JAKARTA - Penyelenggaraan turnamen bola basket 3x3 di Nabire baru-baru ini menjadi momentum penting bagi perkembangan olahraga bola basket di Papua Tengah. Ketua Umum Pengurus Provinsi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) Papua Tengah, Abeth Abraham You, hadir langsung menyaksikan dan memberikan dukungan penuh terhadap gelaran turnamen yang menurutnya merupakan langkah strategis dalam mencari bibit-bibit pemain basket berbakat yang kelak bisa menapak karier profesional.
Abeth menilai bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar ajang kompetisi biasa. Turnamen ini memiliki nilai lebih, yakni sebagai sarana pencarian potensi dan pembinaan generasi muda di bidang olahraga bola basket yang semakin digemari di kalangan pemuda Papua Tengah. "Sebagai Ketua Umum Cabor PERBASI Papua Tengah, saya memandang turnamen 3x3 ini sebagai kegiatan yang sangat bagus. Ini merupakan yang pertama saya lihat sejak Nabire menjadi ibu kota Provinsi Papua Tengah, dan saya sangat mengapresiasi semangat kompetisi yang ditunjukkan sejak proses pendaftaran tim," ujarnya.
Abeth tidak menampik bahwa turnamen 3x3 di Nabire menjadi tanda positif bagi ekosistem olahraga basket di wilayahnya. Di tengah keterbatasan fasilitas, semangat para peserta sangat luar biasa, dan hal tersebut menjadi bukti bahwa minat dan bakat olahraga bola basket di Papua Tengah sangat besar. “Saya berharap kegiatan seperti ini bisa digelar di berbagai kabupaten/kota di Papua Tengah. Turnamen ini bukan sekadar ajang olahraga, tetapi juga menjadi wadah positif dalam mengisi hari libur dan membangun karakter generasi muda melalui sportivitas,” lanjut Abeth.
Format basket 3x3 sendiri tengah mengalami lonjakan popularitas, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di tingkat internasional. Format ini menawarkan permainan yang lebih cepat dan dinamis dibandingkan dengan bola basket tradisional 5 lawan 5. Oleh sebab itu, turnamen 3x3 dapat menjadi wahana yang efektif untuk mengasah kemampuan teknik, kecerdasan bertanding, serta kerja sama tim para atlet muda.
Kehadiran turnamen ini, di samping sebagai ajang kompetisi, juga menjadi salah satu cara strategis untuk meningkatkan kualitas pemain dalam persiapan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII yang akan digelar di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. PON menjadi salah satu momen terbesar dalam dunia olahraga tanah air yang membutuhkan persiapan matang, khususnya dalam menghadirkan atlet-atlet terbaik dari berbagai daerah.
Abeth juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada panitia penyelenggara dan seluruh komunitas bola basket yang mendukung terselenggaranya turnamen ini. Tidak lupa, ia memberikan apresiasi khusus kepada Akademi Keperawatan (Akper) Nabire yang telah memberikan izin penggunaan lapangan sebagai tempat berlangsungnya pertandingan. "Walaupun fasilitas olahraga bola basket di Nabire masih sangat terbatas, semangat anak-anak muda dalam bermain dan berkompetisi sangat tinggi, mulai dari jenjang SD, SMP, SMA/SMK, hingga kalangan umum," kata Abeth.
Semangat tinggi para pemain muda yang berlaga dalam turnamen ini menjadi salah satu tanda bahwa bibit-bibit unggul bola basket di Papua Tengah siap untuk diasah lebih lanjut. Kegiatan seperti ini juga berfungsi sebagai arena seleksi dan pembinaan bagi para atlet potensial. Melalui proses kompetisi yang berlangsung ketat, para pelatih dan pengurus dapat mengamati siapa saja pemain yang layak dipersiapkan untuk jenjang kompetisi yang lebih tinggi.
Abeth menegaskan bahwa turnamen bola basket 3x3 di Nabire bukan hanya sekadar hiburan atau kegiatan rutin, melainkan bagian dari upaya besar membangun fondasi pembinaan olahraga bola basket di Papua Tengah secara berkelanjutan. "Ini adalah bagian dari upaya kami membangun fondasi pembinaan olahraga bola basket di Papua Tengah secara berkelanjutan," tuturnya.
Papua Tengah sebagai provinsi baru tentu memiliki tantangan tersendiri dalam pengembangan berbagai bidang, termasuk olahraga. Namun dengan adanya turnamen seperti ini, langkah-langkah positif telah diambil untuk memperkuat pondasi olahraga dan membuka peluang bagi generasi muda untuk berprestasi. Selain itu, turnamen 3x3 yang digelar ini menjadi kesempatan bagi komunitas lokal untuk lebih aktif dalam mengembangkan olahraga dan mempererat solidaritas sosial antar pemain dan penonton.
Kegiatan ini juga merupakan contoh bagaimana olahraga dapat menjadi media pembentukan karakter positif seperti disiplin, sportivitas, kerja sama, dan semangat juang. Nilai-nilai tersebut sangat dibutuhkan tidak hanya di lapangan pertandingan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari generasi muda.
Dukungan penuh dari pengurus PERBASI Papua Tengah diharapkan akan mendorong lebih banyak turnamen dan kegiatan serupa di berbagai wilayah. Abeth menyampaikan harapannya agar semangat yang sudah muncul dari turnamen 3x3 di Nabire dapat menyebar ke seluruh pelosok Papua Tengah. "Saya berharap turnamen seperti ini dapat menjadi agenda rutin dan diadakan di berbagai daerah. Dengan begitu, proses pencarian dan pembinaan pemain basket semakin maksimal," imbuhnya.
Selain aspek pembinaan dan pencarian bibit pemain, turnamen ini juga diharapkan dapat menumbuhkan minat masyarakat luas terhadap olahraga bola basket. Semakin banyak anak muda yang tertarik dan terlibat dalam olahraga ini, semakin besar pula peluang lahirnya atlet berprestasi yang kelak mampu mengangkat nama daerah bahkan nasional di tingkat internasional.
Melalui dukungan komunitas, lembaga pendidikan, pemerintah daerah, serta berbagai pihak yang peduli, pembinaan bola basket di Papua Tengah dapat terus berkembang dan memberikan hasil yang membanggakan. Apalagi, potensi alam dan sumber daya manusia yang besar di wilayah ini menjadi modal penting untuk memperkuat cabang olahraga ini.
Turnamen 3x3 di Nabire menjadi awal yang menggembirakan. Diharapkan, acara serupa akan terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi kemajuan olahraga basket di Papua Tengah. Semangat juang dan komitmen tinggi dari para pemain muda serta dukungan berkelanjutan dari pengurus PERBASI menjadi kunci sukses pengembangan olahraga ini di masa depan.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan gelombang baru pemain basket berbakat akan muncul dari daerah ini, dan Papua Tengah dapat menjadi salah satu lumbung atlet basket nasional. Pembinaan yang terarah dan berkelanjutan tentu akan melahirkan para pemain yang tidak hanya memiliki kemampuan teknis tinggi, tetapi juga mental bertanding yang tangguh dan karakter yang kuat.
Abeth Abraham You dan jajaran pengurus PERBASI Papua Tengah terus berkomitmen mengawal dan mendukung proses tersebut agar bola basket di provinsi ini dapat menjadi cabang olahraga yang semakin diperhitungkan dan membawa kebanggaan bagi masyarakat Papua Tengah dan Indonesia secara keseluruhan.