BMKG

BMKG Ingatkan Warga Tetap Waspada Potensi Banjir

BMKG Ingatkan Warga Tetap Waspada Potensi Banjir
BMKG Ingatkan Warga Tetap Waspada Potensi Banjir

JAKARTA - Balikpapan kembali dihadapkan pada cuaca ekstrem. Pagi yang biasanya tenang di Kota Minyak berubah menjadi penuh kewaspadaan menyusul peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan.

Sejak dini hari, tepatnya pukul 04.00 Wita, awan kelabu mulai menggantung rendah di atas langit Balikpapan. Rintik hujan perlahan berubah menjadi guyuran deras yang disertai kilat, petir, dan angin kencang. Fenomena ini bukan sekadar cuaca harian biasa, tetapi bagian dari sistem tekanan udara yang lebih luas yang tengah melanda sebagian besar wilayah Kalimantan Timur.

Menurut Kepala BMKG SAMS Sepinggan, Kukuh Rubidianto, pola hujan saat ini menunjukkan indikasi keberlanjutan hingga beberapa jam ke depan. Dalam wawancara bersama RRI pada Senin 15 JULI 2025, Kukuh menjelaskan bahwa intensitas hujan berkisar dari ringan hingga sedang, namun berpotensi meningkat dalam waktu dekat.

“Intensitas hujan saat ini mulai dari ringan hingga sedang. Masyarakat perlu berhati-hati dan waspada, khususnya yang tinggal di wilayah rawan banjir, karena hujan diperkirakan masih akan berlanjut. Informasi selanjutnya akan kami perbarui,” tegas Kukuh.

Peringatan Dini untuk Wilayah Rawan

Wilayah-wilayah tertentu di Kota Balikpapan seperti Gunung Sari, Damai, dan kawasan Muara Rapak dikenal sebagai daerah dengan kontur tanah miring dan sistem drainase yang belum optimal. Dalam kondisi hujan lebat seperti saat ini, wilayah-wilayah tersebut masuk dalam kategori rawan banjir dan longsor.

BMKG pun mengingatkan agar masyarakat di kawasan tersebut memantau perkembangan cuaca secara berkala dan tidak menyepelekan tanda-tanda bahaya, seperti aliran air yang meluap, genangan tak biasa, atau bunyi-bunyi tanah yang retak.

Selain itu, angin kencang yang menyertai hujan berpotensi menyebabkan kerusakan pada pohon, baliho, hingga tiang listrik. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk menghindari berlindung di bawah pohon saat hujan disertai petir berlangsung dan tidak melakukan aktivitas luar ruangan yang tidak mendesak.

Pantauan Kondisi Lapangan

Hingga pukul 09.00 Wita, sejumlah titik di Balikpapan telah dilaporkan mengalami genangan, terutama di area Jalan MT Haryono, simpang Plaza Balikpapan, dan kawasan sekitar Pelabuhan Semayang. Para pengendara harus berhati-hati karena jarak pandang menurun drastis dan permukaan jalan menjadi licin.

Petugas Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum turut dikerahkan untuk membantu mengurai kemacetan dan membersihkan saluran air yang tersumbat. Beberapa relawan kebencanaan juga sudah bersiaga di pos-pos pantau banjir yang telah disiagakan sebelumnya sejak awal musim hujan.

Cuaca Ekstrem Akibat Fenomena Atmosfer

BMKG menjelaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem saat ini merupakan dampak dari beberapa fenomena atmosfer yang saling berinteraksi, di antaranya:

Aktivitas gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) yang sedang aktif di wilayah Indonesia bagian tengah,

Konsentrasi uap air yang tinggi akibat pemanasan global yang meningkatkan potensi hujan intens,

Sirkulasi siklonik di perairan sekitar Laut Jawa dan Kalimantan bagian timur yang memperkuat pertumbuhan awan-awan konvektif penyebab hujan lebat.

Kombinasi ketiga faktor tersebut menjadikan wilayah Kalimantan Timur, termasuk Balikpapan, rentan mengalami hujan lebat dalam beberapa hari ke depan.

Imbauan dan Tindakan Pencegahan

BMKG mendorong masyarakat untuk:

Mengikuti informasi cuaca terkini dari kanal resmi BMKG seperti website, aplikasi Info BMKG, dan media sosial.

Menjauh dari lokasi-lokasi dengan potensi bencana hidrometeorologi, seperti sungai, perbukitan, dan saluran air yang dangkal.

Mengamankan barang-barang penting dan dokumen, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan genangan.

Menghindari perjalanan jarak jauh jika tidak dalam kondisi darurat.

Memastikan atap, talang air, dan saluran pembuangan rumah dalam kondisi bersih dan tidak tersumbat.

Kepala BPBD Kota Balikpapan, Sutarjo Wibowo, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiagakan satuan tugas reaksi cepat (TRC) di lima kecamatan utama. Jika kondisi memburuk, tim evakuasi akan segera diturunkan ke lapangan untuk membantu warga terdampak.

“Kami siap bergerak sewaktu-waktu apabila situasi berubah menjadi darurat. Kami juga bekerja sama dengan TNI, Polri, dan relawan untuk evakuasi serta logistik,” ujar Sutarjo.

Edukasi Jangka Panjang dan Mitigasi

Dalam jangka panjang, Pemerintah Kota Balikpapan berencana memperluas sistem deteksi dini banjir dan membangun sistem drainase berbasis digital. Program tersebut bertujuan mengurangi risiko bencana akibat cuaca ekstrem, terutama di era perubahan iklim yang semakin sulit diprediksi.

Sementara itu, edukasi publik soal tanggap darurat bencana dan kesiapan menghadapi cuaca ekstrem terus digalakkan melalui sekolah-sekolah, komunitas RT/RW, dan kelompok masyarakat sadar bencana.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index