JAKARTA - Sepak bola bukan sekadar pertandingan olahraga, melainkan juga cermin budaya dan jiwa sebuah komunitas. Di Alor, antusiasme masyarakat terhadap sepak bola begitu besar, mencerminkan kecintaan mereka terhadap permainan ini. Namun, semangat tinggi tersebut kadang ikut membawa dampak negatif, terutama dalam perilaku suporter yang masih kerap terjebak dalam emosional berlebihan saat mendukung tim kesayangan.
Pemerhati sepak bola lokal, Beno Karibera, secara terbuka menyampaikan perhatian serius terkait fenomena ini. Dalam pandangannya, suporter sepak bola di Alor masih perlu membenahi cara mereka menyalurkan dukungan agar lebih menjunjung sportivitas dan menghindari tindakan yang bisa menimbulkan konflik atau keributan.
Menurut Beno, euforia kemenangan yang meluap seringkali membuat para penonton lupa akan aturan dan batasan dalam berperilaku di lapangan maupun tribun. Kondisi ini berpotensi menimbulkan perselisihan antar suporter, bahkan hingga kerusuhan yang merugikan berbagai pihak. Padahal, inti dari semangat sepak bola sejatinya adalah menyatukan, bukan memecah belah masyarakat.
“Orang Alor itu egonya tinggi, semua mau menang. Tapi sepak bola itu mempersatukan,” ungkap Beno pada Minggu, 6 Juli 2025. Pernyataan ini menggambarkan betapa kuatnya hasrat kemenangan di antara masyarakat, sekaligus mengingatkan akan pentingnya menyeimbangkan gairah tersebut dengan sikap saling menghargai.
Fenomena ini bukan hal yang asing di berbagai daerah, namun penting bagi komunitas sepak bola Alor untuk menyikapinya secara bijak. Perilaku suporter yang emosional dan cenderung mudah terpancing dapat merusak citra olahraga dan memecah belah kebersamaan yang selama ini dibangun. Oleh karena itu, upaya edukasi dan pembinaan terhadap suporter harus menjadi prioritas agar tercipta suasana pertandingan yang aman, nyaman, dan penuh respek.
Selain itu, peran klub dan pengelola pertandingan juga sangat krusial dalam menegakkan aturan dan memfasilitasi komunikasi antara suporter. Dengan pendekatan yang inklusif dan humanis, diharapkan bisa mengurangi gesekan dan membangun solidaritas yang kuat antar pendukung berbagai tim.
Dukungan terhadap tim favorit memang adalah hal yang wajar dan bahkan dianjurkan dalam dunia olahraga. Namun, jika hal tersebut berubah menjadi rivalitas yang berujung pada konflik, maka sebenarnya semangat sejati sepak bola itu sendiri telah tergeser. Beno menekankan bahwa sepak bola seharusnya menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai lapisan masyarakat, memperkuat rasa persaudaraan dan kebanggaan bersama.
Melalui dialog terbuka dan sosialisasi yang konsisten, para suporter diharapkan dapat lebih memahami pentingnya sportivitas dalam berolahraga. Sikap positif ini juga akan memperkaya pengalaman menonton pertandingan dan meningkatkan kualitas kompetisi secara keseluruhan.
Tidak kalah penting, masyarakat luas juga dapat berkontribusi dengan memberikan contoh perilaku yang baik dan menolak segala bentuk kekerasan atau provokasi selama pertandingan. Dengan demikian, sepak bola di Alor bisa menjadi ajang hiburan yang membanggakan dan sarana pembangunan karakter.
Refleksi Beno Karibera sekaligus menjadi panggilan bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia sepak bola Alor—dari pemain, pelatih, ofisial, hingga suporter dan pengelola pertandingan—untuk bersama-sama menjaga dan mengembangkan budaya sportivitas. Kemenangan memang penting, tapi nilai-nilai persatuan dan saling menghargai jauh lebih berharga dan harus selalu diutamakan.
Di masa depan, diharapkan ada program-program pembinaan khusus untuk suporter yang tidak hanya mengedepankan aspek hiburan, tetapi juga pendidikan karakter dan pengendalian emosi. Dengan demikian, komunitas sepak bola Alor dapat tumbuh lebih sehat dan harmonis, menjadikan olahraga ini sebagai sumber kebanggaan dan inspirasi bagi generasi muda.
Singkat kata, semangat yang membara dalam mendukung tim kesayangan harus dibarengi dengan kesadaran bahwa sepak bola adalah olahraga yang mempersatukan, bukan memecah belah. Pesan Beno Karibera menjadi pengingat penting bahwa di balik euforia dan gairah pertandingan, sportivitas harus selalu menjadi pijakan utama.