Grab Dukung Penyesuaian Tarif Transportasi Daring

Selasa, 22 Juli 2025 | 13:41:59 WIB
Grab Dukung Penyesuaian Tarif Transportasi Daring

JAKARTA - Di tengah upaya pemerintah mengevaluasi kembali tarif jasa transportasi daring, Grab Indonesia menyuarakan pentingnya menjaga keseimbangan antara kesejahteraan mitra pengemudi, kenyamanan pelanggan, dan keberlanjutan industri. Perusahaan aplikasi transportasi daring ini menyatakan dukungannya terhadap kajian tarif yang kini tengah digodok pemerintah, sembari menyoroti perlunya pendekatan yang proporsional dan menyeluruh.

Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy, menyampaikan bahwa pihaknya secara aktif berkoordinasi dengan berbagai lembaga pemerintah, terutama Kementerian Perhubungan, untuk mendukung pelaksanaan kebijakan yang tidak hanya adil bagi mitra pengemudi, tetapi juga memperhatikan kenyamanan pengguna dan stabilitas jangka panjang industri transportasi daring.

“Sampai saat ini, Grab terus berkoordinasi dengan instansi pemerintahan terkait, terutama Kementerian Perhubungan, untuk mendukung implementasi kebijakan yang mengedepankan kesejahteraan mitra pengemudi, kenyamanan pengguna, dan keberlangsungan industri secara keseluruhan,” ujar Tirza.

Ia menambahkan bahwa tarif jasa transportasi daring telah stagnan selama lebih dari tiga tahun. Sementara itu, di lapangan, para mitra pengemudi harus menghadapi kenaikan biaya hidup dan operasional yang tidak sedikit. Kondisi ini, menurutnya, menjadikan evaluasi tarif sebagai langkah yang penting untuk menciptakan sistem yang lebih adil bagi seluruh pemangku kepentingan.

“Sehingga, Grab melihat bahwa kajian penyesuaian biaya jasa merupakan langkah yang tepat untuk membangun ekosistem transportasi yang lebih adil, berkelanjutan, dan mengayomi semua pihak,” lanjut Tirza.

Meski mendukung kajian tersebut, Grab juga menekankan perlunya keseimbangan dalam pengambilan kebijakan. Tirza menilai bahwa setiap keputusan harus mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi berbagai kelompok pengguna, serta kondisi pasar yang kompetitif saat ini.

“Kami percaya bahwa wacana ini perlu dikaji secara menyeluruh dan proporsional karena Grab menyadari bahwa baik pengguna maupun mitra pengemudi memiliki kebutuhan dan preferensi yang beragam,” imbuhnya.

Dalam penjelasannya, Tirza juga menyoroti keberadaan berbagai platform layanan transportasi daring di pasar saat ini. Ia mengakui bahwa ada aplikasi lain yang menawarkan skema komisi lebih rendah dari 20 persen. Namun, menurutnya, hal ini bukan satu-satunya faktor yang dipertimbangkan oleh para mitra pengemudi dalam memilih platform.

“Dalam ekosistem yang terbuka dan kompetitif ini, setiap mitra memiliki keleluasaan untuk memilih platform yang paling sesuai dengan harapan dan kebutuhannya,” ujarnya.

Menurut Tirza, kualitas layanan, dukungan jangka panjang, dan komitmen perusahaan terhadap kesejahteraan mitra menjadi pembeda utama dalam industri yang semakin dinamis ini. Ia menyebut bahwa Grab tidak hanya menjadi penyedia aplikasi, tetapi juga memainkan peran penting dalam memberikan perlindungan dan pengembangan bagi mitra pengemudinya.

“Sejalan dengan itu, kami memandang bahwa usulan penurunan komisi hingga 10 persen tidak sejalan dengan prinsip keberlanjutan ekosistem secara keseluruhan,” tegas Tirza.

Tirza menjelaskan bahwa komisi yang saat ini diterapkan bukan semata-mata biaya penggunaan aplikasi, melainkan juga mencakup sejumlah layanan tambahan yang diberikan Grab kepada mitra pengemudi. Mulai dari dukungan operasional 24 jam, asuransi kecelakaan untuk mitra dan pengguna, hingga pelatihan pengembangan kapasitas dan program kesejahteraan lainnya.

“Komisi yang diterapkan saat ini digunakan tidak hanya sebagai biaya penggunaan aplikasi, tetapi juga untuk mendukung berbagai aspek penting yang dijalankan Grab bagi mitra pengemudi, seperti layanan bantuan dan operasional 24/7, asuransi kecelakaan bagi mitra dan pengguna, fasilitas edukasi dan pengembangan kapasitas, program kesejahteraan dan insentif yang bersifat sukarela,” paparnya.

Dalam kondisi biaya operasional yang terus meningkat, Grab mengklaim tetap berkomitmen menjaga keterjangkauan layanan bagi pengguna. Untuk itu, perusahaan ini menggulirkan sejumlah program strategis, seperti subsidi tarif, potongan harga, dan loyalitas pelanggan, sebagai upaya menyeimbangkan antara kebutuhan mitra dan daya beli konsumen.

“Untuk itu, Grab terus berupaya menjaga keterjangkauan layanan di tengah kenaikan biaya jasa melalui berbagai inisiatif, seperti program subsidi tarif, diskon, serta loyalitas pelanggan,” ujar Tirza.

Dengan pernyataan ini, Grab berharap dapat mengambil peran aktif dalam proses pengambilan kebijakan yang tengah dilakukan pemerintah, sembari memastikan bahwa suara mitra pengemudi dan pengguna tetap didengar dalam dinamika industri transportasi daring Indonesia.

Terkini

10 Wisata Terbaik di Trenggalek untuk Liburan Singkat

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:21:18 WIB

Penerbangan Langsung Lombok–Labuan Bajo Diresmikan

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:24:20 WIB

Pemutihan Pajak Kendaraan di Jatim

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:27:44 WIB

Poirier Pensiun dari UFC, Makhachev Beri Tribut

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:30:48 WIB