JAKARTA - Kebutuhan akan hunian terjangkau di Indonesia semakin mendesak seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan keterbatasan daya beli masyarakat. Di tengah tantangan tersebut, Kabupaten Deli Serdang di Sumatera Utara justru mencuri perhatian publik dengan menawarkan deretan perumahan subsidi berharga di bawah Rp130 juta. Inisiatif ini menjadi angin segar bagi keluarga muda dan masyarakat berpenghasilan rendah yang mendambakan rumah sendiri.
Melalui Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (Sikumbang), sejumlah proyek perumahan dikembangkan dengan pendekatan efisien dan berorientasi pada kepemilikan rumah rakyat. Tidak hanya menawarkan harga yang ramah di kantong, proyek-proyek ini juga hadir dengan skema pembiayaan terjangkau dan ketersediaan unit yang memadai.
Salah satu kawasan yang menonjol adalah Kota Mandiri Bekala, yang berlokasi di Pancur Batu, Deli Serdang. Dikembangkan oleh Propernas Nusa Dua, proyek ini menghadirkan rumah tapak dengan tipe 21/60, di mana luas bangunannya 21 meter persegi dan lahan seluas 60 meter persegi. Dengan total 445 unit yang direncanakan, sebanyak 312 unit telah laku terjual, dan 133 unit masih tersedia. Harga per unit hanya Rp110 juta, menjadikannya sebagai salah satu pilihan termurah di kawasan tersebut.
Tak kalah menarik, di wilayah Namorambe hadir Cendana Asri Tahap 2, yang digarap oleh Pandu Para Mitra. Perumahan ini mengusung tipe 36, dengan luas bangunan 36 meter persegi dan lahan 96 meter persegi. Dari 424 unit yang disediakan, 379 unit telah terjual, meninggalkan 45 unit yang masih bisa dibeli. Harga per unit hanya Rp118 juta, menjadikannya pilihan menengah dalam daftar ini.
Di kawasan yang sama, yakni Namorambe, juga hadir proyek Kota Johor Medan yang dikembangkan oleh Rolex Dwi Tunggal. Tipe yang ditawarkan adalah 28/60, di mana bangunan seluas 28 meter persegi berdiri di atas tanah 60 meter persegi. Dari 317 unit yang tersedia, 231 unit telah diserap pasar, dan 86 unit masih tersedia. Harga per unit hanya Rp120 juta, menempatkannya di antara pilihan favorit masyarakat lokal.
Kemudian, di daerah Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, terdapat dua perumahan subsidi yang mencatat permintaan tinggi: Grand Taman Permata Indah 2 dan Grand Taman Permata Indah. Keduanya dikembangkan oleh Sentra Jaya Perkasa Prima dan mengusung tipe rumah 36/98. Untuk Grand Taman Permata Indah 2, dari 139 unit yang disiapkan, 138 unit telah laku, menyisakan satu unit saja dengan harga Rp128 juta. Sementara proyek Grand Taman Permata Indah hanya menyediakan 12 unit rumah, dengan 11 unit sudah laku terjual, dan satu unit tersisa seharga Rp129 juta.
Kehadiran proyek-proyek ini bukan sekadar bisnis properti biasa. Di baliknya terdapat peran penting dari kolaborasi antara pengembang dan pemerintah dalam mempercepat penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat. Program perumahan subsidi yang dikelola melalui Sikumbang memungkinkan masyarakat mendapatkan informasi terintegrasi mengenai rumah subsidi dari berbagai pengembang di seluruh Indonesia.
Skema pembiayaan rumah subsidi biasanya didukung oleh fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi dengan bunga rendah dan tenor panjang. Dengan demikian, masyarakat hanya perlu membayar cicilan ringan, yang bahkan bisa lebih murah dibandingkan biaya sewa rumah kontrakan.
Secara keseluruhan, Deli Serdang kini tampil sebagai contoh nyata keberhasilan integrasi program perumahan rakyat dengan pengembangan kawasan strategis. Dengan lokasi yang dekat dengan Kota Medan dan akses infrastruktur yang semakin membaik, kawasan ini memiliki nilai investasi yang cukup menjanjikan.
Tren tingginya minat terhadap rumah subsidi ini sekaligus menunjukkan adanya kebutuhan nyata di masyarakat untuk memiliki hunian yang layak, namun tetap terjangkau. Selain itu, pengembang juga mulai mempertimbangkan faktor lingkungan sekitar seperti akses jalan, fasilitas umum, serta ruang terbuka hijau yang semakin dibutuhkan warga.
Deli Serdang bisa menjadi role model bagi wilayah lain dalam penyediaan hunian murah dan berkualitas. Jika langkah seperti ini direplikasi secara nasional dengan skema yang tepat, bukan tidak mungkin backlog perumahan di Indonesia dapat ditekan secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan rumah murah di kawasan ini, disarankan untuk segera mengakses portal Sikumbang, tempat informasi mengenai proyek, lokasi, pengembang, harga, dan ketersediaan unit bisa dipantau secara transparan. Semakin cepat proses dilakukan, semakin besar peluang mendapatkan rumah impian dengan harga subsidi yang tak akan lama lagi semakin langka.