JAKARTA - TNI Angkatan Udara (TNI AU) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kemandirian industri pertahanan nasional melalui pelaksanaan Pelatihan Dasar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Pelatihan yang digelar oleh Staf Logistik TNI AU ini berlangsung selama dua hari di Bidding Room Disadaau, Mabesau, Jakarta, dan menjadi bagian dari langkah strategis TNI AU dalam mendukung program nasional Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Pelatihan TKDN ini diikuti oleh 20 peserta yang berasal dari berbagai satuan kerja TNI AU yang memiliki peran langsung dalam proses pengadaan barang dan jasa. Peserta berasal dari unsur kedinasan hingga inspektorat, yang menjadi ujung tombak dalam memastikan setiap pengadaan memenuhi standar TKDN. Fokus utama dari pelatihan ini adalah meningkatkan pemahaman teknis dan regulatif terkait penghitungan komponen dalam negeri, sehingga dapat mengoptimalkan peran para peserta dalam memperkuat penggunaan produk nasional di sektor pertahanan.
Dalam sambutannya, yang dibacakan oleh Paban I/Ren Slogau Kolonel Tek Iwan Kristanto, Aslog Kasau Marsda TNI Nur Surachman, S.E., M.M., menegaskan pentingnya pelatihan ini sebagai upaya membangun tata kelola pengadaan yang transparan dan efisien. “Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat keterampilan personel dalam memastikan bahwa pengadaan barang dan jasa di lingkungan TNI AU sesuai dengan ketentuan TKDN, sehingga dapat meningkatkan penggunaan produk dalam negeri,” ujarnya.
Pelatihan TKDN tidak hanya memberikan pemahaman regulasi dan kebijakan, tetapi juga mendukung misi strategis TNI AU untuk membangun postur logistik yang tangguh, mandiri, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Hal ini sejalan dengan semangat TNI AU AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis) yang digelorakan oleh Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M.
Sebagai bagian dari implementasi program P3DN, pelatihan ini menegaskan bahwa keberpihakan terhadap produk dalam negeri bukan sekadar formalitas administratif. Lebih jauh, hal ini merupakan wujud nyata dukungan TNI AU terhadap kedaulatan ekonomi nasional sekaligus meningkatkan kualitas belanja pertahanan yang efektif, akuntabel, dan berkelanjutan.
Pelatihan ini diharapkan menjadi modal penting dalam membangun sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi dalam pengelolaan logistik berbasis TKDN, yang pada akhirnya memperkuat daya saing industri pertahanan nasional di tingkat global.
TNI AU juga menempatkan program peningkatan penggunaan produk dalam negeri sebagai prioritas dalam pengadaan logistik, mengingat sektor pertahanan menjadi salah satu pilar penting dalam menjaga kedaulatan dan keamanan nasional. Melalui peningkatan TKDN, TNI AU mendukung terciptanya ekosistem industri pertahanan yang mandiri dan berdaya saing.
Dengan pelatihan ini, TNI AU berupaya meminimalisir ketergantungan pada produk impor sekaligus mendorong inovasi dan produksi dalam negeri agar mampu memenuhi kebutuhan strategis pertahanan negara.
Ke depan, pelatihan TKDN akan menjadi program rutin yang terus diperbaharui dan disesuaikan dengan perkembangan regulasi serta teknologi, demi menjaga sinergi antara TNI AU dan industri dalam negeri.
Melalui langkah nyata ini, TNI AU berkontribusi aktif dalam mewujudkan kemandirian logistik pertahanan yang berkelanjutan, mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus menjaga kedaulatan negara dari berbagai ancaman modern.