LISTRIK

Harga Token Listrik PLN Tetap Stabil

Harga Token Listrik PLN Tetap Stabil
Harga Token Listrik PLN Tetap Stabil

JAKARTA - Kabar gembira bagi masyarakat pengguna listrik prabayar di Indonesia. Harga token listrik PLN untuk pekan ini tetap tak berubah, memberikan napas lega di tengah tekanan ekonomi yang masih terasa. Keputusan ini tidak hanya mencerminkan upaya pemerintah menjaga kestabilan, tetapi juga bentuk nyata dari keberpihakan pada daya beli masyarakat serta daya saing industri.

Berdasarkan informasi dari laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), tarif listrik per kilowatt hour (kWh) bagi pelanggan prabayar PLN tetap mengacu pada kategori daya masing-masing, tanpa mengalami kenaikan. Keputusan mempertahankan tarif ini berlaku untuk periode 22–27 Juli 2025, dan didasarkan pada regulasi yang berlaku serta kondisi ekonomi triwulan sebelumnya.

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2024, penyesuaian tarif dilakukan setiap tiga bulan sekali untuk pelanggan non-subsidi. Penentuan tarif mempertimbangkan sejumlah parameter penting seperti nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, harga minyak mentah Indonesia (ICP), inflasi nasional, dan Harga Batubara Acuan (HBA).

Walau terjadi kenaikan dalam beberapa indikator tersebut pada periode Februari hingga April 2025, pemerintah memutuskan untuk tidak menaikkan tarif listrik demi menjaga stabilitas ekonomi masyarakat. Seperti yang disampaikan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, keputusan ini diambil untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan menjaga daya saing industri nasional.

"Untuk mendukung momentum pertumbuhan ekonomi nasional, dan meningkatkan daya beli masyarakat, serta daya saing industri, Triwulan III 2025 diputuskan tarif tetap, sepanjang tidak ditetapkan lain oleh pemerintah," ujarnya dalam keterangan resmi.

Rincian Harga Token Listrik Berdasarkan Daya

Bagi masyarakat yang menggunakan listrik prabayar, berikut adalah daftar tarif listrik per kWh berdasarkan daya pelanggan non-subsidi, sebagaimana dirilis oleh PLN:

900 VA (R-1/TR): Rp 1.352 per kWh

1.300 VA (R-1/TR): Rp 1.444,70 per kWh

2.200 VA (R-1/TR): Rp 1.444,70 per kWh

3.500–5.500 VA (R-2/TR): Rp 1.699,53 per kWh

6.600 VA ke atas (R-3/TR): Rp 1.699,53 per kWh

Tarif tersebut merupakan tarif dasar yang akan digunakan sebagai acuan dalam perhitungan jumlah kWh yang didapat oleh pelanggan saat membeli token listrik.

Cara Menghitung Jumlah kWh dari Pembelian Token

Bagi banyak pengguna listrik prabayar, memahami cara menghitung jumlah kWh yang akan diperoleh dari pembelian token adalah penting untuk perencanaan anggaran rumah tangga. Jumlah daya listrik yang didapat dari pembelian token sangat bergantung pada tarif dasar dan nominal yang dibeli, serta pajak penerangan jalan (PPJ) yang berlaku di masing-masing daerah.

PPJ sendiri dikenakan dengan persentase antara 3–10 persen tergantung kebijakan pemerintah daerah. Sebagai contoh, wilayah DKI Jakarta menerapkan PPJ sebesar 3 persen.

Berikut ilustrasi perhitungan kWh:

Misalnya, pelanggan dengan daya 1.300 VA di Jakarta membeli token senilai Rp 50.000. Maka, perhitungannya adalah:

Harga token: Rp 50.000

PPJ 3 persen: Rp 1.500

Tarif dasar listrik: Rp 1.444,70 per kWh

Perhitungan jumlah kWh yang diperoleh:

(Rp 50.000 – Rp 1.500) / Rp 1.444,70 = 33,57 kWh

Dengan demikian, pelanggan di Jakarta yang menggunakan daya 1.300 VA dan membeli token Rp 50.000 akan memperoleh daya sebesar 33,57 kWh.

Token Listrik: Sistem Prabayar yang Efisien

Listrik prabayar memberikan keleluasaan bagi pelanggan untuk mengatur konsumsi energi sesuai dengan kemampuan finansial. Sistem ini memungkinkan pengguna membeli pulsa listrik di awal dan memasukkan kode token ke dalam meteran listrik mereka.

Salah satu keuntungan dari sistem prabayar adalah transparansi penggunaan. Pelanggan dapat memantau konsumsi energi secara langsung, sehingga lebih bijak dalam menggunakan listrik dan menghindari pemborosan.

Namun demikian, penting bagi pelanggan untuk memahami bahwa nilai token yang dibeli belum sepenuhnya menjadi daya listrik. Sebagian kecil dialokasikan untuk PPJ, sehingga jumlah kWh yang diperoleh sedikit lebih rendah dari nominal pembelian.

Tips Menghemat Konsumsi Listrik

Untuk memaksimalkan manfaat dari tarif listrik yang stabil, berikut beberapa kebiasaan sederhana yang bisa membantu Anda menekan konsumsi listrik:

Gunakan lampu LED hemat energi.

Cabut charger dan peralatan listrik saat tidak digunakan.

Matikan AC dan kipas angin saat tidak diperlukan.

Gunakan peralatan elektronik berlabel hemat energi.

Atur waktu penggunaan mesin cuci dan setrika agar tidak berlebihan.

Manfaatkan cahaya alami di siang hari.

Dengan pengelolaan yang cermat, pelanggan bisa menghemat pengeluaran bulanan dan ikut berperan menjaga ketahanan energi nasional.

Keputusan pemerintah mempertahankan harga listrik PLN meski indikator ekonomi menunjukkan tekanan, mencerminkan komitmen pada stabilitas ekonomi masyarakat. Untuk pelanggan prabayar, pemahaman soal tarif dan perhitungan kWh sangat penting agar pengeluaran tetap terkendali. Dengan sistem prabayar yang transparan dan efisien, serta langkah-langkah penghematan energi, pelanggan bisa beradaptasi lebih baik dalam menghadapi tantangan ekonomi yang dinamis.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index