JAKARTA - Kunjungan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto ke Belgia mendapat sambutan hangat dari Kerajaan Belgia, dengan salah satu agendanya yang paling simbolik adalah pertemuan eksklusif dengan Raja Philippe Leopold Louis Marie di Istana Laeken, kediaman resmi Kerajaan Belgia. Pertemuan ini bukan sekadar bagian dari rangkaian kunjungan kenegaraan, tetapi juga menunjukkan kedekatan yang semakin erat antara Indonesia dan Belgia di tengah dinamika global yang menuntut kolaborasi lintas kawasan.
Presiden Prabowo tiba di Istana Laeken dan langsung disambut oleh Raja Philippe di gerbang istana. Setelah momen penyambutan formal, keduanya melangkah ke dalam bangunan bersejarah itu dan berhenti sejenak di area utama untuk melakukan sesi foto bersama. “Yang Mulia, terima kasih,” ujar Prabowo sembari menjabat tangan Raja Philippe dengan penuh hormat. Disambut dengan senyuman, Raja Philippe membalas, “Senang bertemu dengan Anda.”
Pertemuan ini berlangsung dalam suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan. Dalam pertemuan empat mata tersebut, kedua pemimpin membahas sejumlah isu strategis yang menjadi kepentingan bersama, termasuk peningkatan kerja sama bilateral di berbagai sektor, mulai dari ekonomi, pertahanan, hingga pendidikan dan budaya.
Mendampingi Presiden Prabowo dalam kunjungan penting ini adalah Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya serta Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Belgia, Andri Hadi. Keduanya memainkan peran penting dalam memastikan kelancaran pertemuan serta mendukung agenda diplomasi Presiden selama di Eropa.
Pertemuan dengan Raja Philippe menjadi penutup dari rangkaian lawatan kenegaraan Prabowo di Belgia. Setelah kunjungan tersebut, Presiden Prabowo dilepas secara langsung oleh Raja Philippe menuju Bandara Brussel, menandakan berakhirnya agenda resmi di negara itu. Dari Brussel, Prabowo kemudian bertolak ke Paris, Prancis, untuk menghadiri undangan istimewa sebagai tamu kehormatan dalam perayaan Bastille Day—hari nasional Prancis yang diperingati setiap 14 Juli.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Belgia ini tidak hanya memiliki nilai simbolik, tetapi juga menunjukkan keberlanjutan upaya diplomasi Indonesia di Eropa. Sebelum bertemu dengan Raja Philippe, Prabowo juga melakukan pertemuan penting dengan dua tokoh utama Uni Eropa, yakni Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa. Kedua pertemuan tersebut membuka jalan bagi kemajuan dialog strategis antara Indonesia dan Uni Eropa, khususnya dalam menyelesaikan negosiasi perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Isu CEPA menjadi salah satu fokus dalam lawatan ini karena perjanjian tersebut diyakini mampu memperkuat fondasi kerja sama ekonomi antara kedua pihak. Indonesia memandang CEPA sebagai sarana untuk memperluas pasar ekspor nasional serta meningkatkan kualitas perdagangan yang saling menguntungkan. Di sisi lain, Uni Eropa melihat kemitraan ini sebagai jembatan penting untuk memperdalam hubungan dengan kawasan Asia Tenggara.
Keterlibatan Prabowo dalam berbagai pertemuan tingkat tinggi ini memperlihatkan peran aktif Indonesia dalam dinamika politik dan ekonomi global, sekaligus memperkuat diplomasi antarnegara sebagai salah satu pilar kebijakan luar negeri yang diusung pemerintah.
Pertemuan dengan Raja Philippe sendiri membawa arti penting karena menegaskan pengakuan Belgia terhadap posisi strategis Indonesia di kawasan Indo-Pasifik. Belgia, sebagai negara anggota Uni Eropa yang memiliki tradisi diplomasi multilateral, melihat Indonesia sebagai mitra yang kredibel dalam menjaga stabilitas kawasan dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Tidak hanya di ranah politik dan ekonomi, pertemuan antar kepala negara ini juga membuka peluang kerja sama di bidang lain seperti energi terbarukan, ketahanan pangan, serta penguatan kapasitas sumber daya manusia melalui pertukaran pelajar dan pelatihan profesional.
Di sisi lain, lawatan ini juga menjadi panggung diplomasi pribadi bagi Prabowo Subianto, yang untuk pertama kalinya menjalani kunjungan resmi ke Eropa sebagai Presiden Republik Indonesia. Dalam berbagai pertemuan, gaya komunikasi Prabowo yang tegas namun terbuka mendapat respons positif dari para pemimpin Eropa, termasuk dari Raja Philippe sendiri.
Kesuksesan kunjungan ini mempertegas peran Indonesia sebagai negara demokrasi besar yang tidak hanya aktif dalam percaturan global, tetapi juga menjunjung tinggi prinsip kolaborasi, saling menghormati, dan keberlanjutan hubungan antarbangsa.
Dengan agenda yang terstruktur dan substansial, lawatan kenegaraan Prabowo di Eropa menandai awal dari babak baru hubungan Indonesia dengan negara-negara mitra strategis di Benua Biru. Pertemuan di Istana Laeken bersama Raja Philippe menjadi salah satu simbol penting dari semangat keterbukaan dan kemitraan jangka panjang yang hendak dibangun bersama.