JAKARTA - Komitmen untuk mendorong kemajuan wilayah perbatasan terus digaungkan oleh Pemerintah Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur. Salah satu langkah strategis dalam mendukung mobilitas dan aksesibilitas wilayah dilakukan dengan menjajaki peluang kerja sama transportasi udara. Dalam kerangka itulah, Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran, MPH, melakukan kunjungan resmi ke Kantor Garuda Indonesia Cabang Kupang pada Senin 14 JULI 2025.
Kehadiran Bupati Malaka di kantor maskapai nasional ini bukan sekadar kunjungan seremonial, melainkan bentuk konkret keseriusan pemerintah daerah untuk memperluas konektivitas Malaka, sebuah kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste. Upaya ini dinilai penting mengingat posisi geografis Malaka yang strategis namun belum sepenuhnya optimal dalam jaringan transportasi udara nasional.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Stefanus Bria Seran disambut langsung oleh Branch Manager PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Kupang, Dwicahyo Harry Purnomo. Pertemuan ini berlangsung dalam suasana hangat namun penuh dengan agenda pembahasan strategis menyangkut potensi kerja sama antara pemerintah kabupaten dan pihak maskapai Garuda Indonesia.
Dorong Aksesibilitas dan Percepatan Ekonomi Wilayah Perbatasan
Salah satu isu utama yang menjadi perhatian dalam pertemuan tersebut adalah perlunya peningkatan aksesibilitas transportasi udara ke wilayah Malaka. Sebagai daerah perbatasan, Malaka memiliki tantangan tersendiri dalam hal konektivitas, yang turut mempengaruhi percepatan pembangunan ekonomi, pelayanan publik, serta mobilitas masyarakat.
Bupati Stefanus Bria Seran menekankan bahwa keberadaan rute penerbangan yang langsung menjangkau wilayah-wilayah di sekitar Malaka atau menjadikan Kupang sebagai hub utama sangat diperlukan. Hal ini untuk mengakomodasi kebutuhan warga, ASN, pelaku usaha, maupun tenaga medis dan pendidikan yang mobilitasnya tergantung pada keandalan transportasi udara.
“Kami sangat berharap ada perhatian khusus dari Garuda Indonesia untuk membuka atau memperkuat rute-rute penerbangan yang memudahkan akses ke wilayah perbatasan seperti Malaka. Ini penting bagi pelayanan publik dan aktivitas ekonomi masyarakat,” ujar Stefanus Bria Seran dalam pertemuan tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Malaka siap memberikan dukungan dari sisi regulasi dan fasilitasi agar operasional maskapai nasional di kawasan timur Indonesia semakin optimal.
Tanggapan Positif dari Garuda Indonesia Kupang
Menanggapi permintaan tersebut, Branch Manager Garuda Indonesia Cabang Kupang, Dwicahyo Harry Purnomo, menyampaikan apresiasinya atas komitmen dan perhatian Bupati Malaka terhadap pengembangan transportasi udara di wilayahnya. Ia mengatakan bahwa Garuda Indonesia, sebagai maskapai milik negara, memiliki tanggung jawab untuk mendukung konektivitas antardaerah, termasuk ke wilayah-wilayah perbatasan dan tertinggal.
“Kunjungan ini sangat berarti bagi kami karena menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan Garuda Indonesia. Kami akan menindaklanjuti masukan dari Bapak Bupati Malaka terkait kemungkinan pengembangan rute dan layanan yang lebih menjangkau kebutuhan masyarakat di perbatasan,” kata Dwicahyo.
Ia juga menyebut bahwa evaluasi terhadap potensi penumpang, infrastruktur bandara, serta kebutuhan logistik dari dan ke Malaka akan menjadi pertimbangan dalam menyusun kebijakan rute ke depan.
Konektivitas Udara dan Dampaknya terhadap Layanan Publik
Transportasi udara menjadi elemen krusial dalam penguatan layanan publik di daerah terpencil dan perbatasan. Dalam konteks Kabupaten Malaka, mobilitas tenaga kesehatan, pendidik, serta kebutuhan distribusi logistik dan bantuan sosial sangat bergantung pada jalur transportasi yang efisien dan cepat.
Dengan adanya kerja sama yang lebih erat dengan Garuda Indonesia, pemerintah daerah berharap dapat mempercepat pelayanan lintas sektor seperti pengiriman obat-obatan, perjalanan dinas pemerintahan, hingga penguatan sektor pariwisata berbasis budaya dan alam yang dimiliki Malaka.
Bupati Stefanus juga menyampaikan bahwa peningkatan frekuensi penerbangan dan pengembangan bandara lokal akan membuka peluang besar bagi UMKM lokal untuk menjangkau pasar yang lebih luas, sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.
Potensi Wisata Malaka Butuh Dukungan Transportasi
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas potensi wisata Malaka yang terus tumbuh. Malaka dikenal memiliki lanskap alam yang indah, budaya yang kental, dan nilai-nilai historis sebagai daerah perbatasan. Namun semua keunggulan ini akan sulit dikembangkan tanpa dukungan konektivitas udara yang baik.
Bupati menyebutkan bahwa dengan hadirnya layanan penerbangan langsung, atau setidaknya sistem koneksi yang lancar dari Kupang, sektor pariwisata Malaka akan memiliki peluang lebih besar untuk tumbuh dan menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Kami tidak ingin daerah kami hanya dikenal karena posisinya sebagai perbatasan. Kami punya budaya, potensi alam, dan masyarakat yang ramah. Tapi semua itu butuh dukungan infrastruktur dan transportasi,” tegas Stefanus Bria Seran.
Sinergi Pusat dan Daerah, Kunci Transformasi Transportasi
Pertemuan antara Pemerintah Kabupaten Malaka dan Garuda Indonesia Cabang Kupang menjadi contoh nyata pentingnya koordinasi dan sinergi antara pemerintah daerah dan BUMN strategis. Pembangunan nasional, terutama dalam konteks wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), membutuhkan pendekatan kolaboratif agar hasilnya dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat.
Kunjungan resmi Bupati Malaka ke Garuda Indonesia bukan hanya menunjukkan keseriusan pemda, tetapi juga menjadi pesan kepada semua pihak bahwa investasi di sektor konektivitas harus dimulai dari komunikasi dan kerja sama lintas institusi.
Harapan Baru untuk Transportasi Udara Malaka
Dengan semakin terbukanya ruang diskusi antara pemerintah daerah dan maskapai nasional seperti Garuda Indonesia, harapan untuk hadirnya rute udara yang lebih inklusif di wilayah timur Indonesia kian besar. Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah awal dari upaya panjang dalam menghadirkan layanan transportasi yang terjangkau, andal, dan berkelanjutan bagi masyarakat Kabupaten Malaka dan sekitarnya.
PELNI mungkin membawa kapal ke pulau-pulau, namun Garuda Indonesia memiliki potensi besar untuk menghadirkan “jembatan udara” yang tak kalah pentingnya, terutama bagi daerah-daerah yang ingin maju namun masih dibatasi oleh jarak.