.

Dalam pertandingan yang mempertemukan Real Madrid melawan Paris Saint-Germain (PSG) pada Rabu, 9 Juli 2025, Asencio yang baru berusia 22 tahun, tercatat membuat kesalahan dalam penguasaan bola yang berakibat fatal. Saat berupaya mengontrol bola di area penalti, ia kehilangan kendali sehingga bola berhasil dicuri oleh Ousmane Dembélé, yang langsung memanfaatkan momen itu untuk mencetak gol bagi PSG.

Akibat dari blunder ini, Real Madrid gagal menjaga keunggulan dan harus menerima kekalahan pahit yang membuat mereka tersingkir dari laga final.

Xabi Alonso Ambil Sikap Tegas, Minta Raul Asencio Dijual

Blunder Asencio bukan hanya menjadi bahan pembicaraan publik, tetapi juga berdampak langsung terhadap posisinya di skuat utama. Menurut laporan yang beredar dari sejumlah media olahraga Spanyol, pelatih kepala Real Madrid, Xabi Alonso, dilaporkan telah mengajukan permintaan resmi kepada manajemen klub untuk menjual Raul Asencio.

Keputusan ini bukanlah tanpa alasan. Alonso dikabarkan telah kehilangan kepercayaan terhadap pemain muda itu, terlebih karena kesalahan serupa telah terjadi di beberapa pertandingan sebelumnya.

“Kesalahan-kesalahan individu di lini belakang membuat kami kehilangan momentum. Ini bukan hanya soal hasil, tetapi juga soal konsistensi dan kesiapan mental,” ujar Xabi Alonso dalam konferensi pers usai pertandingan, tanpa menyebut nama pemain secara langsung.

Namun dari sumber internal yang dikutip media lokal, diketahui bahwa Alonso secara spesifik menyampaikan evaluasi negatif terhadap Asencio dalam rapat evaluasi tim usai laga melawan PSG.

Karier Cemerlang yang Terguncang di Usia Muda

Raul Asencio sejatinya digadang-gadang sebagai salah satu bek muda paling potensial di akademi Real Madrid. Ia sempat mencuri perhatian saat tampil impresif bersama tim Castilla dan akhirnya dipromosikan ke tim utama pada musim 2024/2025. Beberapa kali tampil sebagai starter di pertandingan La Liga dan Copa del Rey, performanya sempat menuai pujian dari pengamat sepak bola.

Namun, tekanan kompetisi di tingkat internasional ternyata menjadi ujian tersendiri bagi pemain asal Sevilla ini. Kesalahan demi kesalahan mulai terlihat terutama ketika berhadapan dengan tim-tim besar. Dan laga melawan PSG seolah menjadi titik kulminasi dari performa yang belum stabil tersebut.

Real Madrid dan Tradisi Keras di Lini Pertahanan

Real Madrid dikenal sebagai klub yang menuntut standar tinggi di semua lini, khususnya di sektor pertahanan. Dalam sejarah panjangnya, klub ini dihuni oleh bek-bek tangguh seperti Fernando Hierro, Sergio Ramos, hingga Raphael Varane.

Dengan tradisi tersebut, ruang toleransi terhadap kesalahan pemain muda biasanya sangat kecil, terlebih jika kesalahan tersebut berdampak langsung pada hasil kompetisi internasional.

Dalam situasi ini, keputusan Xabi Alonso untuk mempertimbangkan melepas Asencio bukan semata-mata tindakan reaktif, tetapi bagian dari budaya performa tinggi yang telah lama melekat di tubuh Los Blancos.

Kemungkinan Tujuan Baru: Klub La Liga Lain hingga Peminjaman ke Liga Asing

Meski dilaporkan akan dilepas, banyak yang meyakini bahwa karier Raul Asencio belum sepenuhnya berakhir. Beberapa klub di La Liga, seperti Real Betis dan Getafe, kabarnya tengah memantau situasi bek muda tersebut. Selain itu, opsi peminjaman ke klub Eropa lainnya seperti di Bundesliga atau Serie A juga terbuka lebar.

Beberapa pengamat menilai bahwa Asencio masih memiliki waktu dan potensi untuk berkembang, terutama jika ditempatkan dalam lingkungan yang lebih stabil dan minim tekanan.

“Ini bukan akhir dari kariernya. Yang dibutuhkan Raul adalah waktu bermain reguler dan pelatih yang bisa membangun kepercayaan dirinya kembali,” kata analis sepak bola Spanyol, Manu Garcia, dalam program sepak bola El Chiringuito.

Xabi Alonso Dihadapkan pada Tantangan Rotasi dan Regenerasi

Sementara itu, keputusan melepas Asencio akan membawa tantangan tersendiri bagi Alonso. Saat ini Real Madrid tengah berada di fase regenerasi, dengan banyak pemain muda mengisi posisi yang dulu ditempati oleh bintang-bintang senior. Rotasi pemain belakang menjadi pekerjaan rumah besar, apalagi Real Madrid tengah bersiap untuk musim padat berikutnya, termasuk Liga Champions.

Dengan keluarnya Asencio dari rencana jangka panjang tim, Real Madrid kemungkinan akan kembali aktif di bursa transfer untuk mencari bek tengah muda dengan pengalaman internasional. Alternatif lainnya adalah mempercepat promosi pemain dari akademi seperti Miguel Gutierrez atau memboyong pemain dari klub mitra mereka.

Publik Terbelah, Suporter Masih Memberi Dukungan

Meski manajemen dan staf pelatih tampaknya telah mengambil keputusan tegas, sebagian suporter Madrid justru meminta agar Raul Asencio diberi kesempatan kedua. Di media sosial, tagar #SupportAsencio sempat menjadi trending topik di Twitter Spanyol, dengan banyak netizen menyuarakan bahwa satu kesalahan tidak semestinya mengakhiri karier seorang pemain muda.

Namun, di sisi lain, ada juga suara lantang yang mendukung langkah Alonso, mengingat klub sebesar Real Madrid harus berorientasi pada prestasi dan konsistensi.

Jalan Panjang Seorang Bek Muda

Nasib Raul Asencio mencerminkan realitas keras dunia sepak bola level atas. Satu kesalahan bisa mengubah jalur karier, tetapi juga bisa menjadi awal dari kebangkitan dan pembelajaran. Apakah Asencio akan mampu bangkit dan membuktikan kualitasnya di klub lain? Atau justru ia akan menjadi contoh klasik talenta muda yang gagal menyesuaikan diri dengan tekanan El Real?

Waktu akan menjawab. Namun satu hal pasti, di sepak bola profesional, kemampuan teknis hanyalah sebagian dari keseluruhan paket. Mentalitas, konsistensi, dan ketangguhan menghadapi kritik adalah kualitas yang membedakan mereka yang bertahan dari mereka yang tenggelam.

Terkini

Mutasi Kendaraan ke Banten Kini Gratis

Jumat, 11 Juli 2025 | 16:11:33 WIB

Aceh Kembangkan Arun Jadi Pusat Transisi Energi

Jumat, 11 Juli 2025 | 16:15:09 WIB

Batam Dilirik Korea untuk Industri Daur Ulang Oli

Jumat, 11 Juli 2025 | 16:22:01 WIB

Promo Pelni Dongkrak Wisata Laut Semarang

Jumat, 11 Juli 2025 | 16:24:53 WIB