Pasar Saham Optimis, Pilih Emiten Unggulan

Senin, 21 Juli 2025 | 10:21:50 WIB
Pasar Saham Optimis, Pilih Emiten Unggulan

JAKARTA - Pasar saham Indonesia menunjukkan dinamika menarik menjelang pekan perdagangan baru. Setelah mencatat penguatan signifikan dalam sepekan terakhir, pelaku pasar kini menghadapi tantangan untuk mempertahankan momentum di tengah potensi tekanan teknikal. Meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mengalami lonjakan hingga 3,75% dan mencapai posisi 7.311,91, beberapa analis menilai bahwa ruang penguatan mulai terbatas, sehingga pendekatan investasi yang selektif menjadi penting.

Selama periode perdagangan sebelumnya, kapitalisasi pasar tercatat meningkat signifikan menjadi Rp13.079 triliun, naik dari Rp12.404 triliun. Kautsar Primadi Nurahmad, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), mencatat bahwa berbagai indikator aktivitas bursa mengalami peningkatan yang cukup tajam. Rata-rata volume transaksi harian naik 28,16% menjadi 25,75 miliar lembar dari 20,09 miliar lembar. Nilai transaksi harian pun mencatatkan lonjakan tertinggi, yaitu sebesar 49,98% dari pekan sebelumnya, mencapai Rp16,62 triliun dari sebelumnya Rp11,08 triliun.

Frekuensi transaksi juga mengalami pertumbuhan signifikan, naik 47,22% menjadi 1,69 juta kali transaksi, dibandingkan pekan sebelumnya yang tercatat 1,14 juta kali. Capaian ini mencerminkan geliat pasar yang kembali bergairah seiring dengan arus modal dan minat investor yang menguat.

Kautsar menyampaikan bahwa peningkatan aktivitas pasar tersebut menjadi indikator penting bahwa kepercayaan terhadap pasar modal Indonesia tetap kuat, meskipun tantangan global masih membayangi. Investor lokal dan asing sama-sama mengambil peran dalam mendorong dinamika bursa yang positif.

Menjelang awal pekan ini, analis dari MNC Sekuritas memberikan pandangan teknikal terhadap pergerakan IHSG. Mereka menyebutkan bahwa indeks saat ini berada di penghujung wave (iii) dari wave [c], yang menandakan bahwa potensi penguatan mulai terbatas dan pasar rawan mengalami koreksi teknikal.

“Penguatannya akan relatif terbatas dan rawan koreksi ke rentang area 7.186–7.319 pada label hitam,” demikian ulasan tim analis dalam riset terbaru. Meskipun demikian, IHSG masih diproyeksikan bergerak dalam kisaran support di level 7.240 dan 7.166, serta resistance di 7.382 dan 7.441.

Dengan proyeksi tersebut, investor disarankan untuk mempertimbangkan strategi buy on weakness, khususnya pada saham-saham yang memiliki fundamental kuat dan prospek jangka panjang yang menjanjikan. Saham-saham seperti PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) menjadi beberapa rekomendasi pilihan dari MNC Sekuritas.

Sinyal positif juga datang dari investor asing yang pada akhir pekan lalu mencatatkan aksi beli bersih sebesar Rp227,31 miliar. Namun, secara kumulatif sepanjang tahun berjalan, investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih senilai Rp59,50 triliun. Fakta ini mengindikasikan bahwa meski kepercayaan jangka pendek mulai pulih, investor asing masih bersikap hati-hati terhadap potensi risiko yang mungkin muncul di pasar domestik maupun global.

Sementara itu, pembukaan perdagangan hari ini dimulai dengan nada optimis. IHSG dibuka menguat ke posisi 7.366,31 dan sempat bergerak di rentang 7.362 hingga 7.375 sesaat setelah pembukaan. Berdasarkan data RTI Infokom, 239 saham mencatatkan kenaikan, sementara 99 saham melemah, dan 271 saham stagnan. Kapitalisasi pasar pun kembali meningkat menjadi Rp13.214 triliun, menandai keberlanjutan dari momentum positif pekan sebelumnya.

Sejumlah saham yang menunjukkan pergerakan signifikan sejak pembukaan di antaranya adalah CDIA, WIFI, dan SSIA yang mengalami kenaikan. Pergerakan saham-saham ini turut memberi kontribusi terhadap dorongan indeks di zona hijau.

Tren yang terbentuk dalam beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa sentimen investor masih cukup positif, namun dengan sikap yang lebih berhati-hati. Kekuatan teknikal IHSG yang mulai menyentuh batas atas menjadi salah satu sinyal bagi investor untuk melakukan penyesuaian strategi. Pendekatan trading jangka pendek dan pemilihan saham dengan prospek kuat menjadi kunci untuk menjaga imbal hasil tetap optimal.

Dalam konteks ini, keberhasilan investor dalam membaca arah pasar dan mengelola risiko akan menjadi faktor penentu. IHSG yang telah menguat signifikan tetap memiliki peluang koreksi, sehingga strategi diversifikasi dan pengelolaan portofolio secara aktif menjadi sangat relevan.

Secara keseluruhan, meskipun terdapat potensi tekanan di jangka pendek, pasar saham Indonesia masih menunjukkan fondasi yang solid dengan kapitalisasi pasar yang terus tumbuh, minat investor yang tinggi, serta kinerja sejumlah emiten yang positif. Hal ini memberi alasan bagi investor untuk tetap optimistis namun tetap waspada dalam mengambil keputusan investasi di tengah dinamika yang cepat berubah.

Terkini

BMKG: Cuaca DIY Stabil, Waspadai Pagi Hari

Senin, 28 Juli 2025 | 12:51:14 WIB

Laba Jasa Marga Naik di Semester I 2025

Senin, 28 Juli 2025 | 13:01:58 WIB

PLN Mulai Proyek PLTM di Supiori 1,2 MW

Senin, 28 Juli 2025 | 13:07:27 WIB

KAI Tambah Lokomotif Baru untuk Angkutan Barang

Senin, 28 Juli 2025 | 13:11:02 WIB

BUMN Karya Akan Dimerger Jadi Tiga

Senin, 28 Juli 2025 | 13:14:36 WIB