JAKARTA - Piala Presiden 2025 kembali hadir sebagai salah satu ajang pramusim paling bergengsi di kancah sepak bola nasional. Tahun ini, perhelatan dibuka dengan pertandingan spesial yang mempertemukan Liga Indonesia All Star melawan Dewa United Banten FC, sebuah duel yang menjadi sorotan karena melibatkan deretan pemain terbaik dari Liga 1 serta tim penuh semangat dari Tangerang Selatan yang mencuri perhatian musim lalu.
Laga ini tidak hanya menjadi penanda dimulainya turnamen, tetapi juga menjadi tolok ukur performa individu dan tim menjelang kompetisi Liga 1 yang akan segera bergulir. Diselenggarakan di Stadion Gelora Bung Karno, pertandingan ini dipastikan akan menjadi magnet besar bagi penonton, baik di stadion maupun pemirsa televisi nasional.
Penyelenggara turnamen menegaskan bahwa kehadiran tim All Star bukan semata ajang hiburan, namun juga sebagai bentuk apresiasi terhadap para pemain terbaik yang konsisten tampil menonjol selama musim lalu. Tim All Star Liga Indonesia dibentuk dengan melibatkan pelatih pilihan dan berbagai bintang yang selama ini menjadi pilar klub-klub besar.
“Kami ingin menjadikan laga pembuka ini sebagai perayaan sepak bola Indonesia, menampilkan talenta terbaik dan membangun semangat positif sebelum musim baru dimulai,” ujar Ketua Panitia Piala Presiden 2025, Rachmat Darmawan.
All Star Liga 1: Gabungan Kekuatan Terbaik
Tim Liga Indonesia All Star terdiri dari para pemain yang dipilih berdasarkan performa mereka sepanjang musim 2024/2025. Nama-nama seperti Ilija Spasojevic, Stefano Lilipaly, Marc Klok, hingga Muhammad Riyandi masuk dalam daftar, menunjukkan kualitas dan kedalaman skuad All Star kali ini.
Para pemain ini dibimbing oleh pelatih kepala asal Korea Selatan yang baru menandatangani kontrak di Indonesia dan memiliki rekam jejak luar biasa di Asia Timur. Tujuannya, agar ada kombinasi antara strategi modern dan pemahaman karakteristik sepak bola lokal.
Meski hanya bermain sebagai tim khusus untuk satu laga, sinergi antar pemain tidak bisa diremehkan. Latihan intensif selama seminggu dilakukan agar para pemain mampu memahami filosofi permainan pelatih dan membangun chemistry antarpemain.
“Kami semua antusias bermain untuk tim All Star. Ini kesempatan langka dan kami ingin memberikan pertunjukan terbaik untuk para fans,” kata Stefano Lilipaly dalam konferensi pers sebelum laga.
Dewa United Banten FC: Tantangan Serius dari Klub Papan Atas Baru
Sementara itu, Dewa United Banten FC bukan lawan sembarangan. Klub yang musim lalu tampil mengesankan dan sukses bertahan di papan tengah klasemen kini tampil dengan komposisi tim yang lebih matang. Di bawah asuhan pelatih asal Brasil, tim ini dinilai memiliki perpaduan ideal antara pemain muda potensial dan sejumlah legiun asing yang sarat pengalaman.
Dewa United juga dikenal dengan gaya bermain menyerang dan transisi cepat dari lini tengah. Beberapa pemain seperti Egy Maulana Vikri dan Risto Mitrevski akan menjadi kunci dalam membongkar pertahanan All Star yang mungkin masih mencari keselarasan di awal pertandingan.
Pelatih kepala Dewa United menilai laga kontra tim All Star akan menjadi ujian mental sekaligus sarana evaluasi tim secara menyeluruh.
“Kami tahu ini bukan laga biasa. Bermain melawan para pemain terbaik dari berbagai klub menjadi tantangan tersendiri. Tapi kami siap membuktikan kapasitas kami,” kata pelatih Dewa United, Roberto Carlos Mario Gómez.
Sorotan Strategi dan Eksperimen Formasi
Karena berada dalam format turnamen pramusim, laga ini membuka ruang eksplorasi strategi. Pelatih tim All Star diperkirakan akan mencoba berbagai kombinasi pemain, khususnya di lini tengah dan depan, untuk menemukan formasi paling solid.
Di sisi lain, Dewa United diprediksi tampil lebih serius secara taktis dengan menggunakan pola permainan tetap seperti yang diterapkan pada musim lalu. Mereka akan bermain dalam formasi 4-3-3 dengan mengandalkan kecepatan sayap dan tusukan dari lini kedua.
Menarik untuk ditunggu, apakah skuad All Star mampu mengatasi kekompakan Dewa United, atau justru Dewa yang berhasil mengeksploitasi kelemahan koordinasi tim gabungan tersebut.
Panggung Bagi Bintang Muda dan Pemain Pelapis
Pertandingan ini juga menjadi kesempatan penting bagi para pemain muda maupun pelapis di kedua tim. Bagi pemain yang ingin menunjukkan diri ke pelatih timnas atau calon klub baru, laga seperti ini menjadi panggung emas.
Nama-nama seperti Arkhan Kaka, Marselino Ferdinan, dan Pratama Arhan disebut-sebut sebagai calon starter yang akan mendapat menit bermain signifikan. Tak hanya menjadi hiburan, laga ini juga akan menjadi indikator perkembangan talenta muda Indonesia.
Antusiasme Penonton dan Komitmen Penyelenggara
Antusiasme publik terhadap pertandingan ini sudah terlihat dari penjualan tiket yang dikabarkan hampir habis dua hari sebelum pertandingan. PSSI dan panitia pelaksana memastikan bahwa seluruh prosedur keamanan dan kenyamanan telah dipersiapkan.
“Kami ingin menjadikan Piala Presiden bukan hanya agenda tahunan, tapi juga festival sepak bola nasional. Semua persiapan kami lakukan demi pengalaman terbaik bagi suporter,” ujar Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Selain itu, laga ini juga disiarkan secara langsung di stasiun TV nasional dan platform streaming digital untuk menjangkau seluruh penggemar sepak bola tanah air.
Lebih dari Sekadar Laga Ekshibisi
Meskipun bukan pertandingan resmi liga, duel antara Liga Indonesia All Star dan Dewa United Banten FC dalam pembuka Piala Presiden 2025 memiliki makna yang lebih luas. Ini adalah representasi semangat, talenta, dan kompetisi yang sehat antar insan sepak bola Indonesia.
Pertandingan ini tidak hanya menjadi hiburan, tapi juga medium untuk menegaskan kualitas pemain, memupuk rivalitas sehat, serta menjadi barometer kekuatan tim menjelang musim kompetisi yang akan datang.