cara menghemat air

Berbagai Cara Menghemat Air dalam Kehidupan Sehari-hari

Berbagai Cara Menghemat Air dalam Kehidupan Sehari-hari
cara menghemat air

JAKARTA - Cara menghemat air adalah langkah penting yang perlu dilakukan oleh semua orang demi menjaga keberlangsungan hidup. 

Walaupun air terlihat melimpah dan mudah diakses dari berbagai sumber seperti PAM, sumur, maupun air galon, bukan berarti penggunaannya bisa dilakukan sembarangan.

Jika air digunakan secara berlebihan tanpa mempertimbangkan dampaknya, maka lambat laun cadangan air di bumi akan menyusut. 

Saat hal ini terjadi, seluruh makhluk hidup akan menghadapi kesulitan besar dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka. Maka dari itu, sangat penting untuk mulai membiasakan diri menggunakan air secara bijak.

Dalam tulisan ini akan dijabarkan beberapa cara praktis yang bisa dilakukan agar penggunaan air menjadi lebih efisien, demi menjaga ketersediaannya untuk masa depan. 

Mari kita simak langkah-langkah yang dapat diterapkan sebagai bagian dari cara menghemat air.

Pentingnya Air bagi Kehidupan Kita

Air merupakan elemen penting dalam hampir seluruh aktivitas manusia sehari-hari, mulai dari memasak, minum, mandi, mencuci pakaian dan kendaraan, hingga menyiram tanaman. 

Bagi mereka yang tinggal di kawasan perkotaan dengan fasilitas yang lengkap, keberadaan air mungkin terasa sangat mudah diakses dan seolah tidak akan pernah habis.

Namun, situasinya sangat berbeda di beberapa wilayah terpencil seperti desa-desa di pegunungan atau daerah-daerah di benua Afrika yang kerap dilanda kekeringan. 

Di tempat-tempat tersebut, air bersih menjadi sumber daya yang sangat langka dan bernilai tinggi. 

Ketiadaan air bersih dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia, karena bisa menyebabkan berbagai gangguan serius mulai dari dehidrasi hingga munculnya penyakit-penyakit berbahaya.

Cara Menghemat Air

Kamu tentu bisa membayangkan betapa pentingnya setiap tetes air bersih yang selama ini digunakan dalam keseharian. Karena itu, sebaiknya hentikan kebiasaan membuang air secara sia-sia. 

Upaya untuk menjaga ketersediaan air dapat dimulai dari langkah-langkah sederhana di lingkungan rumah dan dari diri sendiri. 

Salah satu cara menghemat air yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan kebiasaan bijak dalam penggunaan air setiap hari. Berikut ini panduan selengkapnya:

Mencuci dalam Jumlah Banyak

Sebaiknya hindari mencuci pakaian dalam jumlah besar sekaligus, terutama bila kamu menggunakan mesin cuci. Mesin cuci biasanya membutuhkan air dalam jumlah yang banyak dan menghasilkan limbah air yang langsung terbuang. 

Untuk menguranginya, kamu bisa mengatur waktu mencuci setiap dua atau tiga hari sekali. Dengan begitu, jumlah air limbah akan berkurang. Selain lebih hemat air, cara ini juga dapat membantu mengurangi konsumsi listrik.

Menjadwalkan Penyiraman Tanaman dan Pencucian Kendaraan

Untuk aktivitas yang tidak dilakukan setiap hari seperti menyiram tanaman atau mencuci kendaraan, sebaiknya dibuat jadwal tertentu agar air digunakan secara lebih efisien. 

Contohnya, menyiram tanaman saat musim kering atau mencuci kendaraan hanya ketika terlihat benar-benar kotor. 

Saat menyiram tanaman, gunakan selang dengan semprotan yang bisa dikendalikan agar air tidak terus mengalir. Ketika mencuci kendaraan, kamu bisa menggunakan alat penyemprot bertekanan tinggi. 

Meskipun keluaran airnya tampak besar, tekanan tinggi memungkinkan air menjangkau permukaan yang lebih luas sehingga penggunaannya lebih hemat dibanding selang biasa.

