Fashion

JF3 Hadirkan Fashion Tanpa Batas Negara

JF3 Hadirkan Fashion Tanpa Batas Negara
JF3 Hadirkan Fashion Tanpa Batas Negara

JAKARTA - Perpaduan budaya dalam industri fashion terus menjadi daya tarik tersendiri di kancah global. Hal ini kembali terlihat dalam perhelatan JF3 Fashion Festival ke-21 yang digelar di Sumarecon Mal Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten. Salah satu momen yang mencuri perhatian dalam ajang ini adalah kolaborasi antara rumah mode lokal LAKON Indonesia dengan desainer asal Prancis, Victor Clavelly.

Bertajuk URUB, koleksi yang dipresentasikan dalam acara tersebut tidak hanya menjadi ajang pamer karya, tetapi juga cerminan dari sinergi dua kultur yang berbeda. URUB sendiri menjadi tema sentral kolaborasi ini, mengusung makna yang dalam dari sisi nilai budaya Indonesia, lalu ditransformasikan dengan sentuhan estetika khas Eropa oleh Clavelly.

Pagelaran ini menjadi panggung bagi sejumlah desainer ternama dari dalam maupun luar negeri untuk menampilkan karya-karya terbaru mereka. JF3 tidak hanya menjadi ajang fashion show, tetapi juga platform strategis yang secara konsisten mendorong pertumbuhan industri mode tanah air, terutama dari sisi eksposur dan kolaborasi internasional.

LAKON Indonesia, yang dikenal sebagai label mode lokal dengan ciri khas kuat terhadap wastra Nusantara, mengambil langkah progresif melalui kolaborasi dengan desainer mancanegara. Dengan mengusung nilai-nilai lokal dan mempertemukannya dengan gaya global, LAKON berupaya mengangkat warisan budaya Indonesia ke panggung yang lebih luas. Kolaborasi dengan Victor Clavelly adalah salah satu wujud dari visi ini.

Model yang tampil di runway menampilkan koleksi URUB dengan gaya yang memadukan klasik dan kontemporer. Potongan busana yang elegan berpadu dengan material tradisional, memberikan kesan eksklusif namun tetap membumi. Warna-warna alam yang hangat, detail tekstur yang kaya, serta siluet yang mengalir menjadi kekuatan utama dalam koleksi tersebut.

Victor Clavelly sendiri mengungkapkan kekagumannya terhadap filosofi kain dan busana Indonesia. “Bekerja sama dengan LAKON memberi saya wawasan baru akan kekayaan budaya tekstil Indonesia. Saya mencoba menginterpretasikan makna URUB ke dalam desain yang tetap menghormati asal-usulnya, namun relevan di ranah global,” ujarnya dalam sesi wawancara.

Sementara itu, LAKON Indonesia menyatakan bahwa kolaborasi ini bukan hanya tentang tren mode semata, tetapi tentang memperluas pemahaman lintas budaya melalui medium fashion. “Kami ingin membawa cerita Indonesia melalui kolaborasi yang memiliki nilai budaya dan estetika, serta dapat diterima oleh audiens yang lebih luas, baik lokal maupun internasional,” ujar perwakilan LAKON Indonesia.

JF3 Fashion Festival, yang kini memasuki tahun ke-21, tetap menjadi salah satu barometer perkembangan industri fashion di Indonesia. Perhelatan tahunan ini tidak hanya menampilkan pertunjukan busana, tetapi juga menjadi titik temu bagi pelaku industri, mulai dari desainer, peritel, akademisi, hingga konsumen mode.

Melalui acara seperti JF3, potensi lokal dalam industri fashion semakin mendapatkan ruang dan perhatian. Selain menjadi showcase karya kreatif, festival ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang berbasis pada budaya dan inovasi. Terlebih di tengah era kolaborasi global, pelibatan desainer asing seperti Clavelly menjadi langkah strategis untuk menambah bobot internasional dalam pergelaran lokal.

Koleksi URUB sendiri mendapat sambutan positif dari para pengunjung dan pengamat mode yang hadir. Tak sedikit yang menilai bahwa perpaduan dua visi kreatif — lokal dan mancanegara berhasil memberikan nuansa baru dalam pameran mode kali ini.

Pentingnya kolaborasi lintas negara dalam dunia fashion tidak hanya meningkatkan daya saing produk dalam negeri, tetapi juga membuka peluang baru untuk diplomasi budaya. Dengan fashion sebagai bahasa universal, kisah dan nilai dari sebuah bangsa dapat disampaikan dengan cara yang indah dan menarik.

JF3, yang secara konsisten memberi ruang bagi kolaborasi semacam ini, memegang peran strategis dalam membentuk ekosistem industri mode yang inklusif dan berdaya saing tinggi. Lewat panggung ini, desainer lokal didorong untuk tidak hanya menampilkan kreasi, tetapi juga memperluas jejaring dan wawasan mereka dalam skala global.

Ke depan, ajang seperti JF3 diharapkan terus hadir sebagai wadah yang memberi ruang tumbuh bagi industri fashion Indonesia. Baik lewat kolaborasi internasional, eksplorasi budaya lokal, hingga dukungan terhadap desainer muda yang tengah menapaki kariernya.

Festival ke-21 ini menjadi bukti bahwa dengan kreativitas dan kolaborasi, industri mode tanah air mampu menunjukkan potensi besarnya di mata dunia. Dan LAKON bersama Victor Clavelly lewat URUB telah membuktikan bahwa saat nilai-nilai lokal bersinergi dengan perspektif global, hasilnya bisa menjadi inspirasi yang menembus batas budaya dan geografis.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index