JAKARTA - Pertandingan semifinal Indonesia Basketball League (IBL) 2025 yang mempertemukan RANS Simba Bogor melawan Dewa United Banten pada Gim 1 menjadi saksi bisu bagaimana sebuah tim tampil begitu dominan sejak peluit awal dibunyikan. Dewa United, yang tampil sebagai tim tamu, tidak hanya memenangkan pertandingan dengan skor telak 100-69, tetapi juga mencetak sejarah baru dengan margin kemenangan terbesar di semifinal IBL sejak era IBL Reborn dimulai pada 2016.
Dengan hasil ini, Dewa United langsung unggul 1-0 dalam seri best-of-three dan hanya tinggal selangkah lagi menuju final IBL pertama dalam sejarah klub mereka. Sebuah pencapaian yang tentu saja menjadi pembuktian atas kerja keras dan konsistensi mereka sepanjang musim.
Start Panas Dewa United Buat RANS Kehilangan Ritme
Sejak kuarter pertama dimulai, Dewa United langsung mengambil alih kendali permainan. Dalam enam menit awal pertandingan, tim asal Banten itu mencetak run 12-0 tanpa perlawanan berarti dari RANS. Ketidaksiapan RANS dalam mengantisipasi strategi serangan cepat lawan terlihat jelas di lapangan.
Timeout yang diambil oleh tim pelatih RANS memang sempat memecahkan kebuntuan skor, namun tidak cukup untuk menghentikan laju agresif Dewa United. Kuarter pertama pun ditutup dengan keunggulan mencolok: 23-4 untuk Dewa United.
Situasi ini tak hanya membuat tekanan mental meningkat di pihak RANS, tetapi juga memengaruhi ritme permainan mereka secara keseluruhan. Tim yang sebelumnya tampil penuh semangat saat menyingkirkan Kesatria Bengawan Solo di ronde pertama Playoff, justru tampil di bawah standar pada gim krusial ini.
Dominasi Menyeluruh di Semua Aspek Permainan
Dewa United tak hanya unggul dalam hal serangan. Secara pertahanan, mereka juga berhasil mematikan pergerakan kunci pemain RANS. Penetrasi ke paint area, tembakan perimeter, hingga fast break RANS semuanya berhasil diredam.
Keunggulan Dewa United diperlihatkan dalam berbagai statistik penting:
Field Goal Percentage mereka jauh di atas rata-rata liga.
Assist dan rebound dimenangkan dengan margin signifikan.
Pemain-pemain utama seperti point guard dan forward tampil konsisten serta efisien dalam eksekusi serangan.
"Kami bermain sesuai rencana dan menjalankan instruksi pelatih dengan disiplin. Fokus kami tetap satu: memastikan lolos ke final," ujar salah satu pemain Dewa United usai pertandingan.
RANS Kehilangan Karakter Aslinya
RANS Simba Bogor, yang sepanjang musim dikenal dengan semangat juang dan permainan kolektif yang solid, seakan kehilangan jati dirinya pada pertandingan ini. Mereka kesulitan menembus pertahanan rapat Dewa United, sering kehilangan bola, dan kesulitan menciptakan peluang yang bersih.
Kondisi ini diperparah dengan minimnya kontribusi dari para pemain kunci yang biasanya menjadi andalan. Beberapa kesalahan mendasar, seperti passing yang terburu-buru dan kurang komunikasi dalam defense, menjadi titik lemah yang dimanfaatkan maksimal oleh Dewa.
Meskipun beberapa kali mencoba bangkit di kuarter ketiga, jarak poin yang terlalu lebar membuat momen kebangkitan tersebut tak pernah benar-benar terjadi.
Peluang Emas Menuju Final Perdana
Dengan kemenangan meyakinkan ini, Dewa United hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk memastikan tempat di final IBL 2025. Gim 2 akan menjadi momentum penting, dan jika mereka bisa mempertahankan performa seperti di Gim 1, sejarah baru akan tercipta bagi klub ini.
“Kami tidak ingin berpuas diri. Kemenangan besar ini adalah modal, tapi kami tetap harus kerja keras untuk menyelesaikan seri di gim kedua. RANS tetap tim kuat dan bisa bangkit kapan saja,” ujar pelatih kepala Dewa United dalam konferensi pers pasca-laga.
Catatan Sejarah Baru IBL
Margin kemenangan 31 poin yang dicatat Dewa United dalam laga ini menjadi yang terbesar di babak semifinal sejak Indonesia Basketball League kembali bergulir dengan sistem profesional (IBL Reborn) pada 2016.
Hal ini tak hanya menandai keunggulan teknis dan taktis tim, tapi juga menunjukkan bagaimana Dewa United berhasil mempersiapkan mental dan fisik pemain mereka untuk tampil maksimal di fase paling menentukan musim ini.
Evaluasi dan Harapan dari Kubu RANS
Sementara itu, pelatih RANS mengakui timnya tampil di bawah performa terbaik. Ia berjanji akan melakukan evaluasi total sebelum memasuki Gim 2, yang akan menjadi laga hidup dan mati bagi timnya.
“Kami akan duduk bersama dan membenahi semua aspek. Ini belum selesai. Kami tahu kami bisa bermain jauh lebih baik dari ini,” ujar pelatih RANS.
Dukungan suporter juga diharapkan menjadi motivasi tambahan untuk membalikkan keadaan di gim berikutnya.
Drama Semifinal Masih Panjang
Meski Dewa United tampak sangat dominan di Gim 1, masih ada peluang bagi RANS untuk bangkit di Gim 2 dan memaksakan pertandingan penentuan di Gim 3. Namun, jika performa Dewa tetap seperti ini, bukan tak mungkin mereka akan mengamankan tiket ke final dengan skor sempurna 2-0.
Semua mata kini tertuju ke pertandingan berikutnya. Apakah Dewa United akan menciptakan sejarah dengan melaju ke final untuk pertama kalinya, atau justru RANS akan bangkit dan memperpanjang napas perjalanannya di IBL 2025?