Jangan Biarkan Keran Menetes Terus-menerus

Pada saat melakukan rutinitas seperti menyikat gigi atau mencuci wajah, sering kali air keran dibiarkan mengalir tanpa henti. Kebiasaan seperti ini menyebabkan pemborosan air. 

Cobalah untuk mematikan keran saat tidak digunakan, lalu hidupkan kembali jika air memang dibutuhkan. Membiasakan hal ini bisa membantu mengurangi pemborosan dan menjaga ketersediaan air bersih.

Memasak Air Seperlunya

Saat sedang memasak, baik untuk menyeduh teh, kopi, atau membuat mi instan, sebaiknya ukur kebutuhan air dengan tepat. Sering kali air yang dimasak terlalu banyak dan sisanya dibuang percuma ke wastafel. 

Untuk menghindari pemborosan, cukup isi panci atau ketel sesuai jumlah yang dibutuhkan saja. Langkah ini tidak hanya membantu menghemat air, tapi juga lebih efisien dalam penggunaan listrik dan gas.

Kurangi Waktu Mandi yang Terlalu Lama

Mandi dalam waktu lama memang terasa menyegarkan, namun kebiasaan ini justru bisa menyebabkan penggunaan air yang berlebihan di rumah. 

Sebagai solusi, pertimbangkan untuk menggunakan shower sebagai pengganti bak mandi, karena shower dapat membantu membatasi jumlah air yang keluar. 

Meski begitu, pastikan untuk mematikan aliran air saat kamu sedang menggunakan sabun atau sampo agar air tidak terus mengalir sia-sia.

Manfaatkan Air Hujan

Ketika musim hujan tiba, ada baiknya menyiapkan wadah atau tempat khusus untuk menampung air hujan. Air tersebut bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti menyiram tanaman atau membersihkan lantai. 

Namun, pastikan tempat penampungan air hujan tersebut tertutup rapat agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab penyakit demam berdarah.

Segera Tangani Pipa atau Keran yang Bocor

Jangan menunda untuk memperbaiki pipa atau keran yang mengalami kebocoran, karena kamu mungkin tak menyadari seberapa besar volume air yang terbuang begitu saja. 

Jika dijumlahkan, air yang hilang dari kebocoran ini bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan air selama beberapa hari bahkan sampai satu bulan. 

Jika perbaikan belum memungkinkan, kamu bisa menampung air yang bocor tersebut di ember agar bisa digunakan kembali.

Manfaatkan Filter Air

Untuk kamu yang sering membeli air dalam kemasan galon, memakai filter air bisa jadi solusi hemat jangka panjang. 

Dengan alat penyaring air ini, kamu bisa menggunakan air keran di rumah secara langsung untuk diminum setelah disaring, sehingga tak perlu terus membeli air galon. 

Walaupun biaya awal pembelian filter air mungkin cukup tinggi, dalam waktu lama pengeluaranmu untuk membeli air kemasan akan jauh berkurang.

Gunakan Pemanas Air Point of Use

Pemanas air jenis point of use bisa menjadi pilihan tepat untuk menghemat air. Alat ini memanaskan air secara langsung di tempat pemakaian sehingga kamu tidak perlu membuang air dingin sambil menunggu air menjadi hangat. 

Dengan permintaan air panas yang tinggi, pemanas kecil ini efektif mengurangi pemborosan air dan juga tidak memerlukan ruang penyimpanan yang besar.

Manfaatkan Kembali Air Bekas

Salah satu cara untuk menghemat air adalah dengan memakai ulang air bekas yang masih layak, seperti air setelah mencuci buah atau sayuran, serta air bekas rendaman beras.

Air ini bisa digunakan kembali untuk menyiram tanaman sehingga tidak terbuang percuma.

Gunakan Sabun dengan Takaran yang Pas

Baik sabun cuci piring maupun sabun untuk mencuci pakaian, penggunaan sabun secara berlebihan akan menghasilkan busa yang banyak sehingga membutuhkan lebih banyak air untuk membilas. 

Oleh karena itu, gunakan sabun secukupnya agar air yang dipakai untuk membilas tidak berlebihan.

Kumpulkan Air Bekas Cucian Sayur dan Buah

Membersihkan sayur dan buah dengan air mengalir secara terus-menerus sering membuat penggunaan air menjadi berlebihan. 

