RONALDO

Cristiano Ronaldo Akhirnya Bersatu dengan Jorge Jesus

Cristiano Ronaldo Akhirnya Bersatu dengan Jorge Jesus
Cristiano Ronaldo Akhirnya Bersatu dengan Jorge Jesus

JAKARTA - Setelah berbagai spekulasi dan rumor yang beredar selama beberapa pekan terakhir, Al-Nassr FC akhirnya mengumumkan pelatih kepala baru mereka. Klub raksasa asal Arab Saudi itu menunjuk Jorge Jesus, pelatih kawakan asal Portugal, sebagai nakhoda baru skuad untuk menghadapi kompetisi musim 2025/2026.

Penunjukan ini bukan hanya sekadar keputusan manajerial biasa, tetapi menjadi momen penting bagi Cristiano Ronaldo, sang mega bintang klub. Selama ini, Ronaldo diketahui mengagumi gaya kepelatihan Jorge Jesus, dan kini keinginannya untuk dilatih pelatih senegaranya akhirnya terwujud.

“Resmi sudah. Jorge Jesus adalah pelatih baru Al-Nassr,” demikian pengumuman yang disampaikan akun resmi X (dulu Twitter) klub Al-Nassr pada Selasa malam waktu Riyadh. Dengan penunjukan ini, Jesus akan memimpin klub selama satu musim ke depan dengan opsi perpanjangan kontrak, menggantikan Stefano Pioli yang tidak mampu memenuhi ekspektasi manajemen maupun pendukung setia klub.

Dari Lisbon ke Riyadh: Reuni Talenta Portugal di Al-Nassr

Langkah Al-Nassr mendatangkan Jorge Jesus memperlihatkan betapa seriusnya mereka dalam membangun kembali kekuatan tim pasca musim yang mengecewakan. Jesus sendiri bukanlah nama asing di dunia sepak bola Timur Tengah. Ia pernah menangani Al-Hilal, rival kuat Al-Nassr, dan mencetak prestasi membanggakan di sana sebelum kembali ke Eropa.

Dengan kembalinya ke Arab Saudi, Jesus akan memimpin salah satu tim paling bertabur bintang di Asia, dengan Cristiano Ronaldo sebagai figur sentral. Pengalaman panjang Jesus melatih klub-klub top seperti Benfica, Flamengo, dan Sporting CP menjadikannya pelatih dengan taktik matang dan kepemimpinan kuat.

Dari sudut pandang Ronaldo, kedatangan Jesus adalah kabar baik. Sejumlah laporan menyebutkan bahwa Ronaldo sebelumnya telah menyarankan manajemen klub untuk mendatangkan pelatih berkaliber dan berpengalaman, terutama dari Portugal. Dengan sejarah panjang Jesus dalam mengelola tim-tim bertalenta, sinergi antara pemain dan pelatih asal tanah yang sama ini diyakini akan menciptakan dinamika baru di ruang ganti Al-Nassr.

Musim Lalu yang Mengecewakan, Pioli Jadi Korban

Penunjukan Jorge Jesus sekaligus mengakhiri perjalanan singkat Stefano Pioli bersama Al-Nassr. Pelatih asal Italia itu dianggap gagal mengangkat performa tim meskipun diperkuat pemain sekelas Ronaldo, Sadio Mane, dan Marcelo Brozovic. Di bawah kendali Pioli, Al-Nassr gagal meraih gelar utama di kompetisi domestik dan tampil kurang menggigit di Liga Champions Asia.

Kekecewaan manajemen semakin dalam setelah tim kehilangan konsistensi di fase-fase penting musim. Meskipun sempat menunjukkan peningkatan pada awal musim, Al-Nassr kemudian kembali tergelincir dan gagal bersaing ketat dengan rival utama mereka, Al-Hilal.

Dalam konferensi pers yang digelar pekan lalu, pihak klub menyatakan rasa terima kasih atas dedikasi Pioli namun menegaskan perlunya “penyegaran dan pendekatan baru” untuk menyambut musim kompetisi yang lebih kompetitif di 2025/2026.

Jorge Jesus: Sosok dengan Visi dan Otoritas

Jorge Jesus dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan taktikal agresif, sering mengandalkan formasi menyerang dan pressing tinggi. Ia juga terkenal karena kemampuannya mengembangkan pemain dan menciptakan organisasi tim yang solid.

Dalam kariernya, Jesus meraih kesuksesan besar di Portugal bersama Benfica dengan memenangkan tiga gelar Primeira Liga, serta membawa Flamengo menjuarai Copa Libertadores pada 2019—salah satu prestasi tertinggi dalam karier kepelatihannya.

Kini, ia ditantang untuk membawa kembali kejayaan Al-Nassr yang sempat meredup di bawah bayang-bayang dominasi Al-Hilal dan tim-tim kuat lainnya. Selain fokus pada kompetisi domestik, Al-Nassr juga diperkirakan akan menargetkan sukses di level kontinental, terutama di Liga Champions Asia.

Ronaldo dan Jesus: Kolaborasi Pengaruh Portugal di Al-Nassr

Bagi Cristiano Ronaldo, bekerja di bawah asuhan pelatih senegaranya bisa menjadi dorongan tambahan untuk terus bermain di level tertinggi. Meski telah berusia 40 tahun pada musim depan, Ronaldo masih menjadi motor serangan utama Al-Nassr dengan catatan gol yang mengesankan musim lalu.

Kehadiran Jesus akan memberikan sistem dan struktur yang lebih sesuai dengan kekuatan Ronaldo. Banyak yang berharap keduanya bisa menciptakan kolaborasi epik yang menghasilkan trofi dan mengangkat kembali performa klub.

Kombinasi pelatih berpengalaman dan pemain legendaris dari Portugal ini pun memperkuat citra Al-Nassr sebagai klub global dengan ambisi besar di panggung sepak bola dunia.

Jalan Panjang Menuju Gelar

Tantangan ke depan bagi Jorge Jesus tidak ringan. Ia harus segera beradaptasi dengan skuad yang sudah terbentuk, mengelola ego para bintang, dan menciptakan kohesi yang kuat di ruang ganti. Selain itu, ekspektasi besar dari suporter dan manajemen menjadikannya tidak punya banyak waktu untuk bereksperimen.

Musim baru akan segera dimulai dalam waktu kurang dari dua bulan. Dalam periode pramusim inilah Jesus ditantang untuk membentuk identitas baru Al-Nassr, mengintegrasikan taktik barunya, serta memastikan kesiapan fisik dan mental para pemain.

Dengan sumber daya yang tersedia, termasuk jajaran pemain elite dan dukungan finansial kuat, peluang untuk membawa pulang trofi bukanlah angan-angan. Namun, seperti diketahui, keberhasilan tidak datang hanya dari deretan nama besar, melainkan dari kerja keras, konsistensi, dan manajemen yang cermat.

Kedatangan Jorge Jesus ke Al-Nassr tidak hanya menandai perubahan pelatih, tetapi juga babak baru dalam upaya klub mengembalikan kejayaan. Dengan Cristiano Ronaldo sebagai ujung tombak dan Jesus sebagai arsitek strategi, Al-Nassr kini berada di jalur baru menuju ambisi besar mereka: menjadi raja sepak bola Asia dan memperkuat dominasi di kawasan Timur Tengah.

Kombinasi Portugal ini menjadi sorotan utama dunia sepak bola, dan publik pun menantikan: mampukah Jorge Jesus mengubah nasib Al-Nassr dan menjadikan musim 2025/2026 sebagai musim keemasan baru? Waktu akan menjawabnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index