JAKARTA - Di tengah pesatnya perkembangan dunia digital, Asia kini mulai unjuk gigi menunjukkan potensi dan kreativitas yang tak kalah dibanding belahan dunia lain. Sebuah langkah penting dalam merayakan dan memamerkan kekuatan konten digital Asia hadir melalui sebuah festival akbar: Viral Fest Asia. Yang menarik, perhelatan perdana dari festival ini memilih Bali, Indonesia, sebagai tuan rumahnya.
Bukan tanpa alasan Bali dipilih menjadi lokasi utama. Pulau Dewata dikenal tidak hanya sebagai destinasi wisata dunia, tetapi juga simbol budaya dan keramahtamahan khas Asia. Kombinasi antara keindahan alam, warisan budaya, dan citra global Bali dinilai sangat sesuai untuk mewakili semangat Viral Fest Asia: perayaan budaya digital Asia yang mendunia.
Festival ini digagas oleh WebTVAsia dan menjadi ajang yang mempertemukan para bintang dunia maya dari seluruh Asia. Acara ini tak hanya dirancang untuk menyuguhkan hiburan semata, tetapi juga sebagai platform untuk mengangkat kualitas serta daya saing konten digital Asia ke tingkat internasional.
Chief Operating Officer WebTVAsia Indonesia, Billy Ching, menjelaskan bahwa selama ini masyarakat dunia lebih banyak mengonsumsi konten digital dari Barat, seperti Amerika Serikat dan Inggris. Viral Fest Asia hadir dengan semangat yang berbeda. Festival ini membawa misi besar: memperkenalkan dan mempromosikan konten-konten dari Asia kepada dunia.
"Selama ini kita banyak mengkonsumsi konten-konten dari Amerika Serikat dan United Kingdom. Tapi di sini kami ingin membawa konten-konten Asia yang ditonton sedunia," jelasnya saat jumpa media di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, tempat digelarnya festival.
Billy menyebut bahwa festival ini bukan hanya sekadar pertunjukan musik atau hiburan, melainkan sebuah gerakan kultural dan digital yang bertujuan mempertemukan berbagai kreator dari 12 negara di Asia. Tujuannya jelas: mempererat hubungan antarnegara Asia melalui konten digital yang inspiratif dan menghibur.
"Tujuan acara Viral Fest Asia ini juga untuk mengangkat kualitas konten-konten selebritas di Asia," ujarnya. Ia berharap para kreator digital dari berbagai negara Asia bisa saling mengenal, belajar, dan berkembang bersama. "Yang kami undang minimal sudah pernah viral sebelumnya, punya banyak followers, viewers, dan fans," tambahnya.
Dalam festival ini, WebTVAsia mengundang sederet artis papan atas, musikus, youtuber, dan content creator dari 12 negara Asia, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Korea, Jepang, Thailand, Hong Kong, Taiwan, Cina, Vietnam, Filipina, dan India. Mereka dipilih berdasarkan rekam jejak popularitas di dunia maya serta dampak yang telah mereka ciptakan melalui konten digital.
Total ada 27 artis yang akan tampil dalam acara tersebut. Jika dikombinasikan, jumlah penggemar mereka di media sosial diperkirakan mencapai lebih dari 100 juta orang. Deretan bintang yang turut memeriahkan festival ini antara lain Hyuna, superstar K-Pop yang telah mendunia, rapper terkenal dari India Badshah, grup komedi dansa asal Jepang Egusplosion, artis Mandopop dari Cina Guan Zhe, dan rapper Malaysia yang kontroversial namun populer, Namewee.
Sementara dari Indonesia, sebagai tuan rumah, tampil Al-Ghazali, DJ Yasmin, dan band pop Papinka. Keikutsertaan musisi Indonesia ini menjadi simbol bahwa Indonesia siap berdiri sejajar dengan talenta-talenta digital Asia lainnya.
Mengangkat tema "Everybody’s Going Viral", festival ini ditargetkan dihadiri oleh 8.000 penonton dari berbagai negara. Hingga saat ini, setidaknya sudah ada 2.000 penonton dari luar negeri yang memastikan kehadirannya. Antusiasme ini menunjukkan bahwa geliat konten digital Asia mulai mendapat tempat di hati publik internasional.
Menariknya, meski menampilkan artis-artis top dari Asia, harga tiket festival ini dipatok sangat terjangkau. Billy menyebutkan bahwa tiket dijual hanya seharga Rp 50 ribu. Hal ini dilakukan agar festival bisa diakses oleh lebih banyak penonton dan generasi muda yang menjadi tulang punggung budaya digital saat ini.
Di balik layar, festival ini juga menjadi bukti kerja keras dan komitmen WebTVAsia dalam mengangkat potensi digital Asia. CEO WebTVAsia, Fred Chong, mengatakan pemilihan Bali sebagai lokasi acara bukan sekadar strategi pemasaran, melainkan bentuk penghormatan terhadap budaya Asia yang begitu kaya dan mempesona.
"Bali memiliki warisan budaya Asia yang menawarkan keramahan dari Indonesia yang menakjubkan," ujarnya. Ia percaya bahwa Bali, dengan kekuatan simboliknya sebagai jembatan budaya, mampu mewakili semangat inklusivitas, kreativitas, dan konektivitas digital antarbangsa.
Lebih dari sekadar festival hiburan, Viral Fest Asia di Bali menjadi momentum penting bagi Asia untuk bersuara lebih lantang di tengah derasnya arus globalisasi digital. Festival ini tidak hanya menghadirkan pertunjukan musik dan hiburan, tapi juga membuka ruang perjumpaan, kolaborasi, dan pertukaran gagasan di antara kreator muda Asia.
Lewat ajang seperti ini, dunia bisa melihat wajah Asia yang baru: modern, kreatif, dan siap menjadi pusat budaya digital global. Dan Bali, sebagai tempat pertemuan budaya dan destinasi kelas dunia, menjadi panggung sempurna bagi langkah besar ini.