Sebaiknya, biasakan menampung air bekas cucian tersebut atau membersihkan sayur dan buah di dalam wadah berisi air. Cara ini membantu mengurangi konsumsi air secara signifikan.

Berwudhu dengan Air dari Ember

Jika selama ini kamu biasa berwudhu langsung dari keran, cobalah beralih menggunakan air yang ditampung dalam ember.

Cara ini jauh lebih efisien dalam menghemat penggunaan air dibandingkan membiarkan keran mengalir saat berwudhu.

Kurangi Penggunaan Botol Plastik

Botol plastik tidak hanya kurang efisien jika dipakai berulang kali, tapi juga berpotensi merusak sumber air di tanah karena sulit terurai secara alami. 

Proses penguraiannya sangat lama dan bahan kimia berbahaya dalam plastik bisa mencemari tanah serta air. Oleh sebab itu, sebaiknya hindari penggunaan botol plastik sekali pakai dan pilihlah botol minum yang bisa diisi ulang berkali-kali.

Fakta Suplai Air di Dunia

Walaupun air tampak melimpah di Bumi, sebenarnya air bersih yang bisa digunakan manusia hanya sekitar 3% dari keseluruhan air yang tersedia. Berikut ini beberapa fakta penting mengenai pasokan air di dunia:

  • -Sekitar 71% permukaan Bumi tertutup air, menurut The United States Geological Survey Water Science School.
  • -Total pasokan air di dunia mencapai 332,5 juta mil kubik.
  • -Sekitar 97% dari air Bumi berupa air laut yang mengandung garam, sehingga hanya 3% yang merupakan air tawar.
  • -Dari seluruh air tawar tersebut, 69% membeku dalam bentuk es dan gletser, sedangkan 30% terdapat di dalam tanah.
  • -Hanya sekitar 0,26% air tawar berada di danau.
  • -Air yang ada di atmosfer hanya sekitar 0,001% dari seluruh air di dunia.
  • -Pada tahun 2050, PBB memperkirakan permintaan air dunia akan meningkat hingga 30% akibat pertumbuhan populasi.
  • -Lebih dari 80% limbah cair kembali ke lingkungan tanpa pengolahan atau penggunaan ulang.
  • -Sejak tahun 1900, sekitar 71% lahan basah alami di dunia telah hilang karena aktivitas manusia.
  • -PBB melaporkan 2,1 miliar orang belum memiliki akses air minum aman di rumah, dengan 844 juta di antaranya tidak mendapatkan layanan air minum dasar. 

-Dari jumlah tersebut, 263 juta harus menempuh perjalanan lebih dari 30 menit untuk mendapatkan air bersih.

  • Sebanyak 159 juta orang masih mengonsumsi air dari sumber yang belum diolah, seperti sungai dan danau, yang berisiko terhadap kesehatan.
  • Saat ini, ada sekitar 663 juta orang yang hidup tanpa persediaan air bersih di dekat rumah mereka.

Manfaat Menghemat Air yang Jarang Diperhatikan

Selain penting untuk kelangsungan hidup manusia, ada beberapa alasan lain mengapa kamu perlu menghemat air. Berikut beberapa manfaat dari penghematan air:

Mencegah Kekeringan

Dengan menghemat air, kamu dapat mengurangi risiko kekeringan dan kelangkaan air selama musim kemarau. Ini berarti sumur di rumah akan tetap aman dan tidak kekurangan air saat musim kering datang.

Menjaga Ketersediaan Pangan

Air sangat dibutuhkan dalam proses pengolahan makanan. Jika pasokan air menurun, hal ini dapat berdampak negatif pada persediaan makanan yang tersedia.

Melindungi Lingkungan

Mengurangi penggunaan air juga membantu menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini karena energi yang dibutuhkan untuk mengolah dan mendistribusikan air ke rumah, pusat industri, bisnis, serta pertanian menjadi lebih sedikit, sehingga polusi berkurang dan konsumsi bahan bakar dapat ditekan.

Sebagai penutup, menerapkan cara menghemat air bukan hanya mengurangi tagihan, tapi juga menjaga kelestarian sumber daya untuk masa depan yang lebih baik.